chapter 9

374 22 3
                                    

Keadaan di antara mereka tiba-tiba hening, entah karena orang-orang yang mulai pergi atau karena mereka yang diam satu sama lain, Yujin mengalihkan pandangannya ke arah depan.

"Ah mian, apa kau terganggu dengan pertanyaanku?"

"Gwenchana."

"Oya apa kau pernah ke sini dengan seorang pria?"

"Maksudmu?"

"Ya aku tidak pernah ke sini dengan seorang wanita, jadi mungkin ya aku merasa sedikit ehm canggung mungkin."

"Haha aku juga tidak pernah pergi dengan seorang pria ke sini."

"Benarkah? Tidak mungkin."

"Kau sendiri bagaimana, tidak mungkin tidak ada wanita yang mengajakmu berkencan."

"Memang banyak, tapi tidak ada yang kusukai."

"Dasar sombong."

"Oya besok dan seterusnya kau seperti ini saja ya, tidak perlu memakai ikat."

"Ehmm Jimin..."

"Ne."

"Sebenarnya aku ingin bercerita padamu sesuatu."

"Cerita saja, sebuah dongeng?"

"Bukan."

"Ok, tapi aku harap cerita itu menyenangkan."

"Kau ingat kalau kemarin aku bilang aku punya alasan kenapa aku merubah penampilanku seperti ini?"

"Aaa, ya aku ingat, jadi apa?"

Yujin menghadap ke arah Jimin kemudian merubah pandangannya lagi ke depan, menghembuskan nafas kasar dan mengubah tatapannya seperti tatapan kosong, tapi Jimin tahu apa yang dia lakukan.

"Dua tahun yang lalu, aku masih seorang wanita dengan penampilan seperti Seon dan Yura, sampai hari itu, setelah kelulusan sekolah."

"Kelulusan sekolah?"

"Ne, setelah kelulusan sekolah aku, sepupuku dan anak teman ayahku pergi berlibur ke Jeju."

"Apa Jeju? Kau pergi dengan siapa, wanita atau pria, apa orang tua kalian ikut?"

"Pria, dan orang tua kami semua tidak ikut karena urusan pekerjaan mereka, jadi hanya kami bertiga."

"Dua-duanya pria?"

"Ne."

"Aigoo Yujin kau tahu kan itu berbahaya kalau kau sendiri yang wanita lagipula orang tua kalian juga tidak ikut."

"Itu salahku karena pergi berlibur waktu itu."

"Maksudmu?"

"Malam itu malam terkhir aku di Jeju, aku memutuskan pulang lebih awal karena tanteku datang dari Italia dan orang tuaku ada pekerjaan di luar negeri, malam itu sangat tenang malam favoritku, tapi tidak lagi menjadi malam favoritku semenjak hari itu."

"Kenapa?"

"Malam itu jam sepuluh malam, aku masih belum tidur, aku masih berada di depan buku yang belum pernah kusentuh sedikitpun selama di Jeju, padahal awalnya aku membawa buku itu untuk ku baca, malam itu sangat tenang, mungkin semua penghuni hotel sudah tertidur, tapi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku, aku kira itu pelayan hotel, tapi setelah ku buka pintunya itu Kai."

"Kai?"

"Ne, anak teman ayahku, aku tidak tahu kenapa dia ke kamarku malam-malam, awalnya kukira mungkin karena ada hal yang penting, tapi tidak setelah melihat penampilannya, dia seperti orang yang mabuk, aku tidak tahu harus berbuat apa, membawanya ke kamarnya, kamarku dan kamar mereka cukup jauh dan mana mungkin aku kuat membawanya, jadi aku memutuskan untuk membawanya ke dalam kamarku, awalnya tidak terjadi apa-apa sampai..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

beauty nerd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang