opname

44 12 0
                                        

"halo dengan rumah sakit sejahtera, ada yang bisa kami bantu"

"Tolong kirimkan ambulance ke alamat **** sekarang" ucap Diearga

"Siap pak, akan kami kirimkan sekarