🍰two🍰

26 5 0
                                    

Jam sudah menunjukkan tujuh malam saat Mark terbangun dari tidur yang sebenarnya tidak ia sengaja dan melihat gadis itu masih berbaring di samping nya dengan mata sembab masih ada jejak air mata disana.

"Daripada menangis seperti itu lebih baik kau turun dan mencari makanan,apa kau tidak lapar?"

"Tidak" jawab winter singkat.

"Kau jelek jika menangis seperti itu

"Biar saja tidak apa-apa"

"Minjeong-ah kau makan dulu kemudian pulang besok aku akan menjemputmu lagi"

"Nanti saja, aku mau disini dulu"

"sudah malam, besok kau sekolah bukan? besok aku akan menjemputmu lagi"

"Tidak usah aku akan kesini besok" jawab gadis itu setelah diam beberapa saat.

"Ya sudah besok aku menunggu mu , sekarang kau makan dan pulang dengan Jeno atau Daddy"

"Uncle belum pulang, Jeno ada tamu biar aku naik taksi saja aku akan makan di rumah"

"Tidak boleh naik taksi ! Minta antar supir saja"

"Ya, baiklah tapi benar oppa tidak apa-apa?"

"Tidak, sudah sana aku akan telepon nanti"

"Baiklah" setelah memeluk Mark sekilas winter turun kebawah dan berniat Berpamitan pada Rosé.

"Bocah, mau kemana kau?"

"Pulang, dimana aunty?"

"Tidak tau , pulang dengan siapa?"

"Aku ingin minta tolong supir, aunty dimana?"

"Ayo aku antar saja, mommy mungkin keluar "

"Mereka itu ?"

"Tidak apa-apa, biarkan mereka menunggu ayo pergi"

Jeno segera mengambil kunci mobilnya lalu ke garasi sedang gadis itu hanya membungkuk pada para seniornya itu dan keluar.

"Aku heran jadi sebenarnya winter berkencan dengan Jeno atau kakaknya?" Tanya seorang bernama Renjun itu polos.

"Tidak dengan siapa-siapa kami memang sudah kenal dengan satu sama lain sejak kecil itu yang membuat kami dekat, lingkungan seperti kami ini terbatas" ucap Chenle sambil memakan snack yang sempat mereka beli.

"Lalu Giselle? Apa benar gosip yang beredar jika dia adalah calon kakak ipar Jeno?" Kini ganti Haechan yang bertanya.

"Omong kosong! Aku lebih percaya Mark jatuh cinta pada winter dibandingkan hal itu" sahut Jisung.

"Sama-sama omong kosong" Chenle menimpali singkat.

"Kenapa jatuh cinta seperti tidak mungkin di kalangan kalian? Maksud ku Giselle cantik dan dia juga berada lantas kenapa kakak Jeno tak tertarik? Atau jika dengan winter dia begitu dekat kenapa kau yakin dia tidak akan pernah jatuh cinta pada gadis itu ?"

"Yang pertama, Mark tidak suka orang yang galak dan angkuh seperti Giselle. untuk winter  Mark dan Jeno sudah menganggapnya seperti adik dan aku rasa dia tidak terpikir untuk hal seperti itu" jawab Chenle santai.

"Tapi menurutku Giselle tidak angkuh dia hanya sedikit-"

"Buang perasaan mu itu Haechan aku paham apa yang kau rasakan tapi itu semua hampir tidak mungkin lebih baik kau mundur, bukan kau yang dia inginkan" ucap Chenle langsung

Chenle sangat handal dalam menebak sikap dan gesture seseorang dan iya, dia paham benar soal Haechan yang menaruh hati pada Giselle

***

Sparkling Youth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang