{ FOLLOW SEBELUM BACA }
Terkadang cinta pertama itu sangat sulit untuk dilupakan, mencintai teman sendiri? Apakah itu salah? Berteman dengan jenis kelamin yang berbeda itu sangat tidak bisa dipercaya.
Berteman antara cowo dan cewek itu tidak bisa di...
Yang belum follow silahkan follow dulu oke, makasih..
Kalo ada yang mau di follback atau feedback kasih tau aku aja lewat pesan, makasih... MAKICA
MARI KITA BACA!!
.
.
ENJOY THE SQUARE 🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
* * * * *
11. WEEKEND DAY WITH MY VROTHER
~End flashback~
Farsya terdiam sejenak, "njirr beneran datang dia,, pagi buta lagi!! Ganggu waktu tidur weekend gue aj!!" Batinnya masih menatap kearah lantai bawah yang memperlihatkan seorang pemuda berpakaian kemeja putih lengan panjang beserta celana jeans panjang juga.
Sedang mengamati nya dari atas tiba-tiba pemuda itu juga melonggakkan kepalanya menatap kelantai dua melalui posisi duduk diatas sofa.
Hingga akhirnya terjadi lah eye contact diantara keduanya, cowok itu pun berdiri dari posisi duduknya tanpa terlihat jelas kedua bibirnya terangkat berbentuk melengkung menggungkirkan sebuah senyuman.
Farsya yang menyadarinya pun membalas senyuman itu dengan perasa canggung, "sial rupanya dia....!!" Farsya menelan ludah susah payah lalu dengan cepat dia melangkahkan kakinya menuruni tangga menurun menuju kelantai bawah untuk menyusul cowok yang sudh menunggu nya dibawah sana.
Sampainya dibawah Farsya benar-benar canggung melihat pemuda didepannya itu, dia menelan ludah susah payah kembali lalu ia mencoba menggungkirkan senyuman manisnya.
"Baru bangun?" Tanyanya saat keduanya sudh berpapasan dan juga berhadapan berjarak beberapa meter. Mendengar pernyataan itu hanya membuat Farsya mengangguk kepalanya dengan wajah polosnya itu.
Mendapatkan jawaban itu hanya membuat cowok itu kembali tersenyum dia pun memajukan wajahnya dengan menundukkan kepalanya menyamakan posisi tinggi keduanya, dengan lancang dia mengusap rambut Farsya dengan lembut tanpa rasa bersalah ia hanya tersenyum melihat wajah Farsya secara jelas dan langsung seperti ini.
