"bosen banget deh sendirian dirumah"
tok
tok
tok
"siapa ya-" murhe lansung memeluk pria tersebut tau lah yah aldo "sayang kamu kemana aja" ucapnya"maaf ayo ikut aku, ini rumah penjahat, kamu tinggal dirumah aku aja oke"
"tapi ci shani baik banget ke aku" ucapnya
aldo menarik muthe dan menaiki motornya untuk membawa muthe kabur "kita mau kemana do"
"kita mau ke tempat aku" jawabnya dan diangguki oleh muthe
"masuk aja" ucapnya
"ini tempat apa" muthe mulai merasakan sakit kepala,
"kok kayak pernah kenal ga asing banget tempat ini"
"ayo masuk, eh kamu kenapa"
"kepala aku sakit" ucapnya
"kamu istirahat aja disitu" muthe mengangguk.
"mumuchan" shani mencari muthe namun tidak ketemu "MUTHEE" shani sangat khawatir "hiks.. hiks.. kamu kemana sih" shani menemukan jejak kaki yang berukuran 40
"j-jejak siapa ini"
"jangan jangan aldo lagi udah berhasil nyulik muthe" shani panik dan khawatir akhirnya shani ke tempat aldo "hah gaada" shani semakin khawatir "kamu dimana sih sayang"
shani terus mencari namun tidak ketemu, akhirnya shani lelah dan pulang kerumah "mumuchan kamu dimana sekarang" shani menyesal meninggalkan muthe sendiri
saat tidur shani diculik oleh seseorang "a-aku dimana"
"ketemu lagi shani indira" shani terkejut orang di depannya adalah aldo "ci s-shani""muthe kamu nurut yah, kamu pukul dia sekarang" ucapnya "gabisa aku gamungkin laakuin ini"
"cepeet muthe" muthe akhirnya nurut ia memukul muka shani, shani terkejut "akh"
"mumuchan" kepala muthe tiba tiba kembali sakit
"pukul lagi jangan diem aja"
"oke kalo gitu gua aja yang mukul pembunuh ini" saat ingin memukul shani memakai balok muthe dengan cepat melindungi shani "m-muthe"
"arghh gua bunuh juga lu shani"ucapnya
"j-jangan" muthe berusaha melindungi shani
namun shani menghindar, dari belakang olla menendang kaki shani
muthe yang sangat kesakitan karena terkena balok di kepala nya muthe berusaha menolong nya, saat ingin menusuk kan pisau ke shani aldo membisikan shani "ortu lo mati itu karena gua, gua yang nabrak ortu lo dan adek lo mati" shani terkejut
aldo pun menusukan pisau itu namunn......
"MUTHE..." lagi lagi muthe melindungi shani dari pisau itu tepat pisau itu mengenai perut muthe
"anak sialan" aldo memukul shani "akh"
"lo gausah ikut campur muth, lo bakal mati juga di tangan gua"
ucapnyasaat ingin menyiksa shani polisi lewat markas tersebut "weh polisi do" aldo dan olla pun pergi dari markas tersebut "c-ci shani" muthe berusaha dengan darah yang terus mengalir di perutnya "ci shani pasti kuat, aku mau balas budi aku"
sampai dirumah sakit muthe lansung mengantar shani ke dokter namun muthe pingsan, setelahnya muthe bekum sadar dan shani mulai sadar "muthe kamu dimana muthee"
"dok muthe dimana"
"pesien belum sadar setelah di oprasi"
"suster tolong anterin saya ke adek sayaa"
"muthe kenapa kamu ngelindungi aku terus, kamu ga capek sakit terus"
air matanya mengalir
"bangun sayang, kalo kamu bangun kan kamu ga inget cici yah"
muthe pun mulai sadar
"kamu ga inget aku yah"
"c-ci shani"
"ci shani kenapa ada disini" ucapnya
shani mulai bangun
"m-muthee"
"aku kangen banget sama kamuu, jangan tinggalin aku lagi"
shani memeluk muthe dengan erat
"ngeprank ci shani seru kali, pura pura hilang ingaatan aja lah"
"kamu siapa" shani terkejut
"ternyata kamu masih ga inget sama aku"ucapnya
muthe pun memeluk shani
"aku kangen juga sama ci shani"
"jail yah kamuu"
"aku bahagia banget punya ci shani"ucapnya
"aku juga bahagia banget punya kamu di hidup aku mumuchan, walauoun aku pernah kasar ke kamu aku selalu menyayangi kamu syang"
"iyah ci, aku syang banget sama cici"
"aku yang lebih sayang sama kamu" ucapnya
perdebutan dimulai
"aku"
"aku"
"iya deh ci shani"ucapnya
"prank lagi seru kali"
"aldo mana ci aku kangen banget sama dia" shani mulai emosi
"bercanda lagi ci"
"ishh bercanda mulu"
"i love you mumuchan"
"ilove u too ci shani kesayangan nya aku"
endd guyss hahahaha
candaaaaaaa guys tunggu masih ada kelanjutannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Yang Pilu
General FictionSeorang anak gadis yang bernama muthe di tuduh sama kakak nya yang bernama shani, shani sangat benci dengan adeknya itu hatinya sudah dipenuhi oleh kebencian namun saat itu shani akhirnya mulai melupakan kejadian itu dan ia sangat benci adek nya ber...