6. Apakah dia orang yang tepat?

78 10 2
                                    

Selamat membaca

.
.
.

Suatu ketika.

Mocca sedang berkunjung di rumah saudaranya bernama Albert, di sana kebetulan sedang diadakan acara ulang tahun untuk kakak keduanya yang bernama Boy.

Restu dan Andi yang kebetulan berkunjung kembali setelah lama tidak bertemu pun hadir dalam acara tersebut.

Restu bertemu dengan Mocca dan kali ini mereka benar-benar mengobrol bersama nampak dari wajah keduanya seperti menyimpan ketertarikan satu sama lain.

Hingga mereka bertukar nomor telepon dan semenjak itu hubungan mereka menjadi semakin intens.

.
.

Di pertemuan mereka yang kesekian kalinya.
Baru mereka berpergian bersama dan di sebuah tempat makan mereka berbincang hal yang cukup serius.

Restu : di usia ku yang sekarang, aku merasakan jatuh cinta kembali dan hatiku tertuju kepadamu.

Mocca : ehm..

Restu : perlu kamu tahu kalau aku sudah menikah dan mempunyai dua orang anak namun istriku sudah sakit-sakitan dan hubungan ku antara dia sudah hambar dan tidak ada hasrat lagi.

Mocca : aku tidak perduli tentang hal itu, aku menyukaimu namun kau juga harus bisa memilih antara aku atau dirimu? Dan pasti hal ini akan di tentang oleh orang tuaku terutama ibukku.

Restu : ya aku paham itu, aku berjanji akan segera menemui orang tuamu dan menikahi mu tapi untuk sekarang kita seperti ini dulu saja karena aku juga harus urus istriku yang sedang sakit dan dia tidak akan akan mempunyai waktu yang lebih lama lagi.

Mocca : saya percaya sama kamu tapi tolong jangan rusak kepercayaan saya terhadapmu, aku sayang sama kamu tapi tolong jangan terus uji aku dan membuatku menunggu karena umurku sudah tidak muda lagi.

Restu : kau bisa percaya kepadaku.

Mocca : jika kau serius maka kau yang harus mengikuti keyakinanku karena aku tidak bisa menentang Tuhan ku.

Restu : ehm Baiklah aku akan ikut denganmu tapi tolong sabar karena aku harus mengurus istriku dan perekonomian kita sedang tidak stabil sekalipun aku adalah seorang manager namun gajiku habis untuk biaya pengobatannya.

Mocca : berapa yang kau butuhkan?

Restu : aku butuh uang untuk membeli kebutuhan rumah tangga berupa sembako dan lain-lain.

Mocca : baiklah aku akan kirim ke rekeningmu.

Uang sejumlah 5 juta berhasil masuk di rekening Restu secara cuma-cuma.

Jika Mocca mencintai seseorang maka soal materi dia tidak akan pernah hitung-hitung terhadap pasangannya.

.
.

Setelah itu mereka mulai berbelanja dan Micca sekali lagi memberikan jas mahal untuk Restu.
Semuanya tentang pria itu, seluruh hidupnya, uangnya dan waktunya hanya berisi tentang pria itu.

.
.

Perbedaan agama antara mereka berdua tidak menjadi penghalang untuk tetap berhubungan bahkan sering mereka memesan kamar hotel untuk menghabiskan waktu berdua.

Mereka berpergian berdua dan hal itu di mulai di ketahui oleh istri dari restu serta anak-anaknya.

Hubungan suami istri itu sudah hambar dan tidak mungkin terselamatkan lagi namun mereka masih dalam satu atap tetapi tidak satu kamar.

.
.

Mocca sering di landa rasa cemburu saat Restu tidak berada di sampingnya karena mereka harus menjalani hubungan jarak jauh dimana Restu harus bekerja keluar kota sedangkan Mocca juga sibuk dengan rutinitasnya di beberapa cabang hotel yang berada di bawah naungannya.

.
.

Begitu tulus perasaan yang Mocca miliki untuk satu pria yang bahkan bekum tentu memberikan timbal balik yang sepadan.

.
.

Ibarat bangkai perlahan akan tercium, begitu juga dengan keluarga Mocca yang mulai curiga dengan gelagat nya.

Semua ini berawal dari saudara dari istri Boy, dia melihat Mocca bersama dengan restu.

Mocca menyebutnya "kak Tesa" Dia adalah kakak ipar dari Boy, mereka sangat dekat bahkan seperti hubungan kakak adik walaupun usia mereka terpaut sekitar 20 tahun.

Suatu saat Tesa dan Mocca bertemu di sebuah cafe.

Tesa : Moc, kau serius dengan REWO (RESTU JOWO)?

Mocca : ha ha ya begitulah kak.

Tesa : gila ya! Beruntung banget dia bisa dapetin hatimu secara fisik dia gak cocok di sandingkan denganmu, secara postur dia lebih pendek, agak gendut, dan juga gayanya itu.. Duh.. Apa perlu ku anatar kamu ke dokter mata??

Mocca : sudah lah kak, dia sangat baik dan aku mencintaimu.

Tesa : hey! Dengarkan aku! Aku berani jamin ya dia tidak akan pernah menemui orang tuamu! Dia aja begitu sama istrinya gimana nanti jika kau bersama dengan dia?? Aku tidak akan terima bila kau di sakiti oleh dia! Aku akan kerahkan semua relasi yang aku punya untuk gebukin dia!!

Mocca : kak dia hanya sedang mengurus istrinya.

Tesa : aku berharap kamu cepat sadar dan tinggalkan REWO itu!! Ingat kata-kataku ya Moc kalau kamu di sakitin sama dia maka aku jamin semua kakakmu tidak akan tinggal diam! Kau sudah memberikan semuanya! Lihat saja bila dia ingkar janji!

Mocca : tak tau lah kak, aku sedang tidak ingin membahas hal itu namun aku masih percaya kepadanya.

Banyak yang menilai bahwa Restu tidak pantas untuk Mocca namun dia tidak bergeming sedikitpun karena dia sangat menghargai pasangannya.

Prinsipnya adalah saat dia memilih seseorang dan dia sangat mencintainya maka yang menjadi fokusnya adalah pasangannya.

Bukan karena cinta yang membabi buta namun karena konsistensi dan prinsip kesetiaan yang ia pegang teguh namun terkadang seseorang yang kita perjuangkan justru tidak bersikap demikian.

Mocca selalu berpikir positif dalam setiap langkah di hidupnya sehingga hal positif terus hadir di dalam hidupnya.

Lelah? Itu pasti.

Namun tak ada alasan untuk membuat Mocca berhenti di tempat, dia terus berproses walau hatinya sedang tidak baik-baik saja.

Menunggu dan bersabar adalah hal yang harus ia hadapi setiap saat.
Melihat orang yang kita sayangi sedang bersama orang lain di bawah satu atap yang sama dan berusaha bersikap tenang adalah hal tidak bisa di lakukan oleh semua orang.

Namun ingat!

Jangan uji kesabaran orang yang selalu menunggu.





.
.
.

Terima kasih sudah membaca

Tunggu cerita selanjutnya


Ku Temukan Jalan BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang