tiga

10.1K 122 8
                                    

Setelah melepaskan kemeja seragamnya Raga langsung mengangkat tubuh Nina menggendongnya ala koala, gadis itu pun langsung mengalungkan lengannya di leher Raga sambil menyerbu wajah tampan Raga dengan kecupan-kecupan ringan. Pelukan kakinya pada pinggang Raga juga mengerat membuat alat kelamin keduanya saling bersentuhan, Nina yang tak mau membuang kesempatan emasnya makin menekan sambil menggerakkan pinggulnya untuk menggoda sang jantan.

"Eunghh hhh cepethh rojookhh memekhh gueh pake kontolhh lo aanghhh.."

"Sial ngga sabaran banget lo?!!"

Nina masih tidak menyangka, hal yang selalu ia bayangkan kini menjadi kenyataan. Ia bisa merasakan nafas hangat Raga yang menggebu di ceruk lehernya, ia bisa mendengar lenguhan-lenguhan berat Raga yang makin membakar gairah tubuhnya dan terakhir kontol besar yang hanya ada dalam bayangannya berwujud nyata senyata-nyatanya.

Kontol yang ia idam-idamkan itu sedang membelai belahan memeknya dari bawah dituntun oleh empunya. Pelukan Nina mengerat saat kepala kontol itu mulai merasuki lubang sempitnya.

"Eunghhh Ragahhh hahhh.."

"Anjing!! Lo sempit bangeth fuckh!!"

"Eunghhh guehh-- bahkanhh masih virgin-aahh.."

"Fuckh!!"

Raga mendorong kuat pinggulnya melesakkan kontolnya lebih dalam sampai cairan hangat merambat ke kontol, "eeumhh perihh hhuuhh.."

"Ooghh sialhhh memekhh perawanhh mantephh bangethh jepithnya aarghh!!" Raga mendesis keenakan, begitu kontolnya masuk memenuhi senggama Nina, merasakan kehangatannya juga remasan erotis dari kedutan memek Nina. Nina sendiri langsung menangkup wajah Raga mengajak berciuman panas untuk mengalihkan rasa pedih pada memeknya.

Tak lama Raga mengangkat bokong Nina sambil merematnya dan menurunkannya perlahan lalu naik lagi untuk menenggelamkan kembali kontolnya ke senggama Nina dan menggerakan pinggulnya maju mundur sampai suara becek sodokan kelamin mulai terdengar.

"Aaaghh aaghh ragahh eunghh enakhh aahh.."

Raga terus menggerakkan pinggulnya maju mundur berulang kali.

"Oouh yaampunhh nhh memekhh gueh makinhh kedutanhh hhh.."

Berbeda dengan Nina yang melenguh lebih keras Raga hanya berdesis dalam gelungan nikmatnya.

"Aaghhh yeshh shh lebihh dalemhh ahh ahhh.."

Indra penglihatan Raga yang selalu menampakan ketegasannya kini memperlihatkan seberapa besar nafsunya. Keringat mengucur membasahi tulang pelipisnya, bibirnya selalu mencoba meraup bibir Nina atau bahkan lidahnya selalu bergerak liar menjilati fitur wajah cantik Nina.

"Sial!! Muka sangenya kenapa makin cantik diliat dari deket!!" Raga berteriak dalam hatinya.

"Yeaahh aah terushh rojokhh memekhh guehh eunghh Ragahh aahh ahh.."

Raga memperdalam sodokan kontolnya sampai ia berhasil menyentuh titik manis Nina lalu menumbuk dengan cepat sambil meremas-remas kuat kedua payudara Nina.

"Eeuuhh yeshh shhh hahhh.." Nina seolah tak mau kalah ia pun turut menggerakan pinggulnya berlawanan arah agar tusukan kontol Raga makin dalam makin membuat keduanya dimabuk kenikmatan.

"Aaghh sialhhh nikmathh bangeth memekh lo hhh.." Nina mencengkeram kontol Raga dengan otot-otot kewanitaannya, bikin lelaki itu mengerang lebih keras lagi. "Oughhh fuckhhh binalh bangeth memekh lo eeuhh.." Raga mengejang, ditambah lagi Nina meraba-raba dengan seduktif dada bidangnya sekaligus memainkan pentil keras Raga.

dirty secretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang