6

241 37 12
                                    

Jiera memasuki kelas nya, beberapa teman nya menatap aneh kepada Jiera

jiera pun hanya bisa diam, ia bingung apa yang berbeda

"kenapa si?" tanya Jiera, ia melihat tubuh nya di cermin

"itu, poni lo lucu" tawa renyah terdengar dari teman teman Jiera, Jiera tersadar, seperti karena ia memainkan gunting semalam

"anjir lah, jelas banget?" tanya Jiera, ia menaruh tas nya dan kembali ber cermin

"ngga kok, tadi karna rambut lo acak acak an, tapi kalau rapi engga kok" Lea

"beneran?" tanya Jiera

"bentar" Lea

Lea berjalan ke arah Jiera, ia merapikan rambut Jiera dengan sedikit berjinjit dan Jiera yang menyesuaikan tinggi nya dengan perempuan itu

suara langkah kaki terdengar, seseorang membuka pintu. menampakkan 6 pemuda tampan

Lea terdiam, ia tidak berkutik, tetapi Jiera masih setia dengan posisi nya karena tidak tau siapa yang masuk

"kenapa diem si" Jiera

yang masuk adalah teman teman Jiera sendiri☺️

"anu ji, udah kok" Lea cepat cepat pergi dari sana

Jiera berbalik, ia melihat Kharel yang sudah menatap kesal ke arah nya

Jiera tersentak, lidah nya kelu untuk berucap

kelima teman Jiera mengode agar Jiera melakukan sesuatu

kharel menghela nafasnya, ia berjalan ke arah meja nya

"semangat, lagian pagi pagi udah bikin ulah aje" ucap Rendy pada Jiera

"ren, lo harus tau, poni gue lawak banget anjir" rengek Jiera

"lawak gimana?" tanya Jiera

"tadi malem, gue iseng doang motong ujung rambut gue, eh malah meleset, agak kependekan, gue rapihin, tapi kata anak anak jelas anjir, ngga pede gue" Jiera

"hah? oh, kalau dari jauh engga si ji, tapi kalau dari deket iya, lucu kok" Rendy mencubit pipi Jiera

"anjing" Jiera

"bujuk laki lu, cemburu nya jelek" Rendy

"tau anjir🙄" Jiera

"heh! lo juga sama! ngaca!" Rendy

"oh hehehe"















Jiera ragu ragu menghampiri Kharel di meja nya, tepat di depan Kharel, ia menatap Kharel dengan tatapan memohon

"sayang, maaf in🥺" Jiera menggoyang kan lengan Kharel

"pfttt" teman teman nya di sebelah sana menahan tawa

"sayang" panggil Jiera lagi

"Kharel" Jiera melepas tangan nya dari lengan Kharel

"dih ngambek" Kharel meledek Jiera

"gue udah minta maaf" ucap nya

"ngga di maaf in" Kharel

"lohh?? kenapa?? ngga bisa gitu dong? lo kira gue kaya gitu juga pas lo minta maaf? engga ya! enak aja ngga mau tau harus di maaf in" dumel Jiera

"gue kokop lu ye" Jiera bungkam

"wah parah lu rel" Jeremy tersenyum penuh arti

"udah udah, gapapa, lagian kenapa main main gunting tolol" Kharel

Hanya Teman Saja ||Nosung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang