Jiera setia menangis dari ia lepas landas sampai 2 jam lagi ia akan landing, ia masih tidak menyangka semuanya mengkhianati kepercayaan nya, bahkan Kharel sendiri
"Jiera, udah dong nangis nya, mata lo udah sembab, kita susun lagi yuk hati lo, gue bakal jadi temen lo dari sekarang sampai nanti kita sukses" ucap Ethan
"than, gue harap lo ngga ingkar ya" Ethan mengangguk
Jiera masih setia dengan headphone yang terpasang di lehernya, kini ia mendengar musik yang berjudul "Dahsyat- mojo"
air mata nya kembali turun, semua nya begitu menyakitkan, sampai sampai ia harus lari dari kenyataan
kharel berlari dari dalam kamar nya ke ruang tamu yang berada di lantai bawah, memanggil mama dan papa nya
"abang, kenapa sayang? kenapa nangis?" tanya Shinta yang sangat khawatir
"kharel, you okey? calm down, bang" Arju- papa
"mah pah, Jiera pergi, ninggalin Kharel, dia pergi jauh mah" Kharel masih setia menangis di pelukan Arju dan Shinta
"kemana sayang? Jiera pergi kemana?" tanya Arju
"Aussie" Arju dan Shinta saling melempar tatapan
"siapa yang pergi ke Aussie bang?" tanya gandi alias adik Kharel
"Jiera, dia ngga bilang mah, dia pergi gitu aja" Kharel
"Abang ada masalah sama kak jie? kenapa kak Jiera sampe pergi?" tanya gandi
kharel hanya menggeleng
Jiera sudah landing, ia dan Ethan langsung mencari apartemen, ia mendapatkan apartemen di pusat kota, unit Jiera dan Ethan sebelahan, dan juga di lantai 5
"udah selesai beres beres nya ji?" tanya Ethan
"baru beberapa, btw than, panggil gue kala aja, Jiera udah mati" ucap Jiera
"ji, lo beneran mau nyerah dan ngga akan pulang lagi?" tanya Ethan
"iya, semua nya nyakitin gue, bahkan orang yang gue cinta" Jiera
"oke, surat pindah lo gimana? lo udah hubungi senior lo itu?" tanya Ethan
"belum, gue belum buka hp, gue udah ganti nomor, di hp gue cuman ada nomor Kharel, sama bang Endo" Jiera
"siapa Kharel, kal?" tanya Ethan
"dia orang yang tau semua nya tentang gue" Ethan mengangguk paham
saat mereka sedang berbincang di depan kamar mereka, tiba tiba ada laki laki tinggi dengan wajah tampan menghampiri
"excuse me?" ucapnya
Jiera dan Ethan mengalihkan pandangan ke arah laki laki itu
"oh, hai. are you in this apartment too?" ucap Ethan
"yes, i am in unit 124" Jiera dan Ethan mengangguk paham
"you're not from here?" tanya nya
"no. btw I'm Ethan and this is Jiera Sekala" laki laki itu mengangguk paham
"you guys have a nice name, I'm jay" ucap laki laki itu
"bule tulen anjir" ucap Jiera pada Ethan
"yaaaa kena prank" Jiera dan Ethan terbelalak karena Jay bisa bahasa mereka
"anjir?" Jiera
"lo berdua kaga tau kalau lantai 5, 6 khusus orang indo?" tanya Jay
"eh ini serius ngga si" Jiera