one and only
Sunoo melempar asal tasnya pada kursi yang berada di ruang kesehatan, matanya menelisik pada tirai ranjang yang tertutup. Entah itu orang yang sakit atau sedang bolos, sunoo pun tidak tau.
Yang sekarang ia cari adalah temannya yang menelpon menyuruh sunoo datang ke uks. Nyatanya sekarang tidak ada siapapun, kecuali siluet manusia yang tengah terlelap di satu ranjang.
Sunoo sebagai manusia yang baik hati, ramah, dermawan dan rajin menabung tentu dengan hati iba mendekati ranjang itu, takutnya yang ia curigai adalah seorang pasien.
Sunoo pun heran setiap hari selalu saja ada yang datang ke uks, dengan berbagai macam keluhan.
karena masih ingin tau siapa yang ada dibalik tirai sunoo perlahan membuka sebagian tirai, hingga terpampang sesosok bertubuh tinggi tengah berbaring pulas. Wajahnya terlihat tenang dan tampan— yah sunoo akui itu.
Seolah tersihir ketampanan pemuda yang tengah pulas, sunoo tak sadar kalau ia sudah lama menatapi wajah itu, hingga tak sadar sang empu sudah membuka matanya.
"Iya gua tau gua ganteng. Gak usah diliatin terus, muka gua gak bakal ilang."
Orang ini menyebalkan kalau sudah bangun, padahal tadi sudah tertidur layaknya malaikat.
Sunoo berdecak, ia tertangkap basah, bung. Oh ayolah, sunoo juga dapat mengontrol diri.
"Mana minji? Cuma lo doang disini?" tanya sunoo, sembari menyingkap tirai agar kembali tertutup.
Pemuda yang tengah berbaring lantas menahan tangan sunoo agar tidak menutup tirai. Ia kemudian menarik tangan sunoo hingga anak itu tertarik dan mendarat didadanya.
"Hm? Engga ada siapa-siapa disini. Cuma kita"
Err—sunoo merinding dibuatnya, dan apa-apaan posisi ini! Gawat kalau sampai ada yang melihat, bisa-bisa mereka dituduh melakukan hal tak senonoh.
"Lepas hoon, gua mau balik ke kelas" pinta sunoo yang diabaikan sunghoon.
Sunghoon malah mengapit ketiak sunoo, membawa pemuda mungil itu untuk tidur disebelahnya. Perlu diketahui kasur uks tidak lah besar, dua orang remaja harus memiringkan tubuhnya untuk bisa tidur.
"Temenin. Hari ini lo jamkos mapel kimia kan"
Oh ayolah, sunghoon berkata seperti tepat di ceruk leher sunoo, membuat sunoo hampir kehilangan kesadaran nya. Sunghoon amat pandai memporak-porandakan hati sunoo.
"Dasar hati murahan, gini doang lemah. Tai juga"
Sunoo hanya dapat membatin semoga ia tidak luluh pada pangeran sekolah satu ini. Bagaimana pun sunghoon bukanlah anak yang ramah dan baik."Lo tidur aja" sunghoon berkata demikian yang membuat sunoo ikutan mengantuk, bahkan sunghoon memeluk sunoo layaknya guling. Merengkuh yang lebih kecil, membuat kehangatan ditengah-tengah semilir angin yang berebut masuk dari celah jendela.
Mereka tidak tau saja kalau masing-masing teman mereka sudah mencari-cari dimana kedua insan itu. Terlebih gadis yang menjabat sebagai kekasih dari sunghoon itu sudah uring-uringan mencari keberadaan sang kekasih.
Biarkan sunoo menjadi pengasuh yang baik untuk sunghoon, toh sunghoon bukan seorang toddler yang amat sibuk dengan dunia. Walau mencegah sunghoon yang ingin bolos adalah perkara sulit.
Sunoo mulai kehilangan kesadarannya, ia terbawa suasana nyaman, hingga ia mulai ikut terlelap dalam pelukan sunghoon.
Ia pun tak menyadari kalau ada yang diam-diam membuka knop pintu, dan perlahan pergi.
•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝘁𝗲-!
ˢᵒʳʳʸ ᶦᶠ ᵃ ᵇᵃᵈ (╯︵╰)
ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ
SCROOL FOR MORE
KAMU SEDANG MEMBACA
ೃ࿔₊•ONE AND ONLY ˢᵘⁿˢᵘⁿ ·˚ ༘₊·
Fanficˢᵃᵃᵗ ᵏᵃᵐᵘ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵖᵉⁿᵍᵃˢᵘʰ ᵈᶦ ᵘˢᶦᵃ ᵈᵉʷᵃˢᵃ .・゜゜・ ONE AND ONLY story by @navanda_jeo 2024