2

442 49 2
                                    

mereka memilih untuk ke parkiran dan langsung masuk ke mobil Kharel, karena hujan yang bertambah deras

Kharel terlihat membuka sepatu nya dan berdiri di kursi mobilnya lalu meletakkan sepatu tersebut ke bagasi mobil nya, tidak lupa ia juga mengambil jaket nya untuk di pakai kan kepada Jiera

"kok gue? lo aja, lo pasti kedinginan, baju lo baju pendek" Jiera buru buru membuka jaket itu kembali

"gapapa, nanti lo sakit gimana? kalau gue ngga gampang, yang gue khawatirin tuh elu" Kharel kembali memakaikan jaket kepada Jiera

Jiera menggigil, bahkan bibir nya memucat karena itu

Kharel yang paham situasi mengemudikan mobil nya dengan kecepatan cukup tinggi karena tidak ingin Jiera berlama lama basah kuyup seperti ini

sesampainya di rumah Jiera, Jiera dan Kharel masuk di sambut hangat oleh ibu Jiera

"kalian kenapa hujan hujanan gini si? astaga, ke atas aja, mama bikinin teh hangat" dengan cepat Nena kebelakang dan membuat kan kedua anak itu teh

Jiera menaiki anak tangga, tubuh nya yang menggigil membuat nya sedikit susah menaiki tangga

"lo oke?" tanya Kharel

"oke" padahal Jiera mati matian menahan rasa dingin nya

saat di kamar nya, dengan cepat Jiera masuk ke kamar mandi dan mengguyur badan nya dengan air hangat, rasanya sangat lega

bergantian dengan Jiera Kharel pun melakukan hal yang sama

setelah keduanya selesai, mereka sama sama turun ke bawah untuk menemui Nena

"gimana? enakan? lagian kalian ini" Nena menggeleng geleng karena nya

"ih mama, tadi hari hujan trus Kharel juga tanding ma" singkat Jiera

"oh iya ya, lupa mama. tapi kamu? kenapa juga ikut basah basah an?" Jiera menunjukkan senyuman nya

"tadi anak mama ini nangis ma" tunjuk Jiera pada Kharel

"ngga ya, ngarang dia ma" Kharel tersenyum paksa

"beneran? ini yang bohong siapa?" tanya Nena

"kharel ma, aku ngga pernah bohong" Nena melirik Jiera

"kamu sama aja, kenapa emang nya kamu Kharel? kok nangis?" tanya Nena

"kalah ma, emosional tadi, eh di samperin sama anak mama, mana nangis nya paling kenceng pada aku" Jiera yang tidak terima pun memukul kepala Kharel dengan pelan

"tai, ngga ya gue tahan kok" Jiera mengernyitkan dahi nya

mereka bertiga mengobrol sembari meminum secangkir teh

saat waktu menunjukkan jam 8 malam, Kharel bersiap untuk pulang ke rumah nya kembali

"eh gue belum bilang ya? abang udah tinggal di sini" Kharel membulatkan mata nya

"yang bener kamu? kok bisa?" tanya Kharel

"iya loh, tapi sekarang abang izin tidur tempat temen nya, ada tugas katanya' Kharel mengangguk mendengar penuturan Jiera, ia mengelus rambut Jiera

"gue duluan ya, mama mana?" tanya Kharel

"ma, mama, Kharel mau balik" teriak Jiera

"eh kok malem malem gini? nginep aja rel" ajak mama Jiera

"engga deh ma, mama papa lagi nunggu juga di rumah, duluan ya ma, ji" Kharel

Kharel menaiki mobil dan segera melajukan mobilnya ke arah rumah

Hanya Teman Saja ||Nosung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang