Chapter 16

107 13 138
                                    


Lee Heeseung membawa dua cangkir teh hangat dari pantry rumahnya. Setiap cangkir berisi teh yang masih mengepul. Heeseung melangkah perlahan menuju ruang tengah, di mana Park Sunghoon dan Jang Wonyoung sudah duduk di sofa yang nyaman. Sunghoon mengamati Heeseung dengan penuh perhatian, sementara Wonyoung tampak fokus pada ponselnya.

"Heeseung, kau sudah membaca artikel terbaru?" tanya Sunghoon, sambil memandang cangkir teh yang diletakkan Heeseung di atas meja.

Heeseung menurunkan cangkir teh yang satu lagi di samping Sunghoon dan duduk di kursi yang berseberangan. "Artikel tentang apa?" jawabnya, masih belum menyadari topik pembicaraan.

Sunghoon mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah artikel yang baru saja diterbitkan. Dengan gerakan lembut, dia mengarahkan layar ponselnya ke arah Heeseung. "Ini," katanya.

'Rumor Desas Desus: Pemerintah Akan Membakar Distrik Yangpyeong.'

Jang Wonyoung menambahkan, "Aku baru saja melihat artikel ini. Rumor mengatakan bahwa pemerintah akan membakar Distrik Yangpyeong. Apa kau tahu tentang itu?"

Sunghoon mengangguk, ekspresinya serius. "Ya, itu sangat berkaitan dengan proposal rencana bisnis Vortech yang dikirim Heeseung."

Heeseung memeriksa artikel di ponselnya dengan seksama, matanya cepat bergerak meneliti setiap kata. Setelah beberapa saat, dia menjawab, "Pemerintah saat ini tunduk pada Vortech, karena Vortech memiliki sumber daya besar untuk membantu Seoul menghadapi wabah virus. Mereka mungkin menganggap bahwa langkah drastis seperti ini adalah satu-satunya solusi."

Wonyoung tampak bingung. "Aku memikirkan sebuah skema dimana Vortech memberikan usulan untuk membakar habis Distrik Yangpyeong dengan alasan bahwa distrik itu adalah tempat kluster baru penyebaran virus Hemofluenza. Tapi kenapa hanya Distrik Yangpyeong?"

Sunghoon membuka peta digital di ponselnya dan menunjukkannya pada Wonyoung dan Heeseung. "Lihat peta ini," katanya sambil menyoroti area tertentu. "Distrik Yangpyeong terletak dekat dengan Kota Gwangju. Jika Vortech dan pemerintah berencana untuk membakar distrik itu, mungkin mereka bertujuan untuk mencegah penyebaran virus ke Kota Gwangju."

Wonyoung memeriksa peta tersebut dengan cermat. "Jadi, mereka berusaha mengisolasi daerah yang terkena dampak virus dengan cara yang ekstrem, agar tidak meluas ke kota lain?"

Heeseung mengangguk, terlihat berpikir keras. "Betul. Tetapi langkah seperti ini tentu akan menimbulkan dampak besar. Tidak hanya pada orang-orang yang tinggal di Distrik Yangpyeong, tetapi juga pada stabilitas sosial dan ekonomi kawasan tersebut."

Sunghoon menambahkan, "Vortech bisa saja mengklaim bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi masyarakat yang lebih luas, tetapi di balik itu pastinya ada maksud lain. Terlebih Vortech memang mengincar Distrik Yangpyeong dan Distrik Yeongdeungpo!"

Heeseung mengangguk, tampak mengkonfirmasi dugaan Wonyoung. "Aku rasa pemikiran Wonyoung kemungkinan benar," katanya, suaranya penuh keyakinan.

Sunghoon mulai menggulung lengan panjang kemeja putihnya. Dia meraih selembar kertas dari meja dan sebuah pena. Wonyoung dan Heeseung mengamati dengan cermat saat Sunghoon mulai menggambar sebuah skema di atas kertas. Gerakan tangannya cepat dan terampil, menunjukkan bahwa dia benar-benar berfokus pada analisisnya.

Sunghoon menggambar peta Distrik Yangpyeong dan menambahkan beberapa penjelasan di sekelilingnya. "Lihatlah skema ini," katanya sambil menandai beberapa area di peta. "Vortech berusaha mengosongkan Distrik Yangpyeong, lalu setelah area tersebut steril, mereka dapat mengambil alih kawasan itu. Membangun distrik dari nol tentunya akan sangat sulit dan memakan waktu, jadi dengan cara ini, Vortech bisa kembali berlagak sebagai pahlawan yang menyelamatkan distrik dari situasi kritis."

The Blood Flu | ENHYPEN x IVE | 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang