Draco terbangun dengan susah payah dari kasur, punggungnya terasa sangat sakit....sakit sekali, seperti suatu keluar dari punggungnya. "Ibu, punggungku sakit" teriaknya membuat seluruh orang menuju kamarnya. Semua yang masuk terkejut dengan penampilan draco dengan sayap di punggungnya yang agak transparan. Ibu langsung menyuruh semua untuk menutup akses keluar dan mengancam mereka untuk tutup mulut mengenai kondisi draco.
Seorang penyembuh datang karena panggilan, ia menjelaskan kondisi draco, dimana draco tetap dalam kondisi yang memiliki sebuah sayap dan menjadi manusia non-gender. Narcissa senang tak senang mendengarnya, tidak senang karena artinya anaknya mungkin saja diperlakukan buruk, dan senang karena mungkin saja anaknya bisa keluar dari keluarga malfoy.
"Ibu, tidak jijik dengan ku kan?" draco meringkuk di kasur nya, sama sekali tidak menyentuh sarapan yang sudah dibawakan. "Ibu mana bisa jijik dengan kesayangan ibu" Narcissa mengecup kening anaknya lembut.
"Malahan katanya anak ibu ini salah satu creature yang paling cerdas dan paling cantik yang pernah ada," draco sedikit tersenyum senang dengan kalimat itu, tersipu lebih tepatnya. Draco menyenderkan kepalanya, lalu menatap sang ibu yang tampak agak khawatir.
"Kenapa bu?" katanya sambil memeluk. "Ibu hanya memikirkan, artinya kamu bisa saja di ambil lelaki lain di sana" Narcissa memasang wajah sedih sedangkan draco kebingungan.
"Huh? Kenapa aku diambil?" tanya dengan wajah polos itu sambil memiringkan kepalanya. Narcissa terkekeh kecil dan membelai rambut anaknya lalu berkata, "Katanya kamu itu bisa memiliki anak di tubuhmu, yang artinya kamu bisa mengandung draco, maka dari itu jaga dirimu." Setelah itu Narcissa menyuapi draco yang sepertinya terdiam karena terkejut.
6 Tahun Kemudian, draco menjadi anak yang paling pintar se hogwarts bukan hanya karena usahanya dalam belajar namun ada campur tangan gen nya yang menjadi fairy, kemampuan menghafalnya jadi luar biasa hebat. "Draco," panggil hermione sambil melambaikan tangan. Draco lebih sering bermain dengan hermione, sebenarnya lebih sering bermain dengan anak perempuan, karena yah mengingat kondisinya.
"Draco, kamu ada agenda apa hari ini?" dia bertanya yang membuat draco membuka jadwalnya lalu mengangguk. "Yah, ok deh" hermione melangkah dengan lemas kembali ke kamarnya, draco hanya tersenyum kecil.
Draco sangat sibuk bahkan sampai sore hari, ia ingin mengakhiri harinya dengan mandi namun hampir diganggu dengan hantu anehnya setelah ia menunjukan sayapnya, hantu lain segera menyingkir dan beberapa memberinya hormat. Draco menikmati mandi dan bahkan tak sadar jika seseorang telah memperhatikan dirinya sendari tadi. Sampai akhirnya orang itu berdehem yang membuat draco terkejut.
Draco buru buru ingin menyembunyikan sayapnya namun kurang cepat dengan tangan pria itu yang langsung memegang pergelangan tangannya. "Cantiknya" laki laki itu berkata lalu mengangkat tubuh draco dari dalam air dan membungkusnya dengan handuk.
"Kau siapa?" draco agak sedikit gugup saat bertanya. "Kalo kamu?" kata pria itu bertanya kembali. "Aku draco, Draco Malfoy" draco agak takut sebenarnya, karena laki laki itu malah tersenyum dan mendekatkan wajahnya. Draco reflek mundur hingga punggung bertemu dengan dinding.
"Malfoy ya?" bisiknya di telingaku, lalu ia terkekeh kecil dan menatap draco. Draco kaget karena mata hijau yang dilihatnya berubah menjadi merah menyala. "Akan kupastikan Malfoy itu berubah menjadi Potter." Lalu Harry merapikan rambut draco dan meninggalkan draco yang terdiam dengan wajah merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARCO [ONE SHOT]
Teen FictionJadi ini khusus untuk Oneshot Harco, dimana Harry menjadi top dan Draco menjadi bottomnya. Jadi jikalau kamu gak suka Harco boleh di skip aja ya, makasihh!! !!Disclaimer!! ○Read at your own Risk○ ○BXB, M/M, HARCO○ ●Hanya meminjam Karakter J. K. Row...