Ren
📍Tokyo, Jepang.
Di salah satu kawasan perumahan yang ada di Tokyo Jepang terlihat ada salah satu rumah yang di dalamnya di huni oleh seorang ibu dan anak laki-lakinya. Keduanya telah hidup disana selama belasan tahun setelah mereka di usir, ah atau lebih tepatnya sang ibu yang memang keturunan asli Jepang di pulangkan oleh mantan suaminya yang berasal dari Indonesia. Dan setelah tinggal belasan tahun disana baru kali ini keduanya kedatangan tamu dengan pakaian serba hitam dengan badan tinggi besar terlihat seperti pengawal, tidak hanya satu tapi ada beberapa pengawal yang datang ke kediaman mereka.
"Udah Ren bilang mom, Ren ga mau pulang ke Indonesia!" seru seorang anak laki-laki yang memanggil dirinya dengan nama Ren.
"Ren, ayah mu mau kamu pulang kesana. Apa salahnya menemui ayah kandung mu hm?" sang ibu menyahut masih dengan nada bicaranya yang terdengar lembut.
"Ren tetep ga mau, mom! Kalau mommy mau, mommy aja sana yang pulang ke Indonesia untuk menemui laki-laki brengsek itu!"
"Ren, jaga ucapan kamu! Bagaimanapun laki-laki itu adalah ayah kamu, dan asal kamu tau kita bisa hidup disini tanpa kekurangan apapun itu karena dia!" sang ibu rupanya mulai meninggikan nada bicaranya sedangkan para pria yang memakai pakaian serba hitam itu atau sebut saja mereka para pengawal hanya diam memperhatikan perdebatan antara ibu dan anak tersebut.
"Ya iyalah itu tanggung jawab dia buat nafkahin Ren yang notabenya Ren ini anak kandungnya! Lagian mau apa sih dia sampai nyuruh Ren untuk pulang ke Indonesia? Bukannya dia yang udah usir kita kesini?!" Ren yang memang emosinya sudah memuncak pun mendudukan tubuhnya di salah satu sofa yang ada di ruang tamu seraya mencoba untuk meredam emosinya agar tidak lepas kendali.
"Tuan besar Vijendra ingin semua anak-anaknya berkumpul di rumah utama, jadi saya ingin menjemput tuan muda Ren agar ikut kami pulang ke Indonesia untuk menemui tuan besar Vijendra. Kalau tuan muda Ren mau ikut dengan kami maka tuan besar akan memberi anda uang senilai 1 miliyar sebagai imbalannya," para pengawal yang sedari tadi diam pun akhirnya ada yang berani untuk mengeluarkan suaranya.
"Eh bilang ya sama tuan besar lo itu gue ga butuh duit dari dia! Lagian dari gue kecil dia ga pernah tuh berperan sebagai ayah buat gue jadi untuk apa sekarang gue harus jauh jauh pulang ke Indonesia cuma buat nemuin tuh laki-laki brengsek yang ga bertanggung jawab? Gue ga akan pernah mau pulang ke Indonesia apalagi untuk ketemu laki-laki brengsek itu!" emosi Ren pun kembali memuncak saat mendengar nominal uang yang di sebutkan oleh pengawal tadi. Apa-apaan itu? Memangnya Ren bisa di beli dengan uang? Oh tidak semudah itu, pikirnya.
"Ren.." sang ibu mencoba menenangkan sang anak dengan mengusap-ngusap lengan Ren.
"Ren ga mau mom.. Kenapa harus sekarang? Kenapa ga dari dulu, mom? Dari kecil Ren ga pernah ngerasain gimana rasanya punya daddy, Ren cuma punya mommy yang berperan sebagai daddy sekaligus untuk Ren. Kenapa baru sekarang dia mau ketemu sama Ren? Dari dulu dia kemana aja mom, dari dulu kita di telantarkan berdua disini, ga sekalipun dia jengukin Ren mom.." Ren mulai meluluh, namun gurat sedih terlihat jelas di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 LUKA
FanfictionBagaimana jika 7 orang yang memiliki luka di satukan dalam ikatan persaudaraan? Akan kah kebersamaan mereka dapat menyembuhkan luka masing-masing atau bahkan malah menambah luka baru yang bahkan luka lama pun belum sembuh.