5

181 17 4
                                    

"Boruto.." si pemilik nama menoleh kearah suara.

Tangan gadis itu terulur dengan air isotonik ditangannya.
"Aku?" Boruto menunjuk dirinya. Setelah mendapatkan anggukan, Boruto menerimanya.

"Ada apa?"

"Emm ti-tidak aku hanya ingin berbicara berdua setelah pertandingan ini selesai."

"Oh hanya itu? Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." Boruto berlari menjauh sambil melambaikan tangannya.

🔩🥗

Rasanya ia ingin menangis, kenapa Chocho menariknya ke lapangan basket outdoor, ia menatap kedepan dengan cemas. Ia takut sekolah akan kalah untuk kedua kalinya.

"Sarada, kau tahu siapa dia?"
Sarada mengedipkan matanya, saat suara Chocho terdengar disampingnya.

"Lelaki yang menjadi kapten sekolah sebelah itu?" Chocho mengangguk.
"Aku dengar dia sudah menjadi kapten basket 2 tahun ini di sekolahannya."

"Kau dapat informasi dari siapa?"

"Kak Kagura."

"Uhuk!!"

"Ehh!? Chou kenapa!?" Chocho berdehem singkat, ia menjauhkan tangannya dari plastik Snack nya.

"Hemm!! Ku rasa kau dekat dengan kak Kagura."

"Heee!! Itu tidak!! bukan seperti itu." Sarada menyilangkan tangannya, ia menyangkalnya, tentu saja itu tuduhan.

"Aku beberapa kali melihatmu makan dengannya. Jadi kau bisa jelaskan?"

"Emm itu ya emm Chou kenapa jadi kesini sih. Kan kita tadi lagi gosip kapten basket sekolah sebelah kan." Sarada meremas tangannya berharap Chocho tertipu.

"Benar, laki-laki keren dan tampan itu siapa sih?"

"Ehemm ehemm... Jadi dia adalah Kawaki, begitu sih kak Kagura sebut, dia menjadi kapten selama 2 tahun ini. Jangan tertipu dengan wajahnya tapi lihat juga sifatnya–"

"Seperti itu yang kak Kagura katakan." Chocho menyambung dengan wajah datarnya, membuat Sarada menoleh dengan cengirannya.

"Hey Ra ingat ya, seorang musuh akan menjelek-jelekkan musuhnya. Kita kan tidak tahu seperti apa sifat Kawaki si keren itu. Tapi entah kenapa ke empat pemuda tengil itu jauh lebih keren."
Mendengar itu wajah Sarada memerah, benar kata Chocho. Boruto, Mitsuki, Inojin dan Shikadai terlihat keren dengan keringat mereka.

Sarada menutup wajahnya ia menggeleng-gelengkan sesekali menghentakkan kakinya. Ia tidak bisa, ia malu walaupun hanya melihat mereka tanding basket. Wajah ke-empat nya terlihat keren saat serius dan penuh semangat.

Chocho memakan Snack nya kembali, sesekali ia melihat Sarada dengan datar.

🔩🥗

Sarada berlari dengan 4 botol air isotonik dingin.

"Teman-teman!!" Sarada menghentikan kakinya dengan nafasnya yang tersengal-sengal. Ia sepertinya harus olahraga. Hanya berlari saja nafasnya sudah mau habis.

"Selamat ya!!" Sarada tersenyum dengan lebar. Tangannya terjulur memberikan air isotonik ke temannya.

"Kalian keren dan hebat."

"Ya itu karena aku sih, seharusnya aku yang jadi kapten." Inojin membuka botol dan langsung meminumnya hingga tandas.

"Jangan seperti itu, kita kan hanya anggota cadangan. Merepotkan!! Aku ingin tidur setelah ini."

"Shika kau harus banyak bergerak, tidur terlalu lama juga tidak baik." Sarada memelototi Shikadai sambil berdecak pinggang.

"Ya ya ya."

silenzioso (Borusara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang