chapter 8

214 18 0
                                    

AUTHOR POV

Yujin masih berdiri melihat ke arah luar jendela, melihat malam Seoul yang sangat ramai, pemandangan yang sangat dia suka, "Yujin?" sebuah suara membuat Yujin mengalihkan pandangannya, eommanya sudah berada di dalam kamarnya, lebih tepatnya duduk di sofa di kamarnya.

"Eomma?"

"Kenapa masih berdiri di sana?"

"Memang kenapa?"

"Kau katanya mau pergi dengan Jimin."

"Ah ya aku tahu."

"Kalau begitu cepat bersiap."

"Ok."

"Kenapa masih berdiri."

"Eomma di luar saja, tunggu kalau Jimin datang."

"Ah ne, eomma akan tunggu di luar."

Eomma Yujin meninggalkan Yujin sendiri di kamar dan langsung menutup kamar anaknya itu.

Yujin melangkah pelan ke arah lemari, dia membuka lemari itu pelan kemudian menghembuskan nafasnya kasar.

~~~

"Jimin kau sudah datang?" Eomma Yujin langsung ikut di tengah-tengah obrolan Jimin dan appa Yujin.

"Annyeong ahjumma."

"Annyeong, Yujin sedang berganti pakaian, tunggu sebentar ya."

"Ne ahjumma."

"Jimin kau tahu, awalnya ahjussi tidak percaya kalau Yujin bilang akan pergi dengan seorang pria."

"Maksudnya?"

"Iya, semenjak masuk sma dia tidak pernah pergi dengan seorang pria, atau bahkan dekat dengan seorang pria."

"Kenapa?"

"Ada yang membicarakanku rupanya" belum sempat pertanyaan Jimin terjawab sebuah suara mengagetkan dia, termasuk eomma dan appa Yujin, mereka kaget melihat Yujin yang sudah berdiri di dekat sofa, dengan penampilan yang sedikit, berbeda?

"Yujin?"

"Kenapa?"

"Tidak apa, ahjussi, ahjumma aku pamit."

"Bye eomma, appa."

Jimin dan Yujin pamit kemudian pergi.

~~~

"Ke mana ikatmu?" Jimin langsung bertanya ke arah Yujin yang masih menikmati langkah kakinya, Jimin mengajaknya ke tepi sungai han malam ini.

"Ha kenapa, kau tidak suka?"

"Ah ani."

"Jadi?"

"Kau cantik."

"Jadi maksudmu saat aku pakai ikat aku jelek?"

"Bukan itu maksudku, tapi kau terlihat sedikit berbeda."

"Gomawo."

"Oya aku ngajak kamu ke sini mau ngomong sesuatu."

"Apa?"

"Aku suka sama seseorang."

"Benarkah? Lalu Ms. Hyeon bagaimana?"

"Kau ini, aku kan hanya fans."

"Tapi banyak fangirl yang menganggap idolanya pacarnya."

"Bodoh, aku kan fanboy bukan fangirl, lagipula aku juga tidak separah itu."

"Hehehe, lalu siapa wanita yang kau sukai itu? Bisa aku bertemu dengannya? Apa dia cantik? Apa dia sexy?"

"Kau ini, kalau mau bertanya satu-satu dan pertanyaan yang terakhir, jangan katakan itu."

"Ok ok, jadi bagaimana?"

"Pertama kau tidak bisa bertemu dengannya, yang kedua dia sangat sangat cantik dan yang ketiga, ehmm jangan bertanya aku susah menjawabnya."

"Aigoo dia pasti sangat seksi."

"Entahlah, yang jelas saat aku melihat dia menggunakan gaun dia sangat cantik."

"Sudah tidak usah menghayal yang tidak-tidak, hei duduk di sana saja."

Yujin langsung menarik tangan Jimin ke arah kursi yang kosong.

~~~

"Oya yang malam itu, kau sangat cantik" Jimin langsung membuat Yujin tersedak minuman karena kalimatnya yang sangat jujur tadi.

"Ya kau tidak apa, hati-hati."

"Kau ini, bukannya tadi kau yang membuatku tersedak eoh, kenapa jadi kau yang marah?"

"Aku? Aigoo jadi karena tadi hehe, tapi aku benar kau sangat cantik, kenapa kau malu, terkejut atau bagaimana?"

"Tidak aku hanya merasa aku tidak secantik itu."

"Aish kau sangat cantik, haruskah aku memberikan cermin ajaib kepadamu?"

"Tidak itu terlalu berlebihan."

"Hfftt, oya tapi kenapa kau suka suasana ramai daripada tenang, apalagi malam?"

Yujin melihat ke arah Jimin, seakan ingin memberitahu sesuatu.

beauty nerd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang