Bab 2

33 3 2
                                    

Seorang pria berkacamata, berhidung mancung, dan mata monolid terlihat sedang sibuk dengan tugas kantornya, namun tatapannya terhenti saat melihat tanda notifikasi di layar ponselnya. Pria itu segera mengambil ponselnya dan membaca notifikasi tersebut.

"Reunian? Jadi, SMA Aditama mau reuni? Apakah ini tanda bahwa aku bisa bertemu dengan Kanya?" Pria itu mengambil pigura foto yang disana terpampang perempuan yang Ia cintai dulu dan sekarang. "Kanya, apa kamu tahu? Aku masih sangat mencintaimu, bahkan aku tak sanggup untuk lupakan dirimu. Andaikan kamu tahu, Jelita sudah meninggal dunia saat melahirkan akibat rahimnya yang bermasalah. Sekarang, tak akan ada lagi yang akan ganggu kita, Kanya. Aku jamin itu. Oh iya untuk sekarang, apakah kamu sudah menikah? Soalnya, aku lihat usiamu saat ini menginjak 22 tahun dan biasanya perempuan yang seumuran denganmu sudah menikah. Aku berharap, kamu belum menikah, Kanya."

Pria yang memakai kacamata adalah Farel Wirawan Pramudya, seseorang yang pernah mengisi hati Kanya di masa lalu. namun karena suatu hal, hubungan antara Kanya dan Farel semakin meregang hingga saat ini. Tapi, dalam benak Farel, Ia berharap agar hubungannya dengan Kanya yang asalnya meregang jadi membaik.

Beberapa menit setelah mengerjakan tugas kantornya, telepon selulernya berdering hingga membuat dirinya hilang fokus ketika mengerjakan tugas kantornya. Ia mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya.

"Eh, Hans, ada apa nih Lo nelpon gue?"

"Hmmm... Lo mau dateng ke acara reunian gak?"

"Kalau Lo sendiri?"

"Rencananya, gue dan Erwin mau dateng nih. Rel, gue harap Lo dateng ya ke acara reuni. Soalnya, gue dan Erwin kangen banget sama Lo."

"Lihat sikon nanti aja ya. Soalnya kalian tau sendiri, gue tuh duda beranak satu dan gak ada yang jaga anak gue."

"Iya, gue paham, Rel! Lo udah punya Charlie anak Lo. Tapi sekarang akan ada acara reuni, gue harap Lo dateng."

Secara sepihak, Hans segera mematikan ponselnya dan lelaki yang ada di hadapannya bernama Erwin bertanya soal Farel. "Gimana Farel mau dateng gak?"

"Hmmm... Lo tau sendiri dia tuh kayak gimana? Kita suruh nongkrong aja bilangnya gue mau jaga Charlie. Mentang-mentang udah punya anak jadi gini."

"Hehehe iya Lo bener! Dia kan sekarang punya anak jadinya gini. Tapi, gue harap Farel mau dateng ke acara reunian. Sayang banget rasanya dia gak dateng ke acara reunian,"

"Bener. Gue akan lakuin berbagai cara supaya dia mau dateng ke acara reunian,"

"Gue akan bantuin Lo!"

Sementara itu, di ruang kerjanya, Farel merasa bingung soal hadir atau tidaknya di acara reunian. Soalnya, Ia sangat masih merasa khawatir dengan Kanya. Ia takut jika dirinya membuka luka lama yang terjadi di masa lalu. Ia sangat mengingat air yang berasal dari kedua netra gadis itu mengalir dengan sendirinya, saat mengetahui kalau dirinya menghamili dan menikahi Jelita. Di sisi lain, Ia juga masih bingung siapa yang akan jaga Charlie saat dirinya memilih untuk pergi ke acara reunian.

"Pokoknya, gue harus minta izin ke Charlie. Semoga dengan ini dia izinkan aku untuk berangkat ke acara reunian." harap Farel di dalam batinnya.

Lima jam kemudian, Farel telah selesai dengan tugas kantornya. Ia merapikan berkas kantornya dan segera menuju ke rumahnya. Ia berjalan menuju tempat di mana mobilnya terparkir. Mobil sedan Civic berwarna hitam adalah mobil tujuannya kali ini. Setiba di mobil miliknya, Farel melajukan mobil tersebut menuju ke rumahnya.

Sejam adalah waktu yang harus ditempuh oleh Farel untuk tiba di rumahnya. Saat tiba di rumahnya, tatapan Farel tertuju pada seorang anak laki-laki yang sedang menunggunya di terasnya dan tatapan Ia juga terhenti ketika melihat sosok dengan pakaian hitam sedang memata-matai yang dilakukan anaknya. Sebenarnya, siapakah sosok hitam itu? Kenapa dia selalu memantau anaknya. Farel mencoba untuk turun dari mobil itu dan mendekati sosok hitam, akan tetapi sosok hitam tersebut menghilang dari pandangannya. Farel melenggangkan kakinya menuju ke Charlie yang sedang tersenyum padanya.

"Ayahhh!!" panggil Charlie sambil berlari ke arah Farel dan memeluk erat tubuh pria itu.

"Eh... anak tercintanya ayah. Kamu pasti lagi main ya?"

"Iya Ayah. Aku tadi lagi main lobot-lobotan. Ayah, tahu gak tadi di sekolah teman-temanku pada beli mainan lobot Captain Amelica."

"Oh iya kah?"

"Iya, Ayah. Aku ili sama meleka. Apa-apa dibelikan oleh mama dan papanya. Ayah mau belikan aku lobot Captain Amelica gak?"

"Tentu. Ayah akan belikan kamu robot ya. Tapi, ada satu syarat,"

"Syalat? Syalatnya apa, Yah?"

"Kamu kasih izin ke ayah untuk ikut ke acara reuni. Soalnya, hari Minggu nanti, ayah ada acara reunian,"

"Iya boleh, Yah. Tapi, Cali ikut ya? Boleh kan, Yah?"

"Iya. Boleh kok. Makasih ya kamu sudah izinin ayah untuk ikut reuni,"

"Iya sama-sama, Ayah. Yah, kita ke dalam yuk dan makan. Tadi, Bi Imas udah masak gudeg, sambel goleng klecek, telur pindang, tahu bacem, dan tempe bacem,"

"Wih... Gudeg tuh makanan favoritnya Ayah,"

"Hehehe... Iya, Ayah. Tadi, aku suluh ke Bi Imas untuk masak gudeg, kalena Charlie tahu ayah sangat suka dengan gudeg,"

"Hehehe... ternyata kamu tau juga makanan favoritnya ayah. Yaudah sekarang kita ke dalam ya,"

"Siap, Ayah!"

Farel bersama dengan Charlie berjalan menuju ke dalam rumahnya. Sebelum menikmati makan malam, Farel memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, kecuali Charlie yang dari tadi membantu Bi Imas untuk merapikan peralatan makan di meja makan. Benar-benar anak yang baik.

-----------------------------------------------------------------------

Hallo gaes Meet Him Again part 2 telah selesai nih. Saya harap kalian suka dengan cerita kali ini. Jangan lupa kasih vote dan komentar agar saya dapat semangat dalam menulis. Terima kasih

🌸🌸🌸

Meet Him Again (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang