4

249 24 4
                                    

Mata hitam menatap kedepan dengan tajam, tubuhnya merapat di tembok.

Sesekali ia memegang kacamatanya agar ia bisa melihat dengan jelas sosok  yang cukup jauh disana.

"Tidak terlalu terlihat!!"

"Benar."

"Apa kau tidak mau duduk di tribun sana?"

"Tidak, itu akan terlihat mencolok." Jiwa tsundere Sarada lebih mendominasi, ia tidak bisa menurunkan sedikit pun.

"Kenapa? Disini tidak terlalu jelas sama sekali!!"

"Ck!! Itu sangat buruk.. tunggu dulu!!"
Sarada menghentikan ucapannya, ia sedikit gugup menoleh kebelakang. Perasaannya sedikit tidak tenang.

Pasalnya sedari tadi ia sendiri, berdiri sendiri, karena ia tidak memiliki teman.

Dari suara yang berbicara dengannya ia sedikit tahu siapa dia. Karena itu ia sangat gugup.

"Hehehe!! Halo Sarada!!" Chocho menyapa Sarada saat wajah gadis itu menoleh kearahnya dengan pucat pasi.

"C-cho-chocho ahhahahaha..." Sarada tertawa garing ia tidak tahu harus bagaimana.

"Ya aku Chocho, kita baru bertemu 4 hari yang lalu." Chocho merogoh kantongnya dan mengeluarkan coklat yang terlihat menggiurkan untuk kaum wanita.

"Ahahaha kau benar hahaha..."

"Kau aneh!!"

"Heh!?" Sarada menampilkan wajah bodohnya saat ia mendengar ucapan Chocho.

"Tu-tunggu dulu, kau jangan salah paham itu aku nggak lagi... Emmm..". Sarada melirik kesana-kemari mencoba mencari kata yang pas agar rahasianya tidak terbongkar.

Chocho menatap Sarada dengan memakan coklatnya.
"Kau mau coklat?"

"Eehh?? Itu itu emm tidak, ehh ta-tapi aku pergi bye!!" Sarada berlari meninggalkan Chocho yang menatapnya dengan Santai.

"Aduh!!" Masih sempat gadis itu jatuh kesandung kakinya sendiri.

"Kau tidak apa-apa?" Chocho mendekati Sarada.

"Ya iya aku tidak apa-apa!!" Sarada segera bangkit lalu pergi dengan cepat menghilang di tikungan koridor.

"Aneh!!" Chocho mengerutkan dahinya menatap kepergian Sarada dengan gerak-gerik mencurigakan.

Sarada menarik nafasnya dengan rakus, ia tidak terbiasa lari. Wajah Chocho masih teringat jelas saat dia kepergok mengintip tim basket.

"Aduhh!! Gimana dong!! Bodoh banget sih." Sarada menggigit kukunya, ia benar-benar gelisah, ia takut Chocho membongkar rahasianya.

Rasanya ingin menangis tapi ia tidak bisa menangis. Ughh Chocho...

"Ck!! Ish... Chocho mahh."

Sarada berjalan sambil menghentakkan kakinya, ia lebih baik kembali kekelas dan pura-pura tidak ingat kejadian hari ini.

🔩🥗

"Lo nggak diterima?"

Sarada mengangguk, ia menusuk baksonya dengan kekuatan hingga kuah bakso menciprat kemana-mana.

"Pelan-pelan dong!!"

"Udah pelan, tapi emang baksonya aja yang nyebelin, jangan buat aku emosi deh, lebih baik pergi aja dan jangan berbicara lagi."
Sarada memakan baksonya dengan rakus. Ia masih kesal dengan kejadian tadi pagi.

Menyebalkan memang.

"Lo mau gue di keroyok kaya kemarin? Gue kan tanya baik-baik lo nggak di terima di ekstra cheerleader?"

silenzioso (Borusara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang