9

138 18 1
                                    

Setelah situasi mereda, Itachi mengajak Sakura untuk membersihkan diri. Dia membawanya ke kamar mandi yang ada di tempat itu, memberikan waktu bagi Sakura untuk menenangkan diri. Setelah beberapa menit, Sakura keluar dengan wajah yang lebih segar, tetapi rasa sakit dan ketegangan masih membayangi.

"Terima kasih, Itachi," ucap Sakura dengan tulus, merasa lega karena bisa berbicara dengan seseorang yang memahami situasinya.

Itachi hanya mengangguk. "Kau tidak perlu berterima kasih. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan." Dia memperhatikan Sakura, memastikan bahwa dia baik-baik saja sebelum memutuskan untuk mengantarnya pulang.

Mereka berdua berjalan menuju mobil Itachi, dan dalam perjalanan, Sakura merasa sedikit lebih tenang. "Aku tidak ingin mengganggu hubungan kalian," kata Sakura, suaranya lembut. "Tapi aku merasa terjebak."

"Itu bukan kesalahanmu, Sakura," jawab Itachi, menatap lurus ke depan. "Sasuke harus belajar menghadapi emosinya. Dia butuh bantuan, dan mungkin dia tidak menyadarinya."

Sesampainya di mansion Uchiha, Sakura merasa campur aduk. Di satu sisi, dia merasa aman, tetapi di sisi lain, dia tahu bahwa tantangan yang dihadapi belum sepenuhnya selesai. Itachi membawanya masuk dan menawarkan secangkir teh untuk menenangkan pikiran.

Sakura duduk di ruang tamu yang nyaman, merasa perlahan-lahan dapat bernapas lebih lega. "Terima kasih sudah membantuku, Itachi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," ucapnya dengan suara pelan.

"Itu semua tergantung pada keputusanmu, Sakura. Kau memiliki hak untuk memilih apa yang terbaik untuk dirimu sendiri," kata Itachi, memberikan dorongan yang diperlukan.

Sakura mengangguk, merenungkan semua yang terjadi. Dia tahu bahwa dia harus berjuang untuk dirinya sendiri dan tidak membiarkan situasi ini berlanjut. Meskipun jalannya mungkin sulit, dia akhirnya merasa ada harapan untuk menemukan kembali dirinya.

Setelah memastikan Sakura dalam keadaan baik, Itachi memutuskan untuk menjelaskan situasi yang terjadi kepada orangtuanya, Mikoto dan Fugaku. Dia tahu bahwa mereka perlu mengetahui tentang apa yang terjadi antara Sasuke dan Sakura, terutama jika ada yang perlu dilakukan untuk membantu mereka.

Di ruang keluarga, Itachi duduk bersama kedua orangtuanya. Mikoto, yang tampak khawatir, segera merasakan suasana serius di antara mereka. "Ada apa, Itachi?" tanyanya.

"Itu tentang Sasuke dan Sakura," Itachi mulai menjelaskan. "Tadi aku menemukan Sakura dalam keadaan yang sangat buruk. Sasuke... dia memperlakukannya dengan kasar. Dia menjambak rambutnya dan memaksanya, seolah-olah dia tidak memiliki hak atas dirinya sendiri."

Mikoto terkejut, wajahnya berubah pucat. "Apa? Itu tidak bisa dibiarkan! Kita harus melakukan sesuatu!" suaranya bergetar antara kemarahan dan kekhawatiran.

Fugaku, yang biasanya tenang, juga terlihat khawatir. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Sasuke bisa sampai sejauh itu?" dia bertanya, mengalihkan pandangannya antara Itachi dan Mikoto.

"Itu bagian dari masalahnya," Itachi menjelaskan. "Sasuke berjuang dengan emosinya sendiri. Dia terjebak dalam tekanan sebagai idol, dan sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi semua ini. Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk memperlakukan Sakura seperti itu."

Mikoto menutup mulutnya, berusaha mencerna semua informasi yang baru didengarnya. "Kita harus berbicara dengan Sasuke. Dia perlu mengerti bahwa dia tidak bisa terus melakukan ini," katanya, nada suaranya tegas.

"Itu mungkin tidak mudah," kata Itachi. "Sasuke bisa menjadi sangat defensif jika merasa terancam. Tapi kita tidak bisa membiarkan situasi ini berlanjut. Sakura tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu."

MY HUSBAN DEVIL - 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang