HAPPY READING ALL
SEMOGA KALIAN SUKA AMIN.Follow ig @anisa_hramadhani
☆♡☆
"Hai Tyn, Riel, Isa". Sapa Nayana saat sampai dikelasnya.
"Hai Na,". Jawab mereka serempak.
Nayana pun duduk dibangku nya, sebelah Kariel.
"Gimana? Kalian udah siap Pr Matematika yang dikasih sama buk Syifa?". Tanya Nayana sambil membuka satu persatu buku dan buku materinya."Hah? Gue lupa ada Pr hari ni njirr, gimana nih?". Ujar Kariel dengan kegabukannya yang membuka buku sana-sini.
Tiba-tiba wajah Kariel langsung berubah menjadi raut wajah yang sedang memohon. Ya, memohon kepada Nayana agar temannya itu memberi ia contekan."Na, pliss kali ini gue bukan males ngerjain, tapi gue bener-bener lupa ada Pr , Na". Mohon Kariel kepada Nayana yang raut wajahnya terlihat sangat santai.
"Elah, Riel. Makanya jangan keasikan sama Fajar mulu lo". Omel Isabel.
"Ssutt..lo diem aja! Lo juga sama kan. Belum siap Pr nya". Tantang Kariel tersulut emosi bercampur rasa kesal.
"Iya ya, ntar kalo lo dikasi sama Naya, lo bagi ke gue ya!?". Ujar Isabel."Enak aja. lo minta sendiri sana, gue aja yang berusaha belum dapet hasilnya". Kesal Kariel.
"Jangan nyerah, berusahalah semaksimal mungkin untuk meraih yang kita inginkan". Sambung Widya, yang duduk di paling pojok.
Widya Alfania, si gadis cerewet nan irit bicara itu menoleh kearah dimana Nayana dan teman-temannya duduk. Setia ditemani dengan buku fiksi favoritnya, 'Rupanya Air Itu Cair'. Entahlah cuma orang yang otaknya encer yang tahu artinya kayak....Nayana.Mendengar ucapan Widya, mereka serempak memberi tatapan menajam kearah Widya yang kebingungan.
"Apa? Gue bener kan?". Tanya Widya dan kembali membuka bukunya.
"Gila tuh si Widya". Ujar Tyna sambil mengarahkan jari telunjuknya ke kening. Dan Nayana hanya menggeleng pelan.
Saat Nayana menoleh kembali kearah mejanya, bukunya telah hilang dan ternyata..."KARIEL!!! kamu ngapain ambil buku aku!!??". Kesal Nayana.
"Yaa.....karena ngerjain Pr". Jawab Kariel santai sambil menyalin semua yang ditulis Nayana.
"Oke, kamu sama aja ngutang ama aku". Kata Nayana sambil bersedekap dada.
"Oke, gue traktirin nanti dikantin. Sekalian dua bocil dibelakang". Kata Kariel yang masih fokus kebukunya."Haaahh....gitu dong jadi temennya Nayana". Ujar Nayana senang. Sebenarnya Nayana hanya bercanda meminta traktiran dari Kariel. Tapi yang namanya rezeki.....ngga boleh ditolak. Hehe.
"Yesss...ditraktirin sama Kariel". Ujar Tyna.
"Gue nanti mau beli Bakso, Mie ayam, Batagor, sama...". Ucapan Isabel terjeda saat mendengar ancaman dari Kariel.
"...sama gue gorok leher lo kalo abis uang gue". Potong Kariel cepat sambil menatap kearah mata Isabel tajam."E..eh..ngga kok Riel, gue cuma mau bilang sama...jangan lupa Nayana". Jawab Isabel cengengesan.
"Nyenyenye. Bacot lo Bel". Ujar Kariel kesal.__♡__
"Bos, ntar malem kita ke club ya?". Tanya Fajar Bramasta, si kapten basket sekaligus anggota inti Mondrex.
"Ngga ah, lo semua aja yang pergi. Gue lagi males". Jawab Hilliam yang membuat kecewa anggotanya.
Saat ini, anggota Mondrex sedang berada di WKM, yang berarti Wilayah Kekuasaan Mondrex. Tanah WKM dibeli oleh Ayah Hilliam dan diberikannya untuk Mondrex.
KAMU SEDANG MEMBACA
'TAK SEMESTINYA BERJUMPA
Teen Fiction"Kalau saja aku tau akan berakhir hidup sendiri lagi, aku tidak ingin berjumpa denganmu"____Nayana. Sebelum baca jangan lupa follow akunnya dulu ya!! Mks. Bye"