Bab 13

248 23 0
                                    

"M-mama..." Ucap Greesel,air mata mulai mengalir dari matanya.

Ya,wanita yang masuk ke kamarnya ialah sang ibunda.Alih-alih memeluk anak nya,ibu nya malah menampar Greesel.

"Dasar anak bodoh,hanya bisa buat masalah! Papa mu dan kamu itu hanya membuat saya repot." Ucapnya,mendengar ucapan ibu nya,Greesel mulai merasa sedih.

Cynthia yang diam mulai tersulut emosi mendengar ucapan ibu Greesel.Cynthia menganggap sebagai seorang ibu seharusnya khawatir jika anak nya terbaring lemah di tempat tidur usai kecelakaan.

"Bu,bukankah sebaiknya ibu memeluk anak ibu? Ia sedang berjuang untuk mengingat semua kejadian dalam hidup nya dan melawan rasa sakit yang ia alami." Ucap Cynthia dengan tegas sambil menatap ibu Greesel dengan tajam.

"Mengkhawatirkan anak pembawa sial ini? Cih,itu hanya akan membuang waktu saya." Balas ibu Greesel.

"ICEL BUKAN ANAK MEMBAWA SIAL,MA!" Teriak Greesel untuk membantah ucapan ibu nya.

"Sudah berani kamu melawan saya? Dasar anak tidak tau terimakasih,saya sudah mengandung kamu 9 bulan dan bertaruh nyawa untuk melahirkan mu,tapi ini pembalasan mu?" Balas ibu nya sambil menampar Greesel.

"Ibu jika hanya datang untuk memperburuk keadaan Greesel lebih baik ibu pulang,tidak ada gunanya ibu di sini." Ucap Cynthia sambil menahan amarah.

"Oh,sudah berani kamu ya? Memang nya kamu siapa? Kamu tidak tau saya siapa? Kamu tidak tau siapa suami saya? Kamu itu hanya guru biasa!" Balas ibu Greesel dengan sombong.

"Saya tidak takut dengan ibu,saya juga tidak takut dengan suami ibu.Saya hanya ingin murid saya pulih tanpa gangguan dari ibu.Jika ibu tidak mau pergi,saya yang akan usir ibu." Ucap Cynthia sambil mencengkram dengan erat tangan kanan ibu Greesel yang hendak menamparnya.

"Kak,udahlah.Kakak guru,dan itu mamah nya Icel,tau posisi,kak.Itu wali murid yang harus di hormati." Ucap Gracie berusaha menenangkan kakak nya.

"Kakak bakal bela murid kakak selagi dia bener dan Icel ga salah,yang salah mamah nya." Balas Cynthia,ia melepaskan cengkeramannya dari tangan Ibu Greesel."Saya minta sekali lagi sama ibu,get out of here and don't bother your daughter again." Sambungnya.

Mendengar kalimat tersebut,ibu Greesel segera keluar dari kamar putri nya dengan penuh amarah.

"Miss,maafin Icel..." Ucap Greesel sambil menghapus air matanya.Ia merasa sangat bersalah karena ia menganggap ialah menyebab Cynthia bertengkar dengan wali murid yang seharusnya ia hormati.

"Ga,Gree,ini bukan salah kamu.Miss bakal bela semua murid selagi murid itu ga salah,kamu tadi ga salah,Gree." Ucap Cynthia sambil memeluk Greesel,berusaha untuk menenangkan nya.

Greesel berusaha menenangkan diri nya di dalam pelukan Cynthia,ia merasa sangat bersalah terhadap Cynthia.Ia juga ingin memiliki banyak waktu bersama ibunya tetapi ibunya sudah membencinya sejak orang tua nya bercerai.

Gracie yang terbaring di sofa menatap mata Greesel dalam-dalam ia mengetahui rasa penyesalan dan sakit yang begitu mendalam.

"Cel,gua tau lo kuat." Ucap Gracie kemudian merebahkan tubuhnya kembali dan tertidur.

"Miss,boleh tolong ambilin buku matematika Greesel di kost ga? Ini kunci nya." Ucap Greesel sambil memberikan kunci kost nya kepada Cynthia.

Cynthia tersenyum tetapi tidak menerima kunci tersebut,ia tidak ingin Greesel lebih mementingkan tugas sekolah nya daripada kesehatan nya.

"Miss? Ini kunci nya." Ucap Greesel,kembali menyodorkan kunci kost nya.

"Yang penting kamu sembuh dulu,Gree.Kalau udah sembuh,baru kerjain pr." Balas Cynthia mengambil kunci kost Greesel lalu meletakkan di laci meja rumah sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TROUBLEMAKER STUDENT X MATHEMATICS TEACHER(GRECYN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang