OO5

158 44 23
                                    

Jisung tertawa mendengar ucapan Jaemin, "Aku masih punya seseorang yang akan bertanggung jawab atas hidupku,"

Jaemin mengangguk paham, "Kau ingin makan apa?" Tanya Jaemin.

Jisung diam, dia mulai berpikir makanan apa yang sekiranya menggiurkan untuk saat ini. "Mungkin daging?"

"Apakah kau sangat menyukai daging?" Tanya Jaemin.

"Aku sangat suka daging, aku itu sangat jarang makan daging. Ayahku mengirimi ku uang pas-pasan sehingga aku harus berhemat agar bisa membeli daging!" Ungkap Jisung, dia tanpa sadar terlalu membuka cerita hidupnya pada Jaemin. Jangan salahkan Jisung, lagipula Jaemin berhasil membuatnya nyaman sehingga dia dengan mudahnya menceritakan seluruh kisah hidupnya pada Jaemin.

"Kau tidak tinggal bersama dengan ayahmu?" Tanya Jaemin bingung.

Jisung menggeleng, "Ayah dan Ibuku bercerai ketika aku berusia 4 tahun. Ibuku lari dengan selingkuhannya lalu aku dirawat ayahku, awalnya dia berjanji untuk tidak menikah lagi sampai aku dewasa tetapi nyatanya dia berbohong, saat aku menginjak usia 10 tahun ayahku menikah lagi, dia menitipkan aku pada kakekku tapi saat usia 15 tahun kakekku meninggal dunia, jadi aku hanya hidup seorang diri dan bertahan dengan uang yang diberikan ayahku!"

"Aku turut prihatin saat mendengarnya," ungkap Jaemin dengan wajan sedikit menyesal.

"Terima kasih, tapi itu sudah lama berlalu lagipula aku sadar jarang ada manusia yang bisa menepati janjinya," Jawab Jisung dengan tenang, dia duduk anteng sembari melihat jalan.

Jaemin mengangguk paham, "tapi aku akan selalu berusaha untuk menepati janjiku, membawamu pergi dan menjadikan kamu milikku hanya aku!" Gumam Jaemin yang tentunya tidak didengarkan Jisung karena pria itu sibuk dengan pikirannya.

"Ngomong-ngomong apakah kamu ada rekomendasi restoran mana yang harus kita datangi?" Tanya Jaemin pada Jisung.

"Aku jarang makan diluar, jadi aku ikut kamu saja," jawab Jisung, biasanya dia hanya membeli daging di minimarket saat ada diskon lalu dia akan memasaknya di rumah.

"Tapi kau selalu datang ke caffe milik Chenle," ucap Jaemin.

Jisung sedikit tersentak, dia menatap Jaemin dengan tatapan sedikit takut, dia mulai berpikir bahwa Jaemin adalah orang yang menguntit dirinya.

"Bagaimana kau bisa mengetahui itu?" Tanya Jisung.

Jaemin tersenyum seperti biasanya, "Chenle adalah sepupuku, dia memberitahu ku bahwa aku duduk disebelah  pelanggan tetapnya."

Jisung menghela napas, ternyata itu hanya pemikiran buruknya saja. Lagipula Jaemin terlihat seperti orang berada tidak mungkin juga menguntit Jisung yang ekstensinya hanya diketahui beberapa orang karena dia tidak kaya dan tidak menarik.

"Begitukah? Aku sering ke caffe chenle untuk mencari ide dan menikmati wifi gratis, lalu aku di sana hanya membeli kopi saja jika sedang banyak uang maka aku akan membeli kue atau makanan di sana,"

"Oh, ngomong-ngomong apakah kamu tinggal disekitar sini?" Tanya Jaemin.

Jisung mengangguk, "Tapi hanya beberapa hari lagi setelahnya aku akan pindah rumah,"

"Oh, begitu ya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovely AuthorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang