🔞 21 tahun ke atas (cerita berisi adegan dewasa, Kata-kata kasar, dan adegan kekerasan)
***
Sejak kematian tragis sang ibu membuat Theoz menjadi sangat terpuruk. Namun kehadiran sang ayah tiri, Hugo Jr. De Palermo merubah segalanya... Pun secara p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat datang di La Patte Barbershop." sambut si bodyguard yang membukakan pintu.
Pun seorang kakek berjaket jeans robek, celana latex hitam, dan mengenakan topi fedora melayangkan senyum ramahnya. Kakek itu juga menenteng sebuah koper kerja berwarna hitam.
"Aku ingin dipotong oleh Mr. De Palermo langsung."
"Baik, Sir, silakan duduk." angguk si bodyguard sambil mempersilakan dengan tangannya ke tempat duduk customer.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pun si kakek gaul itu duduk di salah satu kursi. Sedangkan si bodyguard memberi isyarat kepada salah satu stylist di sana agar segera memanggil bos mereka.
Tidak berselang lama, Hugo datang menghampiri. Pria gagah dan tegap setengah baya bertuxedo mahal itu berdiri di belakang si costumer pertamanya hari ini.
"Kau ingin potong rambut model apa?" tanyanya.
"Kekacauan cukur dengan gaya." jawab si kakek penuh arti sembari melepas topi fedoranya. Memperlihatkan rambut miliknya yang cuma alakadarnya. Bagaimana tidak, kakek itu memiliki kebotakan permanen setengah kepala, dan sisanya hanya ditumbuhi rambut setinggi bulu hidung.
Pun Hugo menyambutnya dengan senyum tidak kalah penuh arti.
"Mari kita cuci rambutmu terlebih dahulu, Sir." Hugo mengarahkannya ke ruang cuci rambut.
Si kakek pun berdiri seraya menenteng kembali tas kerjanya, lalu mengikuti langkah Hugo dari belakang.
Setelah keduanya tiba di ruang cuci rambut, Hugo menekan tombol di pintu, menutup pintu dan menguncinya.
