Keesokan harinya, Gfriend kembali setelah mengetahui bahwa Taeil akan memulai sesi terapi fisik pertamanya, para member GFRIEND memutuskan untuk memberi dukungan langsung. Mereka ingin memastikan bahwa Taeil merasa didampingi, meski kondisinya belum sepenuhnya pulih.
Pagi itu, dorm NCT kembali terasa ramai saat para member GFRIEND tiba membawa lebih banyak makanan dan vitamin untuk membantu mempercepat pemulihan.
Di tengah suasana dorm yang ramai, Taeyong memberi isyarat kepada mereka bahwa Taeil sudah selesai melakukan terapi pagi dan akan segera kembali ke kamar. Suasana yang tadinya riuh seketika menjadi lebih tenang, seakan semuanya sadar bahwa ini bukan sekadar kunjungan biasa—ini adalah bentuk dukungan yang mereka semua tahu sangat dibutuhkan oleh Taeil.
Taeil tiba di dorm, tampak letih namun berusaha tersenyum ketika melihat kehadiran teman-temannya. Yerin langsung berdiri dan menyodorkan minuman yang ia bawa, memaksa Taeil untuk duduk dan istirahat.
“Kamu harus banyak minum, Taeil oppa. Kalau nggak, proses pemulihannya bakal makin lama,” katanya, mencoba mengalihkan perhatian dari suasana yang tegang dengan nada ceria.
Taeil tertawa kecil, meskipun lelah.
“Iya, iya, terima kasih, Yerin-ah. Kalian semua nggak perlu repot-repot datang.”
Umji yang duduk tak jauh darinya menjawab dengan nada lembut,
“Nggak repot sama sekali. Kami datang karena ingin. Kami semua tahu oppa butuh istirahat, tapi juga perlu semangat.”
Ten, yang berdiri di samping, menambahkan dengan senyum khasnya,
“Kamu tahu kan hyung, kalau kami semua ada di sini untukmu? Jadi, jangan merasa terbebani. Fokus saja buat sembuh.”
Sowon mendekat, mengambil posisi di sebelah Taeil yang sudah kembali berbaring di sofa. Dengan suara yang lebih tenang, ia berkata,
“Oppa, kamu nggak sendirian. Kami semua peduli sama kamu, jadi nggak usah merasa seperti ini beban buat siapa pun.”
Taeil menatap Sowon sejenak, mengangguk pelan. Ia tahu teman-temannya berusaha menenangkan hatinya, meski di dalam dirinya ada perasaan bersalah karena kejadian itu. Namun, melihat bagaimana mereka memberikan perhatian tanpa pamrih membuatnya merasa lebih kuat.
“Terima kasih, semuanya,” ucapnya pelan, tapi tulus. “Aku nggak tahu harus gimana kalau kalian nggak ada.”
Mendengar itu, Eunha tersenyum cerah dari sisi lain ruangan.
“Kamu cuma harus fokus untuk sembuh, biar kami yang urus sisanya. Kalian NCT selalu bikin orang lain khawatir, jadi sekarang gilirannya kami buat jaga kalian.”
Taeil tertawa kecil lagi, kali ini terdengar lebih tulus. Meski rasa sakit di kakinya belum sepenuhnya hilang, dukungan teman-temannya memberikan kehangatan yang tidak bisa ia dapat dari obat atau terapi apa pun. Dia tahu, pemulihan ini akan panjang, tapi dengan orang-orang seperti mereka di sisinya, segalanya terasa lebih mungkin.
Mereka semua duduk bersama untuk beberapa saat lagi, berbincang dan bercanda kecil, membiarkan Taeil merasa normal di tengah situasi yang sulit. Waktu terasa lambat, tapi tidak menyakitkan. Dukungan mereka—baik melalui kata-kata, tawa, atau sekadar kehadiran—adalah obat paling berharga yang bisa Taeil terima.
Ketika hari mulai beranjak sore, satu per satu member GFRIEND pamit pulang. Tapi sebelum pergi, Yerin dengan ceria berkata,
“Nggak usah khawatir, kami bakal sering-sering datang lagi! Dan kali ini, mungkin kami yang akan bawa makanan lebih banyak, jadi jangan lupa siapin tempat buat nyimpan, ya!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nctgf Satu Atap
Humorberawal dari kegiatan yang mengharuskan mereka menjadi penduduk biasa sampai suatu insiden kembali mengaruskan mereka untuk mengeskpos kehidupan mereka ke media lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana jika perasaan yang dilarang tumbuh itu...