Semuanya berkumpul di lantai utama, terlihat banyak sekali pebisnis yang berkumpul di sana, zeva cukup terkagum dengan sepasang manusia paruh baya yang tengah berdiri tak jauh dari keberadaan nya dan harvey.” those two people are my grandfather and grandmother. ” bisik harvey yang tanpa sengaja melihat raut wajah bertanya pada gadis nya itu
” oh. ” balas zeva ber oh ria kemudian ia pun berjalan dengan santainya menuju meja meja yang tersusun banyak sajian dan juga minuman di atasnya
Harvey tersenyum melihat hal tersebut.
” rupanya gadis itu sudah lapar. ”Sedangkan disisi lainnya, dimana zeva tengah berpura-pura mengamati makanan makanan di hadapan nya
” sialan, aku tidak pandai mengelabuinya.”
Ujarnya seraya menoleh kearah harvey yang juga kini tengah menatap nya, oh ralat, mengawasinya! Ia mencoba tersenyum ke arah pria itu seraya mengangkat segelas wine” bangsat... ” gumamnya tersenyum penuh paksaan mungkin terlihat jelas di raut wajahnya, tangan kirinya beralih meremas gaun nya
” heh bocah tengik. ” panggil seseorang pada harvey , membuat sang empu menoleh ke arah asal suara tersebut
” oh holla sweety... ” balasnya tersenyum kala melihat bahwa sang nenek lah yang memanggilnya
” bocah tengik Carlson ini apa kau yang mengundang nya? ” tanya wanita tua itu pada sang suami yang tentunya adalah, hazdan Carlson.
” hei... Dia cucu kesayangan mu bukan? ”
” tidak, selagi dia tidak menghamili wanita pilihannya. ”
” oh shit! ” umpat harvey menyemburkan minuman nya
Hingga tak lama setelah itu ia teringat akan sesuatu
” thea. ” saat ia menyebut nama itu memanggil sang gadis namun tak ada sahutan sama sekali, ia menoleh melihat sekelilingnya
” oh bocah ini apa apaan memanggil siapa dia? ” celetuk nyonya Camelia bertanya
” apa yang kau cari, man? ” tanya tuan hazdan
” thea gadis itu menghilang kemana. ” ia beranjak hendak pergi meninggalkan kedua orang tersebut, Camelia yang mendengar ucapan harvey pun membulatkan kedua bola matanya terkejut, wanita itu tercengang
” siapa itu thea? ”
” gadis yang akan ku hamili! ” teriaknya benar-benar pergi dari hadapan orang tua itu
” astaga...hazdan, kau dengar barusan? Bocah tengik itu tidak akan melakukan perbuatan keji itu kan? ” lirih nyonya Camelia menutup mulutnya tak percaya dengan yang ia dengar
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed stalker madness
FantasyZeva: " hal gila ini tidak semudah itu bisa dilewati jadi mari kita nikmati rintangan ini."