Bab 13

9 1 0
                                    

⚠️ CW// KISS

Suara decakan bibir yang menjijikan itu telah mencoba lepas di indera pendengarannya. Tanpa diketahui Farel dan Jelita, Ia berjalan dan Farel segera menghentikan ciuman itu untuk menghampiri Kanya.

"Sayang, Lo udah siap?" tanya Farel pada perempuan yang sedang berjalan di lorong sekolah. Merasa terpanggil, Kanya segera menghentikan langkahnya dan menghampiri dua joli itu.

"Sayang? Ini gue gak salah denger kan? Lo panggil gue Sayang? Emangnya gue pacar Lo?" Kanya mengedipkan kedua matanya, agar Farel tak mengumbar soal hubungannya dengan Kanya. Kanya hanya ingin hubungannya dengan Farel, tak diketahui oleh semua orang termasuk Jelita.

"Sorry, tadi gue salah panggil ke Lo. Pacar gue hanya Jelita dan gue gak mungkin jatuh cinta sama cewek kayak Lo,"

Jelita membalikkan badannya dan mencerna ucapan dari dua orang yang sedang bersamanya. Ia juga merasakan hal yang janggal di antara keduanya, sepertinya ada hal yang disembunyikan.

"Oh iya. Gue pulang duluan. Bye Jelita. Bye Farel."

Kanya bergerak ke halte bus, tempat yang Ia tunggui kala itu. Tak lupa, Ia merogoh ponsel di dalam tasnya. Ia juga mengabarkan kekasihnya, kalau dirinya sedang menunggu di halte busnya. Farel yang berada di lorong sekolah, memeriksa notifikasi dari ponselnya.

Kanya: Sayang, gue udah nunggu Lo di halte bus. Gue harap Lo ke sini.

Farel pun menyimpan kembali ponselnya dan pamitan pada Jelita. "Sayang, untuk hari ini, kamu pulang sendiri gak apa-apa kan? Aku mau ada perlu dulu."

"Sayang, padahal kamu udah janji sama aku, mau temenin aku ke salon tapi kamu gini ke aku,"

"Maafin aku... atau gini aja, aku akan ongkosin kamu pulang."

Farel mengeluarkan uang 50 ribu dan Ia berikan pada Jelita untuk membiayai ongkos pulang. Setelah itu, Farel meninggalkan Jelita yang berada di lorong sekolah. Jelita hanya bisa memandang dari lorong sekolah, hingga hilang dari pandangannya.

Beberapa menit kemudian,

Ketika sedang menunggu bus, Kanya memandang motor yang sedang melaju ke arahnya. Farel, pemilik motor itu memberikan senyum manis dan helm pada perempuan itu.

"Sayang, jangan lupa pake helmnya ya!" titah Farel. Kanya segera memasangkan helm di kepalanya dan duduk di jok motor itu. Pemilik motor itu segera menarik tangannya agar memeluknya. "Pokoknya, kamu harus pegangan dan peluk aku! Supaya, kamu gak jatuh."

Kanya memeluk tubuh Farel dan menyandarkan kepalanya di punggungnya. Dari punggung itu, Ia dapat mendengar suara degup jantung berasal dari kekasihnya.

"Dug... dug... dug... bunyi apa tuh?" ledek Kanya sembari tertawa kecil.

Ketika diledek Kanya, pipi Farel berubah jadi memerah. Entah kenapa, Kanya bisa mendengar suara degup jantungnya. Kanya yang mendengar degupan jantung, itu menatap Farel dari kaca spionnya, sambil mencubit pipi kekasihnya.

"Kamu lucu banget sih, Sayang!"

"Sayang, kamu tuh kenapa sih cubit pipi aku? Kamu tau kan aku mau lajuin motor dulu,"

"Habisnya, cowokku ini lucu banget kalau lagi bucin. Emang kamu lagi bucin siapa sih?" tanya Kanya dengan penasarannya.

"Aku lagi bucin sama kamu, Sayang!" jawab Farel sambil tersenyum dan segera melajukan motornya menuju ke rumah Kanya.

Saat tiba di rumah Kanya, Farel menghentikan langkah perempuan itu dan memberikan lumatan di bibir milik kekasihnya. Kali ini, Farel lebih nafsu memberi lumatan untuk Kanya. Bahkan, Ia juga merasakan suatu remasan di dadanya.

"Emmhhh..." Lenguhan Kanya membuat Farel semakin gencar dan nafsu untuk menikmati tubuh perempuan itu. Kanya menghentikan lumatan dan menatap Farel. "Sayang, kamu tahu kan sekarang aku lagi hamil. Aku ingin kamu jangan berlebihan lakuin ini."

"Maafin aku. Tadi aku lagi horny, Sayang. Lain kali, aku tak akan ulangi perbuatan ini lagi. Oh iya Sayang, apa kamu gak ada rencana untuk gugurin kandungan kamu? Kamu harus ingat, kalau sekarang kita masih sekolah dan sebentar lagi ujian. Misalnya nih kamu hamil, bisa-bisa sekolah dan ujianmu terganggu,"

"Sebenarnya aku masih bingung, Sayang. Satu sisi, aku sayang sama anak ini. Tapi di satu sisi yang lain, aku juga ingin gugurin kandungan ini. Aku bingung, Sayang. Kalau kamu sendiri, apa kamu sayang sama anak ini?"

Farel pun mengelus kandungan dari Kanya. "Tentu. Aku sayang sama anak ini. Aku sangat sayang dengan anak yang ada di dalam kandungan kamu."

"Kalau gitu, kamu jangan meminta ku untuk gugurin kandungan ini, karena aku liat kamu sangat sayang dengan kandungan ini,"

"Iya. Aku tak akan meminta dirimu untuk gugurin kandungan ini, karena aku akan selalu menjaga merawat kandungan ini. Oh iya Sayang,"

"Bagus. Yaudah aku mau ke dalam dulu. See you, Sayang!" pamit Kanya seraya mengecup bibir milik Farel secara sekilas dan segera masuk ke dalam rumahnya.

Keesokan harinya,

Kanya telah terbangun dari tidur lelapnya malam, entah kenapa Ia selalu merasa mual-mual ketika hamil.

Hoek

Hoek

Hoek

"Sayang, kenapa sih kamu selalu bikin mama mual-mual? Kamu tau gak kalau mama tuh malu kalau diliat sama kakek dan nenek pas lagi mual. Hoek Hoek Hoek." Kanya segera menuju kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

----------------------------------------------------------------------

Hallo gaes Meet Him Again part 13 telah selesai nih. Saya harap kalian suka dengan cerita kali ini. Jangan lupa kasih vote dan komentar agar saya dapat semangat dalam menulis. Terima kasih

🌸🌸🌸




Meet Him Again (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang