Keguncangan

36 5 1
                                    

Dua minggu sejak kepergian Taeil akibat kasus kejahatan, dorm NCT 127 yang biasanya terlihat ramai kini hanya menyisakan kesunyian. Setiap member tenggelam dalam pikiran masing-masing, terjebak dalam perasaan yang campur aduk. Bahkan manajer yang biasanya tangguh, kali ini hanya duduk diam, matanya tampak lelah, tanpa sepatah kata.

Yuta masih terjebak dalam amarah. Hyung yang ia kagumi, kini menjadi sosok yang paling ia benci. Rasa percaya yang dulu kokoh, kini hancur berkeping-keping. Di sisi lain, Taeyong berusaha tetap tegar, meski jelas terpukul. Bagaimana mereka bisa melanjutkan hidup dengan beban ini?

Tiba-tiba, suara notifikasi ponsel Johny mengalihkan perhatian semua orang, membuka berita yang muncul di layarnya. Wajahnya langsung memucat.

"Ini... ini nggak mungkin," bisiknya.

Melihat keterkejutan Johny semua member merasa penasaran, Taeyong selaku leader menghampiri Johny ikut melirik layar ponsel Johny. Judul berita yang terpampang membuat dadanya sesak: "Tidah hanya asusila kepada perempuan, Taeil ex NCT Juga Terlibat Jaringan Kejahatan: Fakta Baru dari Investigasi Polisi"

"Berita apalagi ini, Tuhan?!!" geram Taeyong, frustasi. Sisa member langsung menghampiri, takut akan berita buruk lainnya.

Artikel itu mengungkapkan kebenaran yang lebih kelam: Taeil bukan hanya terlibat dalam skandal, tetapi juga diduga terhubung dengan sindikat kejahatan yang lebih besar. Setiap kata yang mereka baca menambah beban di pundak mereka.

"Kita harus tanya langsung ke dia," kata Doyoung, suaranya dipenuhi keputusasaan. "Ini nggak bisa dibiarkan kayak gini."

Taeyong mengangguk. "Kalau semua ini benar, kita harus tahu kebenarannya."

Namun, sebelum mereka sempat bergerak untuk mencari jawaban, pintu dorm terbuka perlahan. Sosok yang mereka lihat berdiri di depan pintu membuat semua member terkejut—Taeil kembali, tapi dengan ekspresi yang jauh berbeda dari sebelumnya. Wajahnya penuh dengan tatapan dingin dan senyum kecil yang mengintimidasi.

"Aku tahu kalian akan melihat ini," kata Taeil sambil menyandarkan tubuhnya di ambang pintu. "Tapi percayalah, ini tidak sesederhana yang kalian pikirkan."

"Apa yang sebenarnya terjadi?!" Haechan meledak, matanya dipenuhi air mata. "Kau tidak mungkin sebejat ini! Katakan sesuatu!"

Taeil melangkah masuk ke dalam ruangan, setiap gerakannya tenang namun menakutkan.

"Aku bukan seperti yang kalian pikirkan. Tapi, pada titik ini, tidak ada gunanya aku menjelaskan apa-apa. Semua sudah terlambat."

"Apakah semua tuduhan ini benar?" Taeyong bertanya, suaranya bergetar antara marah dan takut.

Taeil menatap Taeyong dengan dingin. "Sebagian benar, sebagian tidak. Kalian tidak akan pernah mengerti."

"Bagaimana kami mengerti, jika dirimu saja tak pernah menjelaskannya pada kami!!"

Saat itu, suasana berubah menjadi sangat tegang. Yuta, yang sebelumnya ingin menonjok Taeil, kini hanya menatapnya dengan tatapan bingung. Semua member menyadari bahwa Taeil yang mereka kenal selama ini ternyata memiliki sisi yang tak pernah mereka duga—sisi gelap yang bahkan mereka sendiri tak bisa pahami sepenuhnya.

Bukan menjawab seruan Yuta, Taeil malah berbalik melangkah lebih dekat ke arah pintu, seolah siap untuk meninggalkan mereka selamanya. "Kalian bisa melanjutkan hidup kalian. Aku sudah membuat keputusan. Ini adalah jalan yang harus aku ambil. Jangan cari aku lagi."

-

-

-

Malam kepergian Taeil menyisakan ruang kehampaan pada seluruh member NCT khususnya 127, sudah hampir sebulan member NCT 127 masih belum berani bergelung kembali di berbagai kegiatan. Namun, berkat dukungan member NCT lain, serta dukungan dari para senior agensi mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali memulainya dari awal, menerima undangan MAMA AWARD yang diselenggarakan malam ini.

Nctgf Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang