Bab 5: tolong Karin tuhan..

1 0 0
                                    

Karin masih tergeletak di lantai dengan tubuh yg berlumuran
darah karna, Edrick. ia berusaha bangun tetapi tubuhnya
sangat sakit

mba Nara (pembantu) yg melihat Karin tergeletak di lantai
sangat terkejut ia langsung menghampiri Karin
ia sedikit menangis saat melihat kondisi Karin
"non.. bangun non kok bisa.." mba nara, pun membantu
Karin berdiri lalu ia bawa Karin ke kamar Nya,
dengan darah yg terus menetes

'maaf saya telat datang non..' begitu lah isi hati dan
pikiran mba Nara ia seperti gagal menjadi sosok yg
selalu ada untuk Karin

setelah sampai kamar Karin di baringkan
di kasur lalu kepala Luna mulai di obatin
mba Nara sedikit ngilu melihat kaca kaca kecil
yg menempel di pelipis Luna yg polos dan putih

"m-m-mba k-kenapa n-nangis?.." tanya Karin dengan
sedikit terbata bata karna ia masih merasakan sakit yg hebat,
ia bingung melihat mba Nara yg menangis saat mengobatinya

"ah, tidak apa apa non.." ucap mba Nara langsung
menghapus air matanya yg menetes melihat kondisi
Karin

Karin yg menyadari mba Nara menangis karena
dirinya pun langsung mengusap air mata mba Nara
dengan pelan lalu berkata...

"a-aku g-gapapa m-mba.." mba Nara tertegun mendengar
perkataan Karin, ia sangat takjub dengan Karin di saat
kondisi nya seperti ini ia masih bisa berkata bahwa ia
'baik baik saja'

"non hebat.. saya bangga.." Karin tersenyum mendengar
ucapan mba Nara ia bahagia saat mba Nara berkata ia
bangga dengan Karin, dan seumur hidup Karin
baru mendengar kata bangga untuk dirinya..

"b-boleh k-karin p-panggil mba Nara b-bunda?" tanya
Karin ke mba Nara yg sibuk memperban kepala Karin
mba Nara yg mendengar itu tertegun ia terkekeh kecil

"boleh non.." saat ,ba Nara menjawab iya Karin sangat
senang ia akhirnya bisa kembali memanggil bunda
dengan orang yg berbeda.


Karin juga anak bunda...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang