Kaylee POV
Hari ini disibukan dengan banyaknya pesanan diresto, seseorang yang biasa memesan makanan sekitar 130 porsi makanan dan minuman untuk sebuah acara.
Namun ini menjadi hal yang biasa karna aku dan karyawanku dapat menyelesaikan semuanya. Dengan keadaan resto yang tetap buka.
Setelah semuanya selesai, aku dan karyawanku melanjutkan aktivitas seperti biasanya.Kali ini karyawanku justru menggosipkan aku sendiri. Mereka to the point menyimpulkan jika Brian benar benar menyukaiku.
"Kelihatan banget dari dia menyentuh tangan mba Kay" ucap Luna
"Apaan ih, aku risih sih sebenernya" ucapku
"Tapi ngomong ngomong rotinya belum dimakan loh mba. Masih di dalem kulkas" Dewi pun melirik kearah kulkas
"Kalian makan aja, siapa tau malahan jadi suka" ledekku
"Tapi dia tipikal kesukaan aku karna perhatian" ucap Dewi
"Perhatian kesemua cewe, itu tipikal lu" potong Luna
"Iya bukannya dia terlalu friendly yah?" Tanyaku
"Iya bener" setuju Luna
"Iya juga sih, tapi dia lucu dan auranya happy terus iya nggak sih" Dewi pun tersenyum
"Besok kalo dia Dateng lagi, elu yang nanyain aja ya" kesal Luna dan pergi dari depan Dewi
"Tapi emang bener" ucap Dewi
"Dewi, emang dia mempunyai aura happy tapi lu juga harus tau makna aura happy itu apa?" Jawab Hana yang dari tadi diam
"Ya makna dia pasti ingin Deket sama mba kaylee" balas Dewi
"Kok aku" aku pun tak terima
"Ya karna dari awal udah jelas banget semuanya tentang mba kaylee dan untuk mba kaylee" perjelas Dewi
"Ya tapikan aku udah ada devian" tuturku
"Iya tapi kan tetep dia deketin mba" Dewi pun terus menjawab
"Pokoknya mau dia deketin aku sampe dia ngesot. Aku bodoamat" responku sambil tersenyum
Hana, Dewi, dan Feli pun mengangguk mengerti. Beda dengan luna yang memang sudah tau sikap Brian.
✨✨✨
Siang ini aku mendapatkan sebuah paketan, sayangnya kurir yang datang menyerahkannya pada Feli yang sedang berada didepan Resto.
"Jeremy" ucap Feli ketika masuk dalam resto dan mendekat kearahku
"Ini punya mas Jeremy?" Tanya Feli bingung
"Oh iya Taru dimeja aku dong" pintaku
"Mas Jeremy bosnya zeen kan ini?" Tanya Feli lagi dan aku pun mengangguknya.
Dari segi paketannya seperti sebuah berkas penting, mungkin memang benar penting. Buktinya dia tidak mau mengirimkan nya langsung ke perusahan itu.
Lagi lagi rasa kesal datang padaku, sejak pagi tadi aku menghubungi devian tapi tidak dibalasnya sama sekali. Padahal terlihat diwhatsappnya terlihat beberapa menit yang lalu.
Aku bukan tipe perempuan yang pendiam jika diabaikan, aku justru akan melakukan sesuatu jika aku diabaikan, entah itu suatu masalah. Aku memilih masalah daripada terus diabaikan.
Tak lama Jeremy datang terlihat jelas cara dia memarkirkan mobilnya disamping mobilku. Dengan senyuman kecil yang dia lakukan dan mengarah kearahku.
"Ma..mau ngambil paketan?" Tanyaku sedikit ragu
KAMU SEDANG MEMBACA
two hearts
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.