6

0 2 0
                                    

Dini hari sekali sebelum semua orang bangun, evelyn dengan sengaja diam2 pergi ke dapur dan memasak hidangan untuk seluruh penghuni kerajaan.

Tentu saja ia tidak sendiri, ia dibantu oleh ketiga pelayan yang sedari tadi bersamanya, ia melakukan ini karena ia menganggap ini sebagai perayaan atas kedatanganya ke istana Ruhan.

Tapi dia tidak bisa membuat terlalu banyak jenis makanan, ia hanya membuat 3 jenis makanan dengan jumlah yang banyak. Ia memasak ayam, pasta dan puding favoritnya.

Dengan mahir dan telaten tanganya mengaduk saus, 2 jam berlalu hingga akhirnya makanan itu telah siap dihidangkan, tak hanya memasak ia juga menyajikan makanan itu sendirian di meja makan. Sedang pelayanya ia Perintahkan untuk membagikan masakanya pada seluruh penghuni istana.

"Huh, selesai" Ujarnya seraya menghela nafas lelah.

4 piring untuk keluarganya dan 1 piring untuk dirinya.

"Selamat pagi evelyn"

"Selamat pagi ayah"

"Pagi sekali kau bangun, padahal tidak masalah jika kamu bangun agak siang, kamu pasti kurang tidur"

"Tidak apa ayah, aku sengaja melakukanya"

"Pagi putriku"

"Selamat pagi ibu"
" Ibu ayah duduklah, hari ini aku memasak untuk kalian semua"

"Eh?! Benarkah?! " Ucap Grace tak percaya

Mereka bertiga mendekat ke meja makan dan mendapati hidangan yang tak biasa

"Astaga evelyn kau pasti kelelahan, sepagi apa kau bangun, duduklah evelyn"
"Kita tunggu agaras dan mitha untuk mencoba masakanmu juga"

"Iya ibu"

Tak lama, kedua orang itu akhrinya datang

"Pagi ayah pagi ibu, evelyn, selamat pagi.." Sapa mitha ramah.

"Pagi" Balas evelyn dengan senyum manisnya.

Sedang agaras hanya terdiam dan langsung duduk di meja makan.

"Kalian berdua tau, evelyn memasak ini untuk kita?"

"Benarkah ibu? Aku tak tau kau bisa memasak evelyn, padahal kau terus berada dikamarmu setiap hari bahkan kamu tidak pernah membuka pintu untukku dan ayah"

Senyum di wajah evelyn perlahan turun, ia menundukkan kepalanya pelan. Dan hanya mengangguk ringan

"Sebaiknya kita segera mencoba nya" Ujar Agaras cepat memotong kalimat tunangannya.

Evelyn mengangguk pelan dan perlahan meraih garpu serta sendoknya.

"Umhh ! Ini enak sekali,? Apa kamu membuat sausnya sendiri"

"Iya ibu, aku membuatnya sendiri karena kupikir rasanya akan lebih segar"

Evelyn kembali menyuap makananya dan tak sadar bila selai puding itu menempel di pipinya.

Ia terlihat seperti anak kecil sekarang, senyumnya begitu cerah bahkan bisa membuat Adam dan Grace tak berhenti ikut tersenyum.

Evelyn mengalihkan pandanganya pada mitha , ia terlihat sibuk mengobrol dengan ayah dan ibunya, matanya bergulir ke depan dan mendapati agaras tengah menatapnya tajam.

Evelyn menatap mata pria itu balik namun pria itu tak mengubah arah pandanganya dari dirinya,

Evelyn meraih segelas air dan bercermin di biasanya air tersebut.

Ia baru saja menyadari selai stroberi menempel pada pipinya, kenapa tak ada yang memberitahunya, dia segera mengusap tanganya ke pipi.

"Ada apa evelyn?" Tanya mitha

EvelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang