bab 4

165 10 3
                                    

Dan mengumpulkan tenaga untuk melindungi adik kita ketimbang kamu marah-marah nggak jelas buang-buang tenaga kata Abdul

Iya memang Abang benar lebih baik aku mengumpulkan tenaga lalu sekali Serang jawab Arkan

Ya sudah ayo kita tidur besok kita harus pergi kuliah (Abdul)

Iya kk  ayo kita tidur (Arkan)

Arkan dan Abdul pun mulai merebahkan diri ke tempat tidur dan menarik selimut

Tidak membutuhkan waktu lama mereka berdua pun sudah mulai tertidur lelap

Sedangkan di sisi lain Dirga yg sudah bagun dari tidur ya pun mulai membuka mata ya dan betapa kagetnya dia melihat dirinya ada di kamar yg Sagat tidak disukai ya

Kenapa aku ada di sini lagi tapi aku kan udah pergi tadi lalu kenapa aku bisa ada di dalam kamar sinyal ini
Kata Dirga pada diri ya sendiri

Dirga pun yg haus ingin mengambil air minum yg ada di atas meja di dekat tempat tidur ya ketika Dirga melihat bahwa Tagan ya sudah berubah menjadi bengkok

Aku yg menyadari bahwa Tagan ku tidak berguna lagi aku pun menagih sambil berteriak memanggil kedua KK ku

Kk hik ...hiks ... Hum  hik....
Kenapa sama Tagan adek ko bengkok aku gak mau Tagan aku lumpuh kaya Kaki adek

Hik ...hik... Kaka Tagan adek gak bisa gerak

Sedangkan di sisi lain Abdul dan juga Arkan yg mendengar teriaka adik kesayangan mereka pun Bagun dan Membuka pintu dan betapa kagetnya mereka berdua sedang di hukum

Tugu dulu Arkan kita gak boleh keluar dari kamar ini jika ayah tau kita keluar bisa bahaya (Abdul)

Iya kk kamu benar lebih baik kita tunggu aja pasti adek kita bakalan magil magil kita  (Arkan)

Pasti ayah bakalan megelurka Ki dari kamar karena Dirga magil magil kita terus (Abdul)

Sedangkan di sisi lain
Kedua orang tua Dirga merasakan kebingungan di karenakan sak anak yg selalu memanggil magil KK ya

Ayah KK mana
(Dirga)

KK kamu lagi  ada kerjaan di luar kata
(Akasha)

Aku mau KK aku gak mau yg lain
(Dirga)

Kk hiks...kkk hik .. hiks Dirga mau sama kk
(Dirga)

Mas sudah lah pagil aja mereka berdua Biya adek tenang
(Akila)

Apa kamu mau sama kk
(Akasa)

Iya adek mau sama kk ayah
(Dirga)

Tapi ada sarat ya apa kamu mau
(Akasa)

Apa syaratnya ayah

Ayah akan memanggil kakak kamu ke sini asalkan kamu mau memakai ini

Ayah akan memanggil kakak kamu ke sini asalkan kamu mau memakai ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu ventilator adik nggak mau makai alat itu itu sakit Ayah

Ya sudah kalau kamu nggak mau biarin aja Abang kamu selalu di kamar biar kamu nggak bisa jumpa sama  Abang kamu

Adikmu sama kakak ayolah ayah adik nggak mau pakai benda itu kalau adik pakai ventilator adik nggak bisa ngomong hanya bisa mengeluarkan suara Lenguhan

Ya sudah kalau adek nggak mau ayah keluar aja biarin aja kamu sendirian di kamar baru kamu ini

Ayah jangan tinggalin adik iya iya adik mau kok pakai benda itu tapi ayah janji ya kalau adik udah memakai benda itu kakak di sini ya gawani adik

Iya kalau kamu pakai jalan itu kakak kamu akan di sini nemenin kamu apa kamu mau

Iya aku mau Ayah pasang aja sekarang Ayah

Ya sudah kamu tunggu sebentar ya Ayah memuji tangan dulu baru akan saya pasangkan ventilator ya

Oke ayah

Tidak memerlukan waktu lama pemasangan ventilator pun akan di  mulai

Sebelum memasang ventilator pada putra ya ayahnya Dirga pun mulai melakukan intubasi untuk memasukkan selang khusus melalui mulu prosedur ini disebut juga terus trakeostomi setelah intubasi selesai ventilator akan dihubungkan ke selang tersebut

Tidak memerlukan waktu lama ventilator pun telah terpasang

Dirga pun sudah memakai selang ventilator itu dikarenakan paksaan dari ayahnya

Nah ini baru anak ayah karena kamu sudah memakai selang  ventilator Ayah tinggal dulu ya biar ayah panggilkan kedua kakak kamu untuk menemani kamu di sini

Heunghh... Heunghh...
Iya ayah kata Dirga dalam hati

Anak baik begini baru Ayah suka  mendengar suara lenguhan mu

Heunghh... Heunghh...
Ayah kamper anak ya gak bisa gomong diya malah senang
Dalam hati Dirga

Ketika ayahku sudah keluar dari kamar aku pun berharap agar kedua kakakku segera datang agar aku bisa mengadu yah walaupun aku tidak bisa bicara dikarenakan selang ventilator yang menghambat mulutku untuk mengeluarkan suara ku

Tidak membutuhkan waktu lama orang yang kutunggu-tunggu pun akhirnya datang ketika aku melihat pintu kamarku dibuka aku pun melihat dua sosok laki-laki yang sangat tampan siapa lagi kalau bukan kedua kakakku aku pun mengeluarkan suara Lenguhan untuk menyambut kedatangan kedua kakakku

Heunghh... Heunghh...
Kk ini sakit KK kata Dirga dalam hati

Ya ampun adik kakak kenapa kamu pakai ventilator kamu kan masih bisa bernapas tanya kakak pertama ku

Heunghh... Heunghh....
Ayah yang nyuruh kakak kalau aku nggak makai alat ini aku nggak akan bisa ketemu sama kakak ya makanya aku memakai alat ini biar bisa main sama kakak kata Dirga dalam hati

Kedua kakak beradik itu pun mulai melihat satu sama lain pasti ini bukan kemauan adek ya ini pasti ke
kemauan ayahnya

Dek apa Ayah yang maksa kamu pakai ventilator tanya kakak kedua

Heunghh... Heunghh...
Iya kk

Itu orang tua memang udah gila kali masa anaknya yang bisa bernafas dibikin memakai selang ventilator memang itu dokter gadungan kalau bukan ayahku udah ku tendang dia duluan jauh anak kesatu

Iya kak kamu benar kalau dia memang bukan ayahku mungkin udah kujadikan seblak

Tanpa mereka sadari orang yang sedang mereka bicarakan berada di belakang mereka berdua

Arkan siapa yang ingin kamu jadikan seblak

Eh ayah sejak kapan ayah ada di situ
Kata mereka berdua serentak

Ayah dari tadi ada di sini ketika kalian berdua sedang membicarakan ayah apa yang sedang kalian bahas dan siapa yang ingin kamu jadikan seblak

Kami tidak membicarakan siapa-siapa ko ayah kami hanya ingin membahas seblak  yah

kekejaman keluarga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang