Grizelle hanya ingin mengambil kembali antingnya yang sempat dia masukkan ke dalam saku Maxvin. Tapi, siapa sangka dia harus menjadi saksi bentrokan mahasiswa/i yang di ketuai oleh pria itu sendiri. Kelompoknya hanya beranggotakan 3 orang. Namun, lawannya 20-an. Gilanya, ke-20 pria berbadan kekar itu malah kalah. Tergeletak di atas lantai dengan banyak luka legam juga berdarah. Hal paling menyeramkan lainnya, ketua mereka malah tertawa. Grizelle sampai merinding.
Gadis itu mengurungkan niatnya, sosok mungil yang bersembunyi dibalik tembok itu ingin segera beranjak. Hanya saja, hari sialnya datang ketika Maxvin mendapati keberadaan Grizelle. Sungguh gila.
"Mati." Umpat Grizelle kecil.
Maxvin mendekatinya, wajah penuh darah itu menarik pergelangan Grizelle. Senyumnya menyungging sinis, isyarat sebuah ancaman.
"Lo mau mati sekarang?" Suara pria itu menggema, sama rendah dengan nada mengintimidasi. Grizelle mundur, dia ketakutan setengah mati. Wajahnya memucat, keringat dingin mengalir di pelipisnya.
"Saya gak sengaja," jawab Grizelle lengah.
Maxvin menyapu bekas darah di wajahnya, sambil berdecih. "Kalau begitu, apapun kejadian kejadian yang akan terjadi ke depannya, tidak disengaja."
•••
Maxvin tersenyum iblis, tangannya menyilang didepan dada sambil mengangkat kedua kakinya diatas meja. Sesekali, dia bersiul sambil memandangi layar computernya yang tersusun menjadi 5 layar berukuran besar. Di dalam layar itu, terekam jelas seorang gadis yang tertidur pulas. Jelas bahwa dia direkam diam diam.
Rekaman kamera pengintai tersebut hanya menunjukkan sosok gadis yang tertidur dalam kurun waktu lebih dari satu jam, namun Maxvin candu. Dia tergiur dan makin gila hingga kembali menggaruk pergelangan tangannya, kebiasaan saat dia tidak sabaran.
"Lo milik gue," gumamnya. Kemudian tertawa terbahak bahak. Tak ada yang bisa menguasai sikap Maxvin. Bahkan, orang tuanya menyerah. Dia jauh lebih gila dari yang terpikirkan.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Fade
Teen FictionDia ketua kelompok paling berbahaya di kampusnya. Lelaki dengan seluruh kegelapan bahkan, ketika dia berjalan menyusuri koridor. Tak ada yang berani padanya, terutama setelah terbongkar bahwa dia anak pemilik kampus yang diisukan memiliki banyak kom...