Bab 5

541 81 4
                                    

Jangan lupa untuk votenya..

Di ruang BK, gita meletakkan vian yang sudah babak belur di bangku depan guru BK yang sedang piket hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang BK, gita meletakkan vian yang sudah babak belur di bangku depan guru BK yang sedang piket hari itu.

"Ada apa ini?" Tanya sang guru yang kaget melihat gita membawa murid yang sudah penuh luka.

"Ibu gaby, silahkan anda hukum orang ini." Ucap tegas gita.

"Maksudnya?" Tanya guru yang bernama gaby itu.

"Dia sudah membully 3 orang murid, dan dia melakukan kekerasan pada ketiga orang itu." Jelas gita sesuai dengan apa yang dia lihat sendiri.

"Apa kamu ada buktinya?" Tanya bu gaby.

Gita mengeluarkan hpnya, yang ternyata sejak tadi dia merekam itu sebelum gita menghajar mereka.

Semua percakapan di sana benar-benar terekam jelas sebelum perkelahian di mulai.

"Itu semua bukti yang saya rekam sendiri bu." Ucap gita.

Bu gaby pun menonton video yang gita buat sebagai bukti itu, dia gak bisa mengelak karena memang nyatanya seorang vian menjadi pembully di sekolah andalus ini.

"Baiklah, ibu akan hubungin orang tuanya." Ucap bu gaby.

Gita hanya menagngguk dan memilih bertahan di ruang BK sebelum keluarga vian datang untuk menemui bu gaby.

Bu gaby langsung menelepon kedua orang tua vian untuk datang, dan setelah menelepon itu bu gaby sedikit heran kenapa gita masih di ruangannya.

"Loh kok kamu masih disini?" Tanya bu gaby heran.

"Saya sekalian mau bertemu keluarganya bu, biar saya lihat hukuman apa yang keluarganya berikan pada dia." Jelas gita alasan dia tetap di sana.

"Nanti saya panggil kamu kalau kedua orang tuanya datang, jadi kamu bisa balik dulu ke kelas gita." Ucap bu gaby yang meminta gita untuk balik ke kelas.

Gita yang notabenenya keras kepala, kali ini dia memilih pergi dari pada ribut lagi di ruang BK.

"Baiklah bu, nanti saya kesini bersama 3 korban juga." Ucap gita beranjak dari bangkunya.

"Iya gita." Ucap bu gaby tersenyum.

Gita pun keluar, dia di kagetkan sama shani yang sudah berada di depan ruang BK.

Shani yang melihat gita baru keluar, dia langsung memeluk sang kekasih karena dia merasa khawatir.

"Kamu gak kenapa-napa kan sayang?" Tanya shani melepas pelukannya lalu melihat semua badan gita.

"Gapapa kok, aku baik-baik aja sayang." Ucap gita yang tersenyum melihat pacarnya yang khawatir sama dia.

"Bagus deh, kirain kamu kenapa-napa." Ucap shani yang sedikit lega.

Gita hanya membalasnya dengan senyuman, lalu gita mengelus pucuk kepala shani.

Shani yang diperlakukan begitu membalas senyuman gita, dia sangat senang karena pacarnya selalu memperlakukan dia dengan manis.

In The Line Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang