Kasar Polisi Militer mendudukkan Sungho di kursi lipat, bersebelahan dengan dua pria berjas.
Komandan Oh dan beberapa petinggi barak mengamati mereka bertiga dalam ruang interogasi.
"Apa yang kau lakukan, Han Sungho. Membuat gaduh. Kau lihat hasil perbuatanmu?" Kapten Muda menaruh Ipad ke meja.
Video perkelahian Sungho dan pria berjas telah dilihat lima ribu kali. Siapa sangka secepat ini video itu beredar di dunia maya.
Gebrakan meja membuat Sungho berkedip cepat. Komandan bak Kodok dengan dua tangan di meja, memandangi Sungho. Dia bisa menghitung bulu dalam lubang hidung Komandan Oh.
"Baru saja menyelesaikan masa tugas, sudah membuat onar. Sekarang bagaimana cara menjelaskan ke publik?"
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya wanita paruh baya, Kepala Barak. Beliau duduk di singgahsananya. "Ayo, kenapa diam saja?"
Kalimat nyaris terucap oleh Sungho, tapi pria berjas mendahuluinya. "Kami dari Seoul Security Service, ditugaskan untuk membawa Tuan Han Sungho."
Semua orang termasuk Sungho bertukar pandang heran. Biaya sewa Security Service mahal. Bukan hanya satu orang, tapi dua mobil dikerahkan untuk membawa Sungho.
Perlahan semua mata memandang Sungho, seakan bertanya, memangnya siapa bocah ingusan ini?
Senyum Sungho patah latah. "Pasti ini prank dari Kakak, ya kan? Dia yang menyewa kalian?"
"Kami menjaga rahasia klien. Perintah kami, membawa Tuan Han Sungho hidup - hidup."
"Mana surat tugas kalian?" selidik Komandan Oh. "Ayo, jika tak bisa menunjukkan, berarti kalian berbohong."
Kepala Barak menambahkan, "Kalian tahu, apa hukuman menyerang orang Militer. Terlebih memicu tawuran seperti tadi?"
Komposur tenang Kedua pria berjas sirna. Mereka panik berhadapan dengan ancaman pihak militer.
Jika Sungho kembali ke rumah Ibu, semua bakal berantakan. Keluarga Ibu bisa berantakan. Ayah tiri Sungho pasti marah. Bagaimana ini.
Ide cemerlang melintas dalam pikirannya. Setidaknya dia bisa menjauhkan mereka dari keluarga Ibu.
"Untung Ibuku tidak tahu masalah ini. Kalau tahu bisa cemas. Komandan, minta izin untuk kembali ke rumah ayahku di Goseong."
Komandan Resimen heran dengan ucapan Sungho, tapi sepertinya dia teringat akan didikannya dulu. Taktik mengalihkan penguntit untuk melindungi VIP Person dengan cara sengaja memberi informasi sesat.
"Goseong ya." Komandan Oh mantuk mantuk. "Baiklah kamu bisa pergi sekarang. Jika wartawan mendatangimu di Goseong, pastikan kau menjawab jika semua ini hanya settingan. Ini juga berlaku untuk kalian, Security Service, atau kami bakal mengajukan gugatan. Mengerti?"
Sungho mengangguk patuh. Dia berdiri memberi hormat militer kepada para petinggi militer, lalu berbalik pergi.
"Hei, siapa yang menyuruh kalian berdiri?" Hardik Komandan Oh.
Sungho mengintip dari balik pundak. Dua pria berjas tertahan. Mereka disuruh mengisi dokumen - dokumen.
Dia sadar jika diam adalah hal terbaik saat ini. Diam ketika teman - temannya bertanya, diam ketika wartawan bertanya, diam dan diam hingga dia tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Dia bisa meminta perlindungan ke polisi, tapi tidak. Dia punya ide lain.
Menaiki bus menuju Goseong, Sungho mengambil kursi dekat jendela. Dia segera menghubungi Ibu, supaya beliau tidak cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caster
FantasyMasa depan adalah misteri. Hari ini kau orang biasa, esok bisa saja menjadi Earl yang memerintah suatu daerah di dunia lain. Karena hutang ayahnya, Han Sungho bertransmigrasi ke Avalice dan memikul tanggung jawab sebagai Earl of Cornfield. Dengan w...