06. under the nightskies

88 9 1
                                    

Dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin.

Itulah yang gadis ini rasakan, setibanya di lokasi Starla menyesali karena hanya membawa jaket jeans yang ia pakai, tak membawa sweater atau baju hangat yang lain. Gadis itu menggosokan kedua tanganya pada lengan kanan kirinya.

"huffft, kapan mataharinya muncul sih" ucapnya melihat kabut yang masih pekat padahal sudah hampir pukul 10.00.

"wear it"

Starla menoleh, tiba-tiba saja Sky menyodorkan jaket tebal yang entah dari mana laki-laki itu dapat. Gadis itu dengan cepat menggeleng, "gak usah, siangan juga panas" tolaknya.

Laki-laki itu tak menjawab, tapi tak lama gadis itu merasakan jaket tebal tersampir di pundaknya, "gue gak mau acara ini delay cuma karena satu crew sakit" ucap Sky dan berlalu pergi.

Starla memandang punggung Sky yang semakin menjauh, "dikira gue anak kecil, kena dingin terus sakit???" kesal Starla.

Meskipun menggerutu, gadis itu akhirnya memakai jaket yang Sky berikan padanya, sementara tak jauh dari tempat Starla berdiri, Sky mengamati gadis itu, senyumnya terangkat tipis.

"ngelihatin siapa sih??"

Sky seketika kembali ke wajah datarnya, menatap Agnes yang tiba-tiba datang tanpa suara, Sky menggeleng, "gak usah ngaco, mana draft yang gue minta semalem?"

Agnes menatap Sky, menelisik laki-laki itu, "lo tertarik 'kan sama Starla? ngaku lo---hmmmpp"

Sky seketika membungkam mulut Agnes dengan tangan kanannya, "lo gak usah bikin gosip ya Nes" peringat Sky

"bwah---bwaahh, asin anjir, lo habis megang apaan sih?!"

Sky tak menggubris, laki-laki itu kembali melihat record layar di depannya, "pokoknya jangan ngajak gue ngomong kalau draft yang gue minta belum jadi"

Agnes melirik sebal laki-laki itu, "yeee, coba lo gak temen gue, udah gue viralin lo!" kesalnya di balik Sky yang tak lagi memperhatikannya.

Gadis itu meninggalkan Sky yang sibuk dengan dunianya, dan beralih pada Starla yang tengah menyusun lembar revisi terkait script yang diminta tim produksi sebelumnya. Starla terheran, sejatinya dirinya magang bukan di divisi produksi/recording tapi di bagian penyiaran final, kenapa ia harus mengerjakan yang bukan tugasnya?

"sibuk amat kek pejabat" Agnes datang menghampiri gadis itu.

Starla mendengus kesal, "ini gue rasanya ngerangkap jadi anak buahnya tim produksi"

Agnes mengernyit, "lah emang si Reza gak ikut?"

Starla baru sadar, matanya menelisik ke seluruh penjuru, tak menemukan wajah Reza di sana, "lah iya ya, kagak ada anaknya"

Agnes hanya menggeleng heran, "emang siapa yang nyuruh lo buat ngerjain ini?"

"ya siapa lagi kalau bukan tuan muda bersahaja nan penguasa aka Bapak Mahesa Sky Dewantara yang terhormat" kesal Starla.

Sky for StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang