> 3 <

140 7 0
                                    

"Kita akan berakhir...









































.... setelah aku melahirkan anakmu..



































...atau.....
































.... kau ceraikan istrimu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kening mereka saling menempel begitupun dengan tubuh mereka. Xiaojun sedikit memberi sentuhan yang akan membuat lawannya terbuai.

"kau paham tuan..."

"sstt call me 'Hendery' "

"kalau begitu aku akan menceraikan istriku dan hidup bersamamu"

Hendery memang terbuai oleh rayuan Xiaojun. Namun seketika ia teringat pada istrinya. ia pun menjauhkan tubuhnya dan tubuh Xiaojun.

"kenapa tuan" bingung Xiaojun.

"panggil aku Hendery, maaf Xiaojun aku akan pergi ke kantor"

"tapi..."

"kau, berbelanjalah dengan uang yang kuberikan, ingat kau harus membeli pakaian yang sopan, aku akan menghubungimu lagi nanti, kalau ada apa-apa bilang saja padaku.. dahhh"

"tapi.."

Hendery pun menghilang dalam sekejap, ada apa dengannya pikir Xiaojun.




















Hendery yang sedang mengendarai mobilnya pun masih terbayang-bayang apa yang sudah ia katakan pada Xiaojun.

"kalau begitu aku akan menceraikan istriku dan hidup bersamamu"

"aarrghhh" Hendery mengacak rambutnya.

"bagaimana bisa aku berbicara seperti itu, bukan kah aku sudah keterlaluan? tidak tidak aku hanya mencintai Jaemin, ingat janji mu pada Jaemin Hendery, kau hanya memanfaatkan rahimnya bukan berati kau harus jatuh cinta dengannya"

Gilaa, rayuan Xiaojun benar benar menghipnotis Hendery, bahkan ia dengan mudahnya mengatakan hal yang tidak seharusnya.


Hendery pun memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan mengecek ponselnya.

lagi dan lagi ia kepikiran Xiaojun, ia bilang akan menghubungi Xiaojun tapi.. bagaimana caranya? dia kan belum meminta nomor Xiaojun.

"aarrghhhh" Hendery kembali mengacak-acak rambutnya.

" aku bodoh dan lagi-lagi aku teringat Xiaojun, aku kan berhenti untuk menelpon Jaemin bukan pusing dengan Xiaojun".


Hendery pun berusaha menelpon Jaemin namun tidak ada satupun telfon Hendery yang terjawab.

"kemana diaa" bingung Hendery

Dan Hendery pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju kantor.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"ku kira kau tidak akan datang ke kantor"

Hendery yang baru membuka pintu ruangan nya langsung disambut oleh pertanyaan oleh daddy nya.

"kenapa?"

"duduk lah nak, daddy mau bicara sesuatu.."

tanpa rasa ragu Hendery pun duduk dan siap mendengarkan ocehan daddy nya, karena yang daddy nya bahas yang tak lain adalah bahas soal cucu.

'JALANG' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang