Selamat membaca.
.
.
..
.
.
.Di dalam kamar nya Mocca nampak membersihkan badannya karena seharian ini sangat menguras energinya.
..
.
.
.
Selesai mandi..
.Mocca nampak meletakan jas nya tepat di samping tubuhnya sambil merebahkan tubuhnya lalu matanya terpejam.
.
.Pukul 04 pagi.
Ponselnya berdering dan itu merupakan panggilan dari pihak hotel dan dia kembali memakai jas nya lalu berangkat menuju ke hotel..
.dengan make up yang simple namun terlihat elegant dia mulai keluar dari kamar dan menuju ke pintu keluar dan langkahnya terhenti kala seorang gadis muda dengan paras yang cantik dan manis tak sengaja menabraknya, terlihat dari raut wajah gadis itu dengan ekspresi terkejut dan keheranan karena dia tidak pernah melihat Mocca sebelumnya.
"Maaf, siapa anda?" ucap pelayan itu.
Mocca menatap pelayan itu dan berkata,
"Kau bertanya siapa saya? apakah matamu buta dan tidak melihat foto keluarga yang terpampang jelas di sana?!" ucapnya dengan nada tinggi.
.
.Gadis itu nampak tersentak dengan teriakan itu hingga membuatnya hanya bisa menunduk dan tidak dapat berkata apa-apa, tangannya nampak gemetar hingga seorang wanita bernama Navia menghampiri gadis itu dan menatap ke arah Mocca sambil berkata.
"Maaf nona dia dalah anak saya, tolong maafkan atas kelancangannya".
Mocca melipat kedua tangannya dan berkata.
"Berapa umur anakmu?".
.Dengan penuh rasa hormat Navia pun menjawab bahwa anaknya berusia 11 tahun kemudian Mocca menjawab bahwa anak umur 11 tahun seharusnya bisa membedakan antara apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh di lakukan serta di juga meminta agar gadis kecil itu tidak muncul di hadapannya lagi.
.
.Kemudian Mocca berlalu meninggalkan Navia dan juga anaknya namun aroma tubuhnya sangat membekas di dalam diri gadis kecil itu.
.
.Setelah Mocca pergi.
.
.
.Navia membawa putrinya yang bernama Arin ke arah dapur dan memberitahu untuk tidak melakukan hal yang bisa membuat masalah agar dirinya tidak kehilangan pekerjaan.
Arin pun mengangguk pelan walaupun dia tahu bahwa dia tidak sengaja menabrak Mocca dan tidak mengetahui bahwa Mocca adalah anak dari majikan ibunya..
.Kemudian Navia berkata jika Mocca adalah anak bungsu dari empat bersaudara ketiga kakaknya adalah laki-laki dan Mocca adalah anak perempuan satu-satunya dari keluarga itu.
Arin hanya mengangguk dan dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi..
.Namun hal itu di lihat ole ibu dari Mocca dengan tegas dia langsung menghampiri Navia dan meminta Arin tidak bersikap lancang seperti tadi dan sebagai akibat dari perbuatanya Navia dan anaknya di minta untuk meninggalkan rumah karena sudah membuat Mocca kesal dan suatu penghinaan bagi keluarga mereka jika di dalam rumah itu ada yang mempertanyakan hal yang seharusnya semua yang berkerja di situ tahu akan anggota keluarga di rumah itu.
.
.Dan dengan berat hati Navia dan Arin pergi dari rumah itu.
===============================================================================================
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Temukan Jalan Bersamamu
De TodoCinta tidak akan ada yang tahu dengan siapa dan kapan dia akan berlabuh. bahkan kepada orang yang tak di sangka-sangka