Bab 7: susah ya anggap Karin?

0 0 0
                                    

kini pukul 15:30 dan Karin sedang membereskan rumah
ia melihat keluarga nya yg sudah rapi dan bersih ia pun
bertanya kepada sang ayah

"mau kemana pah?" tanya Karin sedikit mendekat ke
Edrick, dan Edrick menjawab tanpa menatap Karin

"saya, dan keluarga saya akan pergi" ucap tegas Edrick
Karin pun kebingungan karna saat ini ia belum siap
untuk ke acara keluarga tapi saat ia ingin berbicara lagi
Edrick langsung ngomong

"kamu di rumah, karna kamu bukan bagian keluarga saya"
dan saat itu juga hati Karin seperti di tusuk belati berkali
kali, Karin pun hanya diam dan mengangguk kan kepalanya
walau dalam hatinya ia rasanya ingin menangis

"ayo pah" Lena datang dari atas dengan gaun, mereka pun
pergi meninggalkan Karin sendirian di rumah yg besar itu
joevano sedikit melirik Karin lalu pergi mengikuti kedua
orang tuanya

'maaf rin' hanya itu lah yg joevano bisa katakan di dalam hati

***

setelah membereskan rumah nya Karin pun ke dapur untuk
mencari makanan karma ia merasa perutnya kosong
ia mencari cari makanan di kulkas tetapi hanya ada satu mie
ia mengambil lalu memasaknya.

setelah memasak ia memakan di meja makan yg luas itu
sendirian, pernah kah kalian makan sembari menangis??
dan itu lah yg Karin rasakan, ia kini sedang makan
sembari menangis

ia berusaha menahan air matanya yg kini menumpuk di
kelopak matanya, tetapi nihil air mata itu mengalir deras
membasahi pipi putih Karin...

setelah makan Karin ke ruang tamu menatap ke jendela ia
menatap ke luar ternyata hujan deras, dan yg di pikiran ia
hanya satu

apakah keluarga dia baik baik saja? mungkin jika kalian
yg di begini kan akan muak, tetapi tidak dengan Karin
mau bagaimana pun perlakuan orang tuanya ke dia
ia selalu berkata

"mereka tetap orang tua aku mau gimana pun."

mungkin sebagian dari kita akan mengganggap ini aneh
tetapi begitu lah sifat Karin, ia selalu tak tegaan

Karin menggenggam hp nya ia ingin menghubungi
bunda nya, ingin menanyakan sudah sampai atau belum
tetapi ia di kelilingi rasa takut, ia pun membuka hp dan
menge chat ibunya dengan gemetar

you: bundaa

bundaa: apa? notif anda berisik sekali!

you: apakah bunda sudah sampai??
read.

karin menghela nafas nya dengan berat saat melihat pesan
terakhir nya hanya di liat oleh sang ibunda, ia pun menghidupkan
tv nya untuk menonton, tetapi tetap saja ia sangat bosan
Luna menatap langit langit ruang tamu

ntah apa yg ia pikirkan satu air mata lolos jatuh dari kelopak
matanya membasahi pipi nya, Karin pun langsung menghapus
nya, lalu ia bermonolog sendiri.

"sesusah itu anggap aku?"

Karin akhirnya beranjak masuk ke kamarnya, ia membanting
tubuh nya ke kasur lalu terlelap.

Karin juga anak bunda...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang