(Nonton videonya bang Peypey kata admin BL kalau next Phase 4 itu time skip, dan time skipnya sama seperti saat mereka jeda.
Lalu apa hubungannya dengan cerita ini?
Ya awalnya mau ku bikin timelinenya beberapa hari. Tapi karena jedanya beberapa bulan jadi timeline cerita ini ku perpanjang jadi seminggu.Dan aku nggak tahu kapan pastinya Sean dan Kaira itu buktiin kalau mereka adik kakak. Kalau ada yang tahu kapan pastinya kasih tahu ya.
Well, selamat membaca!)
(Sumpah aku punya perasaan buruk tentang Noya di end phase 4 (╥﹏╥))
Di waktu yang bersamaan.
Kaguwir melihat dari luar tidak ada siapapun diantara AFK Fishing itu. Dia pun akhirnya masuk kesana tanpa takut membasahi tempat itu. Kaguwir melihat kemanapun dan menemukan seseorang yang tengah berbaring di kasur dengan lengannya yang menutupi bagian mata.
Menemukan orang yang dicarinya Kaguwir pun mendekat bersamaan dengan yang lainnya yang baru saja tiba.
Kaguwir: “Sean!”
Sean tidak menjawab panggilan Kaguwir dan itu membuat yang memanggil kesal.
Kaguwir: “Woi! Mantan pemalas!”
Sean: “Diem lu sombong!”
Kaguwir: “Oh masih hidup ya.”
Sean: “Lu kalau gak ada urusan mending pergi deh!”
Kaguwir: “Elah ... Urusan gua tuh sama lu. Gimana?”
Sean: “Lihat saja sendiri.”
Kaguwir menghela nafas melihat Sean yang biasanya aktif menjadi seperti ini. Walau agak aneh mengingat dia orang rajin tapi pernah memegang senjata Sloth.
Awan: “Sudahlah Sean. Tidak ada gunanya kau bersedih terus seperti ini.”
Sean: “Kau tidak tahu Awan!”
Sean bangkit untuk duduk ditepi kasur dan menatap Awan dengan kesal.
Sean: “Selama ini aku sudah menganggap Moon lebih dari sekedar teman! Tapi rupanya semua itu hanyalah sandiwara manisnya. Aku sudah cukup kehilangan Jerry, sekarang malah Moon yang menipu.”
Awan: “Gua memang belum pernah dikhianati secara pribadi seperti yang kamu alami, Sean. Tapi ingatlah, saat aku masih bingung didunia ini. Aku bertemu Ikkan yang saat itu baru saja dikhianati Ajul. Melihatnya seperti itu juga membuatku terluka.”
Kaira: “Aku dibunuh Jerry untuk pembuktian keloyalannya ke Ubi karena aku memiliki cahaya. Mungkin ini adalah karma karena aku pernah mengkhianati kalian terutama Asgard.”
Febfeb: “Dan jika lu masih ingat, Ketua Fraksi gua sendiri khianati kami. Sampai sekarang apa? Cuman gua satu-satunya Baldur di dunia ini.”
Kaguma: “Kalau mau adu nasib nih dengerin perjuangan Asgard. Citem berkhianat, Maji yang paling gua percayai berkhianat, terus Diablo mati buat Leviathan itu tuh. Bro, mereka bertiga pendiri Asgard termasuk gua. Sekarang cuman gua satu-satunya member asli Asgard dari awal sampai sekarang. Jujur saja kalau di ingat lagi emang sakit, tapi gua masih tetap tegar karena masih ada orang yang perlu gua lindungin dan tujuan yang pengen gua capai.”
Anna: “Sean tidak sendirian. Kita semua juga tidak percaya apa yang dilakukan Moon. Jadi Sean tidak boleh terlalu lama sedih.”
Sean hanya diam dan memalingkan muka karena tidak ingin melihat wajah mereka. Betapa bodohnya Sean berbicara seakan dia paling terluka padahal tidak hanya dia yang memiliki luka itu disini.
Anna: “Kalau Sean sedih Noya bagaimana?”
Sean: “Noya? .... Lah iya Noya-“
Kaguwir: “Nah loh, ketuanya sendiri kau tinggalin. Man ... Dia juga pundung, malah keknya lebih parah dari lu.”
Sean: “Sial ... Aku bener-bener lupa kalau masih ada Noya.”
Febfeb: “Sudah tenang saja. Dia lagi sama mantan Valhalla, minus Ubi, Epin, Edib saja sih.”
Kaguwir, Anna, Kaira: “Galon juga.”
Febfeb, Awan: “Siapa Galon?”
Sean: “Builder Valhalla, tapi sudah lama hilang sih orangnya.”
Awan: “Ouh. Nah terus kau mau terus ada di Eclipse?”
