DIHUKUM

8 2 1
                                    

HAPPY READING ALL
ILOVEU
SEEU
TYPO? TANDAI!!

"Pak!, mohon lah pak! Kasi saya kesempatan buat masuk". Mohon Nayana pada bapak satpam sekolahnya.
"Ngga bisa neng, soalnya ini emang udah tugas saya, kalo saya melanggar, saya bisa dipecat neng,". Jawab Satpam tersebut. "Pak saya mohon banget pak, ijinin saya masuk,". Mohon Nayana lagi.

Telat, ini adalah hari pertamanya seorang Nayana Pryanka telat berangkat ke sekolah. Padahal, selama ini Nayana tidak pernah ada telat sekolah. Tapi karena Fauzan--ayahnya Nayana ada urusan penting, Nayana diantarkan ke sekolah agak telat. Jadilah pertengkaran antara Nayana dengan pak satpam.

"Emm...gimana ya neng? Saya ngga mau dipecat sama kepsek neng". Ujar Satpam itu lagi.
"Pak saya mohon pak!!". Mohon Nayana sambil melipat tangannya memohon. "Kasi saya kesempatan, soalnya ini kali pertama saya telat". Sambung Nayana lagi.
"Maaf neng, saya ngga bisa. Mending si eneng pulang aja daripada dimarahin guru lain". Jawab Satpam membuat Nayana kecewa.

"Yaudah pak, saya pamit pulang dulu ya pak". Pamit Nayana.
"Iya neng". Jawab Pak satpam dan langsung menutup gerbang sekolah.

"Yaahh...ngga jumpa tyna sama kariel dong". Kata Nayana yang jalan sambil menendang-nendang kerikil yang ada dijalanan.
"Aku harus pulang sendiri, mana angkot ngga lewat lagi". Kata Nayana lagi.

"Capekhh...h". Kata Nayana memberhentikan langkahnya dipinggir jalan.
Sebelumnya, Nayana tidak pernah jalan kaki. Ia selalu diantarkan oleh ayahnya. Maka dari itu Nayana belum terbiasa dengan hal ini.

Nayana tidak sengaja melihat siluet seseorang yang sepertinya ia kenal dan dia....

"Ha? Itu Hilliam bukan ya?". Tanya Nayana sendiri.
Hilliam terus menjalankan motornya sampai dihadapan Nayana. Hilliam juga masih mengenakan pakaian seragam sekolah dan sepertinya ia bolos pelajaran.

"Lo Nayana kan? Yang kemarin jumpa di toko buku". Tanya Hilliam sambil membuka kaca helm fullface nya. "I iya aku Nayana yang jumpa di toko". Jawab Nayana gugup saat melihat Hilliam dengan jaket hitaamnya dengan lambang tengkorak berpedang dipunggungnya.

"Kamu ngapain disini? Kamu bolos?". Tanya Nayana. "Iya, gue tadi ada urusan sama geng gue jadi gue bolos pelajaran aja". Jawab Hilliam santai dan Nayana membulatkan mulut berbentuk o.

"Lo sendiri ngapain disini? Bolos juga?".
"Aku? Aku telat berangkat sekolah, jadi...pintu gerbangnya ngga mau dibuka sama satpamnya". Jujur Nayana. "Jadinya aku disuruh pulang sama pak satpam". Lanjut Nayana. "Lo pulang sendiri?". Tanya Hilliam.

"Iyah, aku sendiri karna papa lagi diluar kota. Tugas katanya". Jawab Nayana. "Yaudah yok, gue anterin lo pulang". Ajak Hilliam.
"Kamu ngga keberatan kan?". Tanya Nayana dan Hilliam hanya menggeleng pelan.
"Yaudah ayo". Dan Nayana pun naik keatas tempat duduk motor Hilliam.

__♡__
"

Ck! Mana sih si Nayana?". Tanya Kariel pada Tyna. Kariel asyquella, gadis cantik nan putih tapi bar-bar. "Gue ngga tau, orang gue disini kok". Jawab Tyna santai. Tyna Angela, gadis tak kalah cantik dari Kariel dan pintar mencari solusi.

Kariel mencebik kesal. "Iihh...!? Kan gue jadi duduk sendiri ih!". Kesal Kariel yang duduk sendiri.
Kariel memang duduk satu meja dengan Nayana dan Tyna duduk satu meja dengan isabel.
"Noh! Lo duduk aja sama si Fajar crush lo!". Ujar Isabel Gracia sambil mengarahkan dagu nya kearaah Fajar Bramasta, si kapten basket sekaligus anggota Mondrex gang dan menjadi anggota inti. Kebetulan, Fajar jomblo. Kan bisa langsung diembat sama Kariel.

"Sstt....diem lo Bel! Nanti semua bisa tau gue crushin dia". Jawab Kariel sedikit berbisik.
"Diem, diem nenek lo diem orang dianya udah tau sejak lama kok. Lo nya aja yang sensian Riel!". Jawab Isabel kesal.
"Udah, udah gini aja gue ada solusi,". Ujar Tyna menenagkan dan menjelaskan dengan tangan yang bergerak sebagai pelengkap.
"Gimana? Lo bisa kan Riel?". Tanya Tyna setelah menjelaskan solusi kepada Kariel. "Bisa sih, tapi gue harus dibantuin lo berdua". Jawab Kariel.

"Heemm....lo selalu aja butuh bantuan kita-kita Riel!". Ujar Isabel.
"Oke deh kita berdua setuju, tapi lo sampaikan juga ke Nayana ya Tyn?". Tanya Kariel.
"Sip. Gue sampaikan kok". Jawab Tyna.

__♡__

Disisi lain...


"Makasih banyak ya Liam. Nanti aku kasi balas kebaikan yang kamu kasi ke aku". Kata Nayana sambil melepaslan Helm nya.
"Sama-sama". Jawab Hilliam.
"Ngomong-ngomong, lo sendiri?". Tanya Hiliiam.
Nayana pun menoleh kebelakang dan menjawab "iyah, aku sendiri. kan aku udah bilang papa lagi tugas, dan baru pulang setelah 17 hari". Jawab Nayana.
"Oohh...pantes rumah lo gelap banget. Kayak ngga berpenghuni". Kata Hilliam sambil cekikikan.
"Emang rumah aku selalu gelap, soalnya ngga pernah ada orang dirumah,". Nayan menjeda omongannya. "Sejak bunda Zahra ninggalin aku sama papa, rumah ini jadi sepiii banget". Kata Nayana menatap menerawang jauh kedepan.

"Berarti loo...anak piatu? Oohh maaf gue cuma nanya ngga ada maksud lain kok". Kata Hilliam tidak enak hati pada Nayana.

"Iya, ngga papa kok aku emang anak Piatu. Setelah aku lahir bunda langsung menghembuskan nafas terakhirnya". Jawab Nayana sedih meningat kepedihan yang ia punya.
Hilliam yang mendengar itu, juga ikut sedih dengan cerita Nayana.

"Maaf kalo buat lo sedih, gue bener-bener ngga ada maksud lain buat nyinggung lo". Kata Hilliam yang melihat raut wajah Nayana berubah.

"Ngga papa kok, malah aku seneng ada yang mau dengerin cerita aku yang agak membosankan". Jawab Nayana. Ia justru senang karena Hilliam mau mendengarkan cerita nya. Karena ia tidak punya tempat bercerita kecuali ayahnya. Itupun ayahnya seminggu sekali pulang kerumah.

"Hmm..kalo lo mau, lo bisa jadiin gue tempat cerita lo. Moga gue bisa jadi pendengar yang baik buat lo". Tawaran dari Hilliam membuat kedua mata Nayana berbinar.
"Be..beneran? Kamu mau jadi pendengar aku?". Tanya Nayana.
Hilliam menganggukkan kepalanya petanda ia tidak bohong.
"Janji ya?". Tanya Nayana sambil mengulurkan tangan kelingking nya pada Hilliam dan disambut oleh kelingking Hilliam. "Janji". Jawab Hilliam.

"Yaudah gue balik dulu ya? Takut temen gue nyariin". Tanya Hilliam sambil menaiki motor sport nya. Dan segera memakai helm fullface nya.

"Iya, bye-bye Hilliam". Kata Nayana sambil mengeraskan suaranya karena Hilliam ingin melaju.
"Bye!". Jawab Hilliam.

"Semoga kita bertemu lagi dikemudian hari ya Liam!". Kata Nayana dan melangkahkan kakinya masuk kerumah bernuansa cream-brown.

__♡__

Gimana? Kalian suka alur ceritanya?
Vote+komen jan lupa
Seeu.

'TAK SEMESTINYA BERJUMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang