Bab 4

574 77 9
                                    

Jangan lupa votenya hehehe..

Jangan lupa votenya hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kringg.. Kringgg.. Kringgg...

Bel pulang sekolah telah berbunyi, para murid pun berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Gita yang baru berdiri dari bangkunya, dia langsung ditahan sama shani karena pas jam istirahat itu shani belum jadi ngajak gita ngomong berdua.

Dari tatapan shani, gita paham apa yang diinginkan shani saat itu juga.

"Kenapa?" Tanya gita pura-pura gak ngerti.

"Mau ngobrol berdua bentar." Ucap shani dengan puppy eyesnya.

Wajah imut dan puppy eyes itu yang membuat gita gak bisa menolak permintaan shani.

"Yaudah ayo, sebelum indah nyari aku." Ucap gita memegang tangan shani lalu menariknya keluar kelas.

Murid-murid yang melihat itu cukup heran, tidak dengan kelima temannya shani yang tau ada hubungan apa mereka berdua.

Di taman belakang sekolah, di situ mereka berada saat ini yang di mana shani duduk di bangku taman sedangkan gita bersandar di pohon yang ada di depannya.

"Mau ngomong apa?" Tanya gita tanpa basa-basi.

Shani berdiri, dia mendekati gita yang berdiri di hadapan dirinya dengan melipat kedua tangan di dadanya.

Shani menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan sebelum mengucapkan hal yang dia ingin ungkapkan.

"Git, apa kita gak bisa balik lagi?" Kali ini shani bertanya ke gita.

"Segitu pengennya kamu buat kita balikan." Ucap gita.

"Iya, aku sudah menyesal akan semuanya. Aku terlambat tahu tentang semuanya." Ungkap shani.

"Oh.." Hanya itu yang bisa gita jawab.

Sebenarnya dia tau sejak awal arah obrolan yang ingin shani sampaikan, karena memang itu sudah diberitahu oleh bundanya shani.

"Respon kamu cuma itu?" Tanya shani sedikit kecewa sama jawaban gita.

"Sini.." Panggil gita agar shani mendekatinya.

Shani langsung melangkah mendekat, dia sedikit bingung sama apa yang ingin gita lakukan.

Gita merentangkan kedua tangannya, shani yang melihat itu langsung memeluk gita dengan hangat.

"Kenapa kamu menanyakan hal yang sama saat jawabannya udah kamu ucapkan waktu di kantin tadi." Ucap gita yang membalas pelukan shani.

Shani yang mendengar itu melonggarkan pelukannya lalu menatap ke wajah gita.

"Maksudnya?" Tanya shani masih belum paham.

"Harusnya jawaban dari pertanyaan dari kamu itu udah kamu jawab sendiri di kantin tadi loh tepat di hadapan teman kamu sendiri." Jelas gita yang membuat shani kembali berpikir.

In The Line Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang