Sahabat lama Hilliam

4 2 0
                                    

HAPPY READING ALL
Jan lupa vote+komen.
See u.

Drrtt...
Drrrttt.......

"Nay, hape lo bunyi tuh". Ujar Kariel yang melihat handphone Nayana bunyi.

Kini, Nayana dan Kariel sedang duduk dikursi Halte. Setelah jam pulang sekolah tadi, Nayana menunggu kendaraan umum melintas dan Kariel menunggu dijemput Loneco--abang Kandung Kariel.

"Eh iya, mungkin papa". Kata Nayana sambil mengeluarkan handphone nya.
"Halo pa,". Panggilan Nayana pada Fauzan--ayah nya.
"...."
"Iya pa, Naya tau kok papa sibuk kerja"
"...."
"Naya bakal inget pesen papa kok"
"...."
"Dadahh...papa". Jawab Nayana dan panggilan pun terputus.

"Gimana? Papa lo bilang apa?". Tanya Kariel.
"Papa bilang Aku jangan lupa makan, jangan tidur telat, sama kalo mau kemana-mana ijin dulu sama papa. Karna papa 4 hari lagi baru pulang kerumah". Jawab Nayana panjang lebar.
"Ooh". Ujar Kariel mengerti.

"Eh bang Neco udah nyampe". Kata Kariel dan langsung menggendong tas nya disebelah pundak.
"Nay, lo ngga mau nebeng sama gue". Tanya Kariel yang hendak menaiki jok motornya.
"Ngga kok, aku ngga papa. Mau nunggu angkutan umum lewat aja". Tolak Nayana halus.
"Lo bener ngga mau Nay?". Kali ini bukan suara Kariel melainkan Loneco.
"Ngga kok bang, beneran Naya ngga papa". Jawab Nayana canggung kepada Loneco.
"Yaudah abang sama Kariel pulang dulu ya".
"Iya bang". Jawab Nayana.
"Bye bye Nay".
"Bye,". Jawab Nayana santai.

Suasana pun berubah menjadi sunyi hanya ada suara motor dan mobil yang berlalu lalang.

"Mana nih, angkot ngga lewat. Padahal masih jam 3 lewat". Keluh Nayana.
"Mana Aku laper lagi. Uang habis, air minum habis, gimana dong". Kesal Nayana saat benar-benar tidak menemukan Kendaraan umum lewat.

Dari kejauhan tampak Geng motor berjaket hitam berlambang Tengkorak Berpedang datang berbondong dipimpin ketuanya.
"Bos! Itu yang di Halte Nayana bukan?". Tanya Kenzo mensejajarkan motornya dengan motor milik Hilliam.
Hilliam hanya mengangguk pelan.
"Anterin pulang bos, kasian dia belum pulang jam segini. Pasti dia lapar". Ujar Ghavin.
"Lo aja sana". Jawab Hilliam.
"Gue ngga bisa Li, soalnya gue disuruh beliin bakso sama Mami gue". Kata Ghavin.
"Alah Bullshit". Jawab Hilliam tidak percaya.
"Bener bos, elah".
"Yaudah lo semua pulang aja. Nanti gue samperin ke WKM sama anak-anak yang lain". Ujar Hilliam dan disetujui anggota lain.
Anggota inti dan lainnya pun putar balik menyisakan Hilliam melajukan motor nya ke tempat dimana Nayana berada.
Nayana yang menyadari seseorang yang ia kenal pun mengerutkan dahinya. Ia tidak habis pikir diamana ada dia pasti terlintas Hilliam. Tapi enak juga bisa cuci mata liat orang tertampan tiada dua.

"Hilliam? Ngapain kamu kesini?". Tanya Nayana saat Hilliam sudah pas dihadapannya.
"Lo ngga ada yang jemputkan? Gue anterin". Kata Hilliam dan langsung memberi helm nya pada Nayana.
"Iya, kamu ngga keberatan kan?". Tanya Nayana dan Hilliam hanya menggeleng pelan.
"Isshh....susah banget make nya..iih!". Kesal Nayana saat kesusahan memakai helm pemberian Hilliam.
Hilliam yang peka, langsung mengambil alih memakaikan helm tersebut. Nayana? Jangan ditanya lagi. Jantungnya sudah berdegup tidak karuan saat wajahnya berhadapan ke wajah Hilliam dengan jarak 1 jengkal. Coba kalian bayangkan saja.
Nayana mematung, ia tidak membelokkan bola matanya dari wajah Hilliam walaupun satu detik. Dalam hatinya ia terus memuji ketampanan Hilliam yang dipahat rapi serapi-rapinya.
"Nah, kan udah. Ribet amat sih kalo lo yang pake". Ngomel Hilliam saat sudah selesai.
"Iya, karna aku jarang naik motor. Kadang aku naik mobil papa kalo ngga sibuk, kadang angkot kadang juga Taxi". Jawab Nayana cemberut.
"Yaudah cepet naik keburu orang rumah cariin".
"Iya-iya".

__♡__

"Ihh, kesel deh sama Tata!! Lilin kan pengen jalan-jalan". Kesal Hailyn ditelepon.
"...."
"Ngga ah!, Lilin maunya sekarang".
"...."
"Tata selalu gitu, kan Lilin kesel".
"...."
"Iya, besok aja deh".
"Janji ya?".
"...."
"Bye Tata". Tutup Hailyn.

Sekenan info:💙
Tata yang dimaksud adalah pacar Hailyn, Agharta Dizayyan. Mereka berpacaran sejak 2 bulan lalu, mereka jalin hubungan tidak ada yang tahu sampai suatu saat.......

"Aaa.....kenapa Tata manis banget sih?". Tanya Hailyn pada dirinya sendiri sambil menggoyang-goyangkan kaki tidak jelas.
"Lilin tambah suka". Tambah Hailyn.
"EKHEM!!".
Hailyn yang mendengar itu pun tersentak karena terkejut.
"Haa....kak Liam?". Tanya Hailyn sambil menutup mulutnya tidak percaya.
"Iya, ini gue. Napa? Takut gue laporin ke bunda sama papa?". Tanya Hilliam dengan raut wajah smirk  nya.
"Kak jangan kak, pliss nanti gue traktirin lo kak". Mohon Hailyn.
"Kak, sejak kapan lo berdiri disitu?". Tanya Hailyn.
"Gue berdiri disini sejak awal lo nelpon sama Tata lo itu". Jawab Hilliam jujur.

Selepas mengantarkan Nayana pulang. Hilliam mengganti bajunya, selesai mengganti baju Hilliam tak sengaja lewat kamar Hailyn yang sibuk dengan suara telepon. Hilliam yang kepo langsung aja dikepoin biar lega.

Mendengar jawaban Kakaknya, Hailyn semakin khawatir jika suatu saat kakaknya memberitahu perihal ini kepada Bunda dan papanya.

"Kak, lo jawab yang jujur dong!!". Mohon Hailyn lagi.
"Iya, gue emang udah jujur kok".
Jawab Hilliam santai.
Hilliam semakin senang melihat wajah khawatir Hailyn.

Mampus lo Lyn, rasain kenakalan lo akan gue bilang ke papa sama bunda. Batin Hilliam.
"Hailyn adek gue tercantik nan manis, siapa Tata?". Tanya Hilliam dengan wajah intimidasinya.
"Emmm.....eemm...". Hailyn ingin menjawab tapi takut jawabannya dilaporkan ke bundanya dan ke papa.
"Ammm emm amm emm aja lo, ngomong yang jelas kek". Kesal Hilliam dan mendudukkan tubuhnya dibangku belajar Hailyn dan menghadap jendela.
"Siapa, hmm?". Tanya Hilliam lagi dan membalikkan tubuhnya menghadap Hailyn.
"Emm..Tata itu.... pac...pacar Gue, Kak". Jawab Hailyn jujur, Toh...akan ketahuan juga jika urusannya menyangkut Hilliam.
"What? Gue ngga salah denger kan?".
"Kecil-kecil udah centill lo!". Jawab Hilliam tidak percaya dengan kelakuan Hailyn, adik sematawayang nya itu.
"Maafin gue kak, plis jangan kasi tau ke bunda papa". Mohon Hailyn dan langsung memeluk kaki berbulu Hilliam, karena Hilliam mengenakan celana pendek bergantong disisi kanan dan kirinya.

"Enak aja, gue yang lebih tua dari lo. Kok lo duluan yang punya cowok". Kesal Hilliam.
"Lagian, nama asli si Tata lo itu siapa sih?". Tanya Hilliam kepo.
"Emm...namanya Agharta Dizayyan, kak". Jawab Hailyn menunduk.
"Hah? Ag..Agharta? Temen kecil gue dulu?". Tanya Hilliam semakin Kepo.
"Agharta temen sama lo Kak?". Tanya Hailyn balik.
"Keknya iya sih, soalnya diantara sahabat gue dulu ada yang namanya Agharta Dizayyan. Pas pulak dia temen Karib gue kecil". Cerita Hilliam.
"Mana coba liat fotonya! Lo ada kan?". Minta Hilliam.
"Ada, nih". Hailyn menunjukkan foto Agharta yang disimpannya kepada Hilliam.
"Bener ini emang dia. Dulu Agharta manggil gue Bang Wara, karena beda tuaan gue dari dia". Ujar Hilliam.
"Kalo sama Agharta, gue restuin lo pacaran sama dia. Tapi kalo sama orang selain Agharta, gue ngga segan-segan buat bonyokin dia". Jelas Hilliam yang tidak main-main.
"Yeayyy....makasih banyak buat lo kak. Tapi lo ngga bakal kasi tau bunda sama papa kan?". Ucap Hailyn.
"Iya, gue ngga bakal bilangin".
"Aaaa....makin sayang sama Kakak". Ujar Hailyn memeluk kakaknya.
"Gitu dong. Gue juga makin sayang sama lo". Jawab Hilliam mengeratkan pelukannya.

__♡__

Guys, aku bakal update bab baru kalo kalian vote+komen.
Seeu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'TAK SEMESTINYA BERJUMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang