.
.
.
Jenan kembali kerumah setelah menginap satu malam di rumah sakit.
Gina ikut mengantarkan Jenan pulang sampai ke rumah.
"Jenan kalau kamu mau apa-apa bilang aja sama kak Jevan"
"iya mah"ucap Jenan tersenyum
"oh iya,kamu jangan cape-cape loh,dua hari lagi kan bik Asih pulang ke sini.bair bik Asih aja yang beberes"
"iya mamah,tapikan ngga mungkin Jenan diem-diem terus di rumah"
"yaudah deh,kamu nggapapa ngerjain tugas rumah,tapi jangan yang berat-berat"
Jenan lalu mengacungkan jempolnya
Jevano turun dari kamar setelah mandi membersihkan tubuhnya.
"ayo ma Jevan anter pulang"
"kalo gitu mama pulang dulu ya Jenan,inget yang mama bilang tadi"
Jenan mengangguk dan tersenyum.
Lalu Jenan mengantarkan Gina sampai di deoan pintu.
__________
Jenan berbaring di kasur sambil menonton TV setelah makan malam.
Tak lupa dengan Jevan yang berada di sampingnya dengan memangku laptop kerjanya.
Dua hari kemarin Jevan sibuk untuk merawat Jenan sehingga ia tak datang ke kantor
"Jenan pengin martabak deh mas"ucap Jenan
Jevan langsung mengalihkan pandangannya pada Jenan
"m-mas?"tanya Jevan
Jenan mengangguk
"Emang kenapa?"tanya Jenan balik
"kamu bercanda ya?"tanya Jevan
"Jenan ngga bercanda mas"
"kamu yakin manggil kak Jevan pake mas?"
"iya.mas Jevan lucukan?.Emang kenapa si?orang Jenan yang mau"
Ucap Jenan ia lalu mengganti-ganti chanel di TV itu dengan kesal
"ngga kenapa-kenapa sayang,kak Jevan kan cuma nanya"
Jenan lalu melemparkan tatapan sinis pada Jevan.ia masih saja menyebut dirinya kak Jevan?
"iya maksudnya,mas cuma nanya"Sebenarnya Jevan sangat geli mendengarnya,tapi ini demi Jenan.
Melihat tingkah Jevan Jenan lalu tertawa
"yaudah deh ngga jadi panggil mas,tertekan gitu kayanya"Jenan kembali tertawa.
Jevan heran,bisa secepat itu berubah moodnya?
"padahal kan lucu kalau panggil mas.Mas Jevan gitu"kata-kata terakhir yang Jenan ucapkan menggunakan nada seolah menggoda Jevan
Jevan lalu mengulum senyumnya,Jenan sangat lucu.
"yaudah panggil mas aja kalo gitu"
"serius?"tanya Jenan ekcited
Jevan mengangguk
"okey.kalo gitu..mamas Jenan mau martabak.."Jenan mengeluarkan binar di matanya,sungguh Jevan tak kuat lagi
"mau rasa apa sayang?"
Seketika senyuman di bibir Jenan memudar.
Jevan bingung lagi,apa dia melakukan kesalahan?
"hal se sepele martabak aja mamas ngga tau rasa apa yang Jenan suka?"
Jevan harus banyak bersabar sepertinya.
Jevan tau rasa kesukaannya adalah coklat kacang.tapi maksud Jevan kan mungkin Jenan menginginkan rasa lain.
"tau sayang..coklat kacang kan?"tanya Jevan sambil terus bersabar
"nah bener mamas"Jenan kembali memperlihatkan senyum lebarnya
huft..untung aja
Batin Jevan
"mamas Jenan mau kacang nya yang banyak,tapi jangan banyak banget okey"ucap Jenan sambil mengacungkan Jempolnya,saat Jevan mengambil dompetnya hendak pergi
"okey"Jevan mengacungkan Jempolnya juga untuk membalas Jenan.
Jenan kembali sibuk dengan tontonannya setelah Jevan pergi.
__________
Jevan meletakkan martabak itu di piring lalu membawanya ke kamar.
"wahhhh"Jenan girang saat martabak itu ada di tangan Jevan
Tapi tak lama Jenan menutup hidungnya
Jevan duduk di samping Jenan
"kenapa sayang?"
"martabaknya beli yang di deket jembatan kan mas?"tanya Jenan
Jevan mengangguk
"yang gerobaknya ijo kan?"tanya Jenan lagi memastikan
"iya sayang.emang kenapa?"
"nggapapa mas.tapi kacangnya bau,ngga kaya biasanya"ucap Jenan ia masih senantiasa menutup hidungnya.
"jadi gimana?mamas udah beli masa ngga di makan.ngga boleh buang-buang makanan sayang"ucap Jevan
"Jenan mau makan kok,kan Jenan yang minta"
Jenan lalu menyantap martabak itu namun sambil menutup hidungnya
"mamas mau ngga?"tanya Jenan sambio menyodorkan martabak itu pada Jevan
"engga sayang buat kamu aja"
"yaudah"Jenan kembali sibuk dengan apa yang dia kunyah,mata nya menatao tv dan tangan satunya menutup hidung
"di habisin ya sayang"
Jenan mengangguk sambil tersenyum pada Jevan.
Jevan sangat bahagia melihat senyum lebar Jenan.
.
.
.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
JevanoJenan
RomanceSeeorang CEO tampan yang di jodohkan dengan lelaki kecil berusia 18 tahun karna wasiat