13 || cuddle

415 18 24
                                    


. . . .

Short story
Top 3 ship in this book
-leoven
-tarogear
-belzoff

Enjooooiii

ㄑ﹕

.

.

Leoven

Leo sedang menidurkan little Zero yang sempat terbangun karena mimpi buruk, mereka kini tidur di kamar Leo dengan Zero tiduran diatas dada kekar Leo.

Singa itu dengan lembut membelai rambut Zero dan mengelus punggung si kecil untuk menenangkannya, ia tersenyum tipis saat melihat wajah damai Zero saat tidur.

Di sisi lain, Seven baru saja pulang, pekerjaannya sangat membuatnya pusing ditambah Zoffy yang terus-terusan mengomel. Seven meletakkan tas dan jasnya secara sembarangan lalu masuk ke kamar mandi.

Selesai membersihkan diri, dia pun segera memasuki kamarnya dan melihat Leo yang tengah memeluk putranya di tempat tidur. Mau tidak mau ia merasa jealous karena biasanya, yang tidur di sana adalah dirinya dan Leo.

Dengan ekspresi muram ia mendekati ranjang dan mencoba membangunkan Leo, Seven menggoyangkan kaki Leo dengan tidak sabaran. Si singa yang sedang tertidur pulas pun terpaksa membuka matanya karena tidurnya terganggu, "apaa..?" Tanyanya dengan suara serak.

Seven cemberut, ia terus menggoyangkan kaki Leo dengan kesal, memberikan sebuah kode agar Leo menurunkan Zero dari dadanya. "Sini tiduran... jangan cemberut gitu dong..." Leo menepuk tempat di sampingnya, tapi lagi-lagi Seven merengek kesal, si singa sontak terkekeh geli melihat tingkah gurunya itu. Dengan perlahan ia menurunkan Zero dari dadanya, anak mungil itu tampak pulas dalam tidurnya.

Setelah menurunkan Zero, barulah ia merentangkan tangannya agar Seven bisa langsung tiduran diatasnya. Melihat kode itu Seven jadi senang—tapi masih dengan wajah cemberut. Ia merangkak dan langsung merebahkan dirinya diatas dada Leo, "kenapa kok kesel? Cemburu, eh?" Godanya, Seven tak menjawabnya.

"Masa cemburu sama anak sendiri sih..."

"Biarin, kan harusnya aku yang tidur disini.." Ketusnya, tapi ia juga merasa sedikit kekanak-kanakan karena sudah bersikap manja—tapi siapa peduli?

Leo terkekeh dan ia mengacak-acak rambut Seven dengan gemas lalu mengecup keningnya, "gnite Sev..."

"Gn, lion.."

.

.

.

.

Tarogear:

Malam yang tenang, seorang pria dengan penampilan yang sangat berantakan baru saja pulang dari tempat ia bekerja. Jas lab nya kotor karena banyak tumpahan cairan kimia, bajunya yang lusuh, rambut putih nya yang terurai kemana-mana.

Tregear benar muak dengan pekerjaannya ini, bukan hanya dia yang selalu kena omel dan kena sanksi dari seniornya, tapi dia juga lah yang harus meng handle segala urusan/perbuatan junior nya. Dan hari ini... para juniornya itu bertingkah sangat kurang ajar sehingga dia lah yang harus menanggung akibatnya.

"Junior sialan..." Gumamnya dengan nada ngantuk, dia segera melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di mesin cuci lalu pergi mandi.

.
.
.

Sekarang kondisinya lebih baik, tidak terlihat urakan seperti tadi. Karena sangat mengantuk, Tregear memutuskan untuk langsung tidur tanpa memikirkan apapun.

Dan disaat yang bersamaan, Taro juga baru menyelesaikan mandinya. Sebenarnya Taro sudah berada di rumah sejak tadi, tapi dia belum mandi. Dia berencana untuk mandi bersama Moony nya tersayang tetapi saat ia menunggu, Moony nya itu tak kunjung pulang. Jadi dia memutuskan untuk menunggu, tapi dia tidak menyangka kalau Tregear sudah pulang dan sudah mandi, dan sekarang tepar diatas tempat tidur.

Taro terkekeh geli melihat Moony nya itu terlelap, dia perlahan mendekati ranjang. Taro hanya memakai celana santai berwana hitam tanpa mengenakan atasan apapun, karena dia biasa tidur dengan bertelanjang dada jadi tak masalah.

Taro perlahan membelai pipi Tregear yang teramat mulus itu, mengamati wajah tidurnya yang sangat nyenyak dan nyaman. Surai putihnya tergerai, membuatnya semakin terlihat menawan, Taro tidak dapat menahan diri untuk tidak memeluk dan tidur bersama Moony nya.

Dia membuka tangan Tregear hingga si biru tidur dengan posisi terlentang, dan Taro memanfaatkan posisi ini untuk langsung ambruk ke dada Tregear dan tidur diatasnya. Si biru tentu kaget dengan gerakan itu, tapi dia sama sekali tidak terbangun dan hanya mengelus kepala Taro dan memeluknya kembali bagaikan guling.

"Kau pasti lelah ya, Moony?" Bisiknya, dia lagi-lagi mengamati wajah menawan Tregear, tampak tidak terganggu dengan pelukan erat Taro.

Taro membenamkan wajahnya di leher Tregear, mencium aroma teman lamanya yang sekarang jadi kekasih nya itu. Wangi, wangi yang sangat harum seperti bunga.

Suara detak jantung Tregear bagaikan alunan musik bagi Taro, dia perlahan juga mulai memejamkan matanya. "Gn, Moony..." Gumamnya lalu tertidur.

Mereka tidur dengan posisi saling berpelukan mesra, cara Taro yang memeluk Moony nya dengan manja dan Tregear yang memeluk Taro seolah dia adalah guling besar.

.

.

.

.

Belzoff:

Zoffy baru pulang dari kantor, pikiran dan penampilannya sama-sama kacau. Mungkin hari ini adalah hari tersial baginya.

Setelah membersihkan diri, ia langsung melompat ke ranjangnya dan merasakan lembutnya pulau kapuk itu. Punggungnya tidak lagi sakit, sekarang ia bisa santai. Baru sedetik dia memejamkan matanya, Zoffy merasa ada seseorang yang memeluknya dari samping.

"Mmhh... Siapa—BELIAL!??" Mata Zoffy membelalak saat menyadari sosok yang memeluknya itu, "kau ngapain disini heh!!? M-Mau nyuri ya!? Oh... Jangan-jangan kau memata-matai aku—HMMPPH!!"

Sebelum Zoffy berhasil melontarkan kata-kata indahnya, Belial langsung mencium bibirnya, selang beberapa saat...

"Pwaah.. H-haah hah.. nghh, sialan! Menyingkir dari ku kakek tua mesum!!" Zoffy meronta ronta saat Belial semakin erat memeluknya, ia menendang dan memukul-mukul kaki juga tangan Belial tapi tak membuahkan hasil. Yang ada malah dia yang semakin terperangkap dalam pelukan bos mafia itu.

Zoffy kemudian menyadari sesuatu, Belial sedang mabuk. Tercium jelas dari aromanya, memang para atasan mafia atau pembunuh bayaran memang memiliki kebiasaan buruk, yaitu minum dan mabuk-mabukan.

Karena tak tega, apalagi setelah melihat wajah Belial yang begitu tenang saat tidur. Zoffy membiarkannya, meski awalnya enggan—toh daripada kena lagi kayak kemarin kan?

Zoffy tidur membelakangi Belial, sehingga posisinya tidur sambil di peluk si bos dari belakang. "Night mamaa Zoff..." Gumam si bos sambil membenamkan wajahnya di tengkuk belakang Zoffy.

Zoffy yang masih tidak terbiasa dengan panggilan mama apalagi setelah ia merawat Geed kemarin langsung merona, wajahnya sangat merah. "J-Jangan panggil aku mama, kau kakek tua sialan!!" Ketusnya.

"Mama Zoff... kamu wangi bangett..." Gumam si bos lagi, muka Zoffy semakin merah. "Diam!! Aku benci kau! Benci benci benciiii!" Gerutu Zoffy sambil menutupi wajah merahnya menggunakan bantal, "ilysm, mama Zoff..." Pernyataan Belial membuat Zoffy semakin memanas, kepalanya seolah mengeluarkan asap.

"Dasar kakek tua mesum!" Umpatnya, tapi mau tidak mau dia harus menjawab salam selamat tidur dari Belial tadi. "Gn, Lial... you old pervert." Dia mengumpat lagi.

.

.

.

.

.

.

.

Ok mungkin ini agak krinj atw gmn... Auk ah penting selesai.

Oke papai (^_^♪)

Lion7 [LeoVen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang