Bab 6

334 20 0
                                    

"P-papah..? I-ini papah?" Ucap Greesel terkejut bercampur senang karena orang yang mengetuk pintu rumah nya adalah papah nya sendiri.

"Selamat pagi,putri kecil papah.Lagi sarapan ya? Papah suapin mau?" Ucap papah Greesel sambil memeluk putri kecil nya yang sudah bertumbuh dewasa.

Greesel menarik tangan papah nya untuk pergi ke dapur.

"Papah mau minum apa? Teh atau kopi? Biar Icel bikinin." Ucap Greesel sambil terus memeluk orang yang sangat ia sayangi.

"Tidak usah,Icel.Kamu masak apa? Mau papah bantu?" Ucap papah Greesel sambil mendekati putri nya yang sedang memasak.

"Ga usah,pah,Icel bisa masak sendiri." Ucap Greesel sambil mencicipi masakan yang ia buat,lalu menghidangkan makanan itu untuk dirinya dan ayah nya.

Saat makan,Greesel masih berharap jika mamah nya ada untuk makan bersama nya dan papah nya.Greesel sudah mulai sedikit senang karena bisa makan bersama bersama ayah nya,tetapi Greesel masih ingin jika ibunya ada di rumah itu juga.

Setelah selesai makan,ayah nya mencuci piring dan Greesel mengambil gitar nya yang ia letakkan di kamar.Setelah selesai mencuci piring ayah nya mendekati nya.

"Nak,papah mau nyanyi kamu yang gitarin ya? Kalau mau tau lagu nya ikut nyanyi aja." Ucap papah Greesel lalu duduk di sebelah Greesel.

"Iya,pah.Apa judul nya?" Ucap Greesel bersiap untuk memulai intro lagu tersebut.

"Saat kau telah mengerti,virgoun." Ucap papah Greesel lalu Greesel langsung memulai intro lagu tersebut.

"Nak,bila suatu saat nanti kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di samping mu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu

Nak,jika suatu saat nanti kau telah hidup sendiri
Dan ternyata dunia tak seperti harapan mu
Ku ada disini
Menjadi rumah yang s'lalu menanti kepulanganmu

Kelah kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu dunia kan menghakimi mu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus hebat,kau harus kuat
Permata hatiku"

Greesel meneteskan air mata mendengar suara ayah nya yang menyanyikan lagu itu,ayah nya pun memeluk Greesel,ia tau anak nya selalu melewati masa-masa sedih setelah keluarga yang ia sayangi berpisah.

"Nak,'kan tiba waktu kau harus tentukan jalanmu
Yang mungkin tak searah dan indah di mataku
'Pabila terjadi
Berjanjilah kau akan s'lalu menjadi dirimu sendiri

Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat,kau harus hebat
Permata hatiku

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat,kau harus hebat

Aku adalah jemari dan ibumu pena-nya
Dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta
Semoga belaian kasihku lembutkan hatimu

Kau harus megah,kau harus indah
Kau harus kuat,kau harus hebat
Permata hatiku."

Greesel langsung meletakkan gitar nya lalu berdiri memeluk ayah nya sambil menangis keras.

"Pah,GREESEL CAPEK SENDIRI TERUS.GREESEL GA BUTUH UANG PAPAH,GREESEL CUMA BUTUH PAPAH,KASIH SAYANG PAPAH,WAKTU PAPAH.Greesel capek." Ucap Greesel mengeratkan pelukannya pada ayah nya.

"Maafin papah ya,nak.Papah salah,papah minta maaf.Papah ga bakal ngelantarin Greesel lagi,papah bakal sempatin waktu buat Greesel." Ucap papah Greesel yang memeluk anak nya dengan erat,ia merasa bersalah karena telah menelantarkan putri kecil nya.

Greesel berusaha untuk menghapus air mata nya yang mengalir tiada henti.

"Pah,Greesel mau ketemu mamah." Ucap Greesel memohon kepada ayah nya,ayah nya belum sempat membalas perkataan putri nya tersebut Greesel sudah berbicara terlebih dahulu "Greesel ga mau tau,pah.Greesel mau ketemu mamah."

"Greesel,maafin papah ya,nak.Papah ga bisa nurutin permintaan kamu,kita jalan-jalan saja ya?" Ucap papah Greesel,beliau sedikit frustasi atas permintaan putri nya.Beliau tidak ingin bertemu dengan mantan istri nya tetapi beliau juga ingin mengabulkan keinginan anak kesayangan nya.

"Yaudah,yang penting sama papah." Greesel menyetujui saran ayah nya lalu mereka pergi ke suatu tempat.Tempat tersebut menjadi saksi betapa cemara nya keluarga mereka,mereka pergi ke taman bunga yang selalu mereka kunjungi untuk piknik saat hari libur.

"Pah? Kenapa kesini? Percuma pah, keluarga kita ga bakal balik jadi cemara lagi." Ucap Greesel kepada papah nya lalu turun dari mobil ke taman bunga tersebut.

"Nak,maafin papah.Papah cuma bisa ngasih kamu ini,papah ga bisa bikin kamu ketemu mamah kamu, dan yang bisa papah lakuin cuma bawa kamu ke sini." Ucap papah Greesel lalu menggandeng tangan putri nya tersebut untuk berjalan mengelilingi taman bunga tersebut.

"Nak,lihat.Bunga tulip,kesukaan kamu kan? Papah ingat sekali,nak.Kamu sangat suka bunga tulip,kamu juga suka memfoto bunga-bunga disini dengan kamera papah dulu." Ucap papah Greesel sambil menunjuk bunga tulip tersebut.

Mereka berjalan dan beristirahat di taman bunga tersebut,Greesel merasakan kebahagiaan untuk sesaat.Tidak terasa hari mulai sore dan papah nya mengantar nya untuk pulang.

"Papah pulang dulu ya? Kalau libur lagi bilang papah,papah bakal ngunjungin kamu,nak." Ucap papah Greesel lalu memeluk putri nya sambil mencium kening putri kecil kesayangannya sebelum pulang.

Hai? Udah selesai cerita di bab ini,makasih ya udah baca,pantengin terus biar tau kapan up bab berikutnya.

Jangan lupa follow akun wattpad ini dan vote cerita ku yaaa! Ga lupa juga buat follow tiktok ku xvyjell._ kemungkinan aku bakal kasih tau judul atau spoiler tentang wattpad berikut dan buat au singkat.

Thank you reading,jangan lupa vote,and I LOVE YOU ALL!!!

TROUBLEMAKER STUDENT X MATHEMATICS TEACHER(GRECYN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang