KEJUJURAN

476 33 10
                                    

sambil di play musiknya biar ngefeel👍

.

.

Jevan menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki.

Segala pekerjaan yang berada di depannya tak ia pedulikan.

Ia hanya duduk sambil memandangi bingkai foto Jenan yang ia genggam

Betapa ia merindukan senyuman manisnya,ocehannya sebelum Jevan berangkat ke kantor,dan hal-hal unik Jenan yang membuatnya semakin jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Betapa ia merindukan senyuman manisnya,ocehannya sebelum Jevan berangkat ke kantor,dan hal-hal unik Jenan yang membuatnya semakin jatuh cinta.

Ia sudah mencintai Jenan sedalam ini apa Jenan benar-benar tak mencintainya sedikit pun?

Hatinya seperti telah di hancurkan dengan seseorang yang begitu ia cinta

"kamu bohong kan Jenan?"tanya Jevan pada bingkai foto Jenan

Jevan lalu berdiri dan meletakkan kembali bingkai foto itu pada rak di belakangnya

Tanpa ketukan pintu ruangan Jevan terbuka

Menampakkan Jenan yang berdiri di sana dengan piyamanya.

Jenan melangkah perlahan setelah menutup pintu ruangan itu.

Namun sedetik kemudian Jenan berjalan cepat dan memeluk Jevan dengan sangat erat,seakan tak ingin Jevan pergi kemana pun

Jevan tak membalas pelukan Jenan,hatinya masih sangat sakit

Jenan menangis dengan sangat kencang di dada bidang Jevan.

Tangisan itu sangat membuat hati Jevan sakit.

"Je-Jenan bohong...hiks.."

"Jenan cinta...cinta sama kak Je-van...hiks"

"maaf....."tangis Jenan semakin menjadi,ia juga semakin mengeratkan pelukannya pada Jevan.

Akhirnya Jevan membalas pelukan Jenan,ia mengelus rambut belakang Jenan untuk menenangkannya.

Jevan mendongakkan kepalanya,ia tak ingin ikut menangis.ia harus menenagkan Jenan.

"udah sayang..jangan nangis kaya gini"

Jenan menggeleng

"kak Jevan ngga marah...udah ya?"

"hati kak Jevan sakit...Jenan tau..hiks"tangis Jenan lagi

"sayang...liat kak Jevan sini"

Jevan melepas pelukan itu lalu ia menangkup wajah Jenan yang sudah memerah hidungnya dan matanya yang sembab.

"kalau kamu belum cinta sama kakak nggapapa.cinta itu bakal tumbuh perlahan okey?"

Jenan menggeleng cepat

"Jenan cinta.cinta kak Jevan Denara"ucapnya dengan usaha menahan tangisnya

"tadi malem...Jenan bohong..hiks.."

"Jenan bener-bener cinta sama kak Jevan..."dengan airmata yang terus keluar dari matanya,ia menatap intens kedua manik mata Jevan.

"kak Jevan..."Jenan kembali memeluk tubuh Jevan

Ia menyembunyikan wajahnya pada dada Jevan

Apa yang dia lakukan tadi malam benar-benar gila.semenjak ia mengandung ia tak bisa berfikir panjang.dan semua yang terjadi hal sekecil apapun akan menjadi beban pikirannya.

Jevan mengecup pucuk kepala Jenan.akhirnya ia meneteskan airmatanya.

"I love you now, tomorrow and forever kak Jevan..."
Ucap Jenan dalam tangisnya

"i love you more Jenanra..."balas Jevan sambil terus mengelus rambut Jenan



__________


"kamu udah sarapan?"tanya Jevan

Jenan menggeleng

"kalau gitu kakak beliin makan dulu di bawah ya"

"jangan.Jenan beli sendiri aja"

"nggapapa,kakak mau beli coffe sekalian,tadi malem ngga bisa tidur mikirin kamu"ucap Jevan

"maaf ya kak...."

Jevan terkekeh

"cuma becanda Jenan,udah jangan sedih lagi"

"eumm..gini aja deh sebagai permintaan maaf Jenan udah bikin kak Jevan galau,biar Jenan aja yang beliin kopi buat kak Jevan sekalian beli sarapan ya?"ucap Jenan

"yaudah deh kalau itu mau kamu"ucap Jevan pasrah

"Emang ngga malu,masih make piyama kaya gini?"

"Engga dong.kan masih tetep cantik"

Jenan tersenyum sangat manis seolah menggoda Jevan

Jevan menutup wajahnya malu

Astaga ada saja kan tingkahnya yang membuat Jevan ingin meroket

"kenapa gitu kak?"

"nggapapa sayang"jawab Jevan

"ini bawa aja dompetnya sekalian"

"okey"










Jenan berjalan di lorong dan tak melihat kalau lantai yang ia pijak masih basah karna di pel

Jenan terpeleset,dan jatuh terduduk

"AAWWW"

Jevan langsung keluar dari ruangannya,karna Jevan jatuh tak jauh dari ruangan Jevan.

Ia menghampiri Jenan yang kesakitan dengan memegang perutnya

"bayinya kak..."rintih Jenan kesakitan dengan meremat jas yang Jevan kenakan dan tangan satunya terus memegangi perutnya



.

.

.


Oh iya,aku mau minta saran dong,habis ini ceritanya mau gimana?
Udah mentok banget🙇‍♀️


__________



JevanoJenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang