Keesokan harinya, Hanny, Artika, dan Marlina memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan mereka. Mereka merasa semakin yakin bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik kematian Rian dan misteri di ruang musik. Mereka harus menggali lebih dalam dan mencari tahu lebih banyak tentang masa lalu sekolah dan anggota kelompok musik yang terlibat.
Pagi itu, mereka berkumpul di rumah Hanny dengan dokumen-dokumen dan jurnal yang mereka temukan di studio musik. Hanny membuka jurnal tersebut, sementara Artika dan Marlina memeriksa buku sejarah dan catatan yang mereka peroleh dari Bu Retno.
"Dari jurnal ini, tampaknya ada beberapa catatan tentang kejadian aneh yang terjadi di ruang musik selama pertunjukan," kata Hanny sambil memeriksa halaman-halaman jurnal. "Ada beberapa catatan yang menunjukkan perubahan mendalam dalam suasana ruang musik dan kejadian-kejadian tidak biasa yang tidak bisa dijelaskan."
Marlina, yang sedang memeriksa buku sejarah, menemukan beberapa informasi menarik. "Gue nemu sesuatu yang mungkin bisa menjelaskan kenapa ruang musik bisa jadi tempat yang aneh. Ternyata, ruang musik dulunya adalah tempat persembunyian untuk kelompok rahasia yang melakukan berbagai ritual."
Artika, yang memeriksa catatan dari Bu Retno, menambahkan, "Sekolah ini punya sejarah panjang yang melibatkan berbagai kelompok rahasia dan aktivitas aneh. Mungkin ada kaitannya dengan simbol-simbol dan ritual yang kita temukan."
Mereka memutuskan untuk mengunjungi perpustakaan kota yang lebih lengkap untuk mencari informasi tambahan tentang sejarah kelompok rahasia yang pernah ada di sekitar sekolah. Mereka berharap bisa menemukan lebih banyak petunjuk yang bisa membantu mereka memahami misteri ini.
Di perpustakaan kota, mereka memeriksa arsip lama dan dokumen-dokumen yang mungkin memberikan informasi lebih lanjut tentang kelompok rahasia dan aktivitas mereka. Hanny menemukan sebuah buku tua yang membahas tentang kelompok-kelompok rahasia dan ritual kuno di daerah tersebut.
"Buku ini membahas tentang kelompok-kelompok rahasia yang pernah ada di kota ini. Beberapa kelompok terlibat dalam ritual dan praktik yang aneh," kata Hanny sambil menunjukkan buku tersebut kepada Artika dan Marlina.
Marlina memeriksa buku tersebut dengan seksama. "Ada beberapa kelompok yang disebutkan di sini, tapi kita perlu mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatan mereka dan apakah ada yang berhubungan dengan simbol-simbol di ruang musik."
Artika menemukan beberapa catatan tambahan tentang sebuah kelompok yang pernah beroperasi di sekolah dan terlibat dalam berbagai aktivitas rahasia. "Menurut catatan ini, kelompok tersebut dikenal sebagai 'Kehormatan Malam.' Mereka sering melakukan ritual di ruang-ruang tersembunyi di sekitar sekolah."
"'Kehormatan Malam'... Itu nama yang familiar. Mungkin itu yang terkait dengan simbol-simbol dan kejadian aneh di ruang musik," kata Hanny dengan serius.
Mereka memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kelompok "Kehormatan Malam" dan anggotanya. Mereka berharap bisa menemukan seseorang yang masih hidup dan bisa memberikan informasi lebih lanjut.
Hari berikutnya, mereka mengunjungi beberapa mantan siswa dan alumni yang mungkin pernah terlibat dengan kelompok tersebut. Mereka mencoba mencari tahu apakah ada yang bisa memberikan informasi tentang aktivitas kelompok "Kehormatan Malam" dan ritual yang mereka lakukan.
Setelah beberapa hari melakukan pencarian dan wawancara, mereka berhasil menemukan seorang mantan siswa bernama Dimas yang pernah terlibat dengan kelompok tersebut. Dimas kini bekerja sebagai pengusaha di kota dan dikenal sebagai seseorang yang sangat tertutup.
Mereka membuat janji untuk bertemu Dimas di kantornya. Kantor Dimas terlihat modern dan rapi, dengan berbagai penghargaan dan sertifikat yang menghiasi dinding. Dimas, seorang pria berusia sekitar empat puluhan dengan tampilan serius, menyambut mereka dengan dingin.
YOU ARE READING
Pencarian Kebenaran
Horrorini cerita mesteri di sekolah hasil kegabutan saya jadi siliahkan di baca kau tidak suka bisa di skip kalo suka vote dan komentarin ya supaya aku lebih berkembnag lagi makasih