Jangan lupa votenya ya..
Flashback off..
Kembali ke masa sekarang, saat ini shani telah selesai menyuapi delynn, trisha dan oline makan.
Selesai itu, shani baru bisa makan sendiri karena dia lebih mendahului menyuap ketiga anak kecil nan cantik itu.
Di ruangan itu hanya ada melody, shani, zean yang sedang memantau terus di sebelah gita.
Sedangkan delynn dan trisha ikut sama daniel, oline dan indah pergi main keluar biar mereka bertiga gak bosan.
Jam saat ini menunjukkan pukul 1 siang, sampai jam segitu belum juga ada perkembangan dari gita setelah mengalami penghentian jantung dadakan.
Zean saat ini sedang menangani pasien lain, lalu shani bertahan di ruangan itu ditemani oleh melody bundanya shani.
Shani duduk di sebelah gita, dia menggenggam erat tangan suaminya itu sedangkan melody di sofa membaca data perkembangan kesehatan gita.
Saat shani meletakkan kepalanya di atas bahu kiri gita, tangannya di genggam sama sang suami tiba-tiba.
Hal itu membuat shani kembali duduk, dia benar-benar merasakan balasan genggaman dari suaminya.
"Bunda, mas gita bunda." Ucap shani yang memanggil bundanya.
"Gita kenapa sayang?" Tanya melody bingung.
"Mas gita, dia balas genggaman cici bunda." Ucap shani yang belum mau melepaskan genggamannya.
Melody yang mendengar itu berjalan ke sebelah kanan brankar gita, melody memeriksa keadaan gita untuk memastikan apa perkataan shani itu benar.
Saat melody menggenggam tangan kanan gita, benar aja gita membalas genggaman tangan mereka berdua walaupun masih lemah.
Perlahan tapi pasti, lalu gita mencoba membuka matanya secara perlahan untuk menunjukkan kalau dirinya sudah berjuang sejauh ini untuk kembali sadar dari koma panjangnya.
"Bunda.." Ucap shani menutup mulutnya karena kaget melihat gita sudah membuka matanya secara perlahan.
"Sabar ya sayang." Ucap melody ke shani.
Melody mulai memeriksa keadaan gita, dia mengambil senter kecil yg biasa dokter gunakan untuk mengecek area mata gita.
Setelah melakukan itu, melody cukup lega karena gita benar-benar siuman dan sudah melewati cukup lama masa komanya.
Gita perlahan mulai membuka sempurna matanya, shani di samping gita hanya bisa menahan air mata bahagianya.
*****
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, 2 jam setelah gita sadar dari komanya.
Brankar miliknya juga sudah dinaikkan untuk membuat gita bisa duduk menatap sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Line Of Love
General FictionGak bisa buat deskripsi, langsung aja baca kalau penasaran.. jangan lupa bantu follow dan votenya ya.. Thank's and enjoy reading..