Sean: “Dari sebelum ni tempat punya nama. Gua sudah janji bakal terus ada disamping Noya, meski gak ada Moon tapi gua tetap lakuin itu.”
Awan: “Baguslah kalau gitu.”
Kaguwir: “Jagain tuh pangeranmu yang rendah hati dan tidak sombong.”
Febfeb: “Tapi tapi tapi ... apa dia nggak bakal trust issue setelah semua itu?”
Sean: “Persetan lah trust issue. Gua bakal tetap setia sama Noya sampai kapan pun-“
LOMPAAAAAAT!
Teriakan itu mengejutkan semua orang yang ada disana. Namun teriakan itu berasal dari Noya lalu di ikuti Kirman, Megi, dan Narendra, bahkan ada suara Epin jika mereka tidak salah dengar. Kaira ingin mengatakan sesuatu tapi dia tersela oleh Sean yang bergegas keluar.
Sean takut sesuatu terjadi pada Noya. Dia sudah tidak bisa melindungi Noya saat perang waktu itu dan dia tidak ingin hal itu terulang untuk kedua kalinya. Tapi Sean terhenti sebelum dia menceburkan dirinya air laut karena terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Beberapa menit sebelumnya.
Epin: “Yo whatsap!”
Keempat orang yang sedang santainya duduk sambil berbicara itu terkejut saat Epin tiba-tiba datang dari belakang.
Firman: “Sumpah pin. Gua jantungan lu tadi.”
Epin: “Maaf, tapi tumben nih kalian kumpul begini. Biasanya pasti ada Kaguwir atau Sean sama Moon gitu.”
Mendengar nama Moon membuat Noya teringat lagi dengan bagaimana salah satu mantan tangan kanannya yang selalu hadir. Reaksi dari Noya membuat Narendra menepuk jidatnya. Kirman dan Megi pun hanya bisa menatap datar mantan ketua mereka dan pendiri the Purge itu.
Epin hanya bisa bingung melihat reaksi mereka sampai Narendra menjelaskan.
Epin: “Sial, gua tidur terlalu lama sampai melewatkan banyak hal.”
Kirman: “Makanya bangun! Jangan ngebo mulu!”
Epin: “Iya dah yang akhir-akhir ini rajin. Omong-omong Noy, gimana keadaan lu?”
Noya: “Seperti yang kau lihat.”
Epin: “Maafin gue ya karena nggak ada pas itu. Mungkin setelah ini juga bakal jarang ada juga sih ... Tapi seengaknya lu ada Sean.”
Noya: “Tidak apa-apa Epin.”
Suasana menjadi hening dan hanya angin dari lautan yang menjadi backsound untuk mereka. Epin secara tidak sengaja melihat ke bawah dan sebuah ide terlintas dikepalanya.
Epin: “Eh, kalau lihat kebawah dari sini jadi keinget sesuatu nggak sih?”
Mereka berempat pun melihat kebawah dimana hanya ada banyak air yang merupakan laut.
Megi: “Oh ... Paham gua, tradisi Valhalla kan?”
Kirman: “Lah iya, gimana tuh Noy tradisinya.”
Narendra: “Bocah aneh.” (gumam)
Megi, Kirman, dan Epin mendesak Noya hingga si bertanduk biru itu pasrah dan bangkit berdiri.
Noya: “Hadeh ... Jika mau turun! Dari atas! LOMPAAAAAAAT!”
Noya pun langsung melompat terjun begitu pula dengan yang lain yang meneriakan kata yang sama. Setelah itu mereka malah main air hingga membasahi satu sama lain.
“Sini lu Pin! Rasain nih!”
“Personal lu sama gua!”
“Noya coba deh pakai Trident pasti kek Poseidon.”
“Aku tidak punya Trident.”
“Eh ada Drowned bawa Trident!”
“Kejar Naren!”
“BUNUH DIA!”
“BERIKAN TRIDENTMU ATAU MATI!”
“Noy! Lu utusan cahaya!”
“Gua butuh Trident!”
“Minta dewi saja.”
Sean, Kaguwir, dan yang lain melihat aksi perkumpulan mantan Valhalla itu hanya bisa terdiam sweatdrop. Tapi mereka senang karena setidaknya ini bisa membuat Noya melupakan sejenak tentang apa yang telah terjadi.Meski itu harus mengorbankan banyak spesies Drowned hanya untuk sebuah Trident :v
![](https://img.wattpad.com/cover/376122106-288-k616001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Legend Pasca Ending Fase 3
FanfictionSetelah akhir peperangan besar dengan hasil 7 senjata legendaris jatuh ke tangan Ragnarok, dan Moon adalah Zero, yaitu sekutu dari Darkness seperti Ubi. Seluruh fraksi berhenti berperang atau membuat masalah untuk sementara waktu sebelum konflik ya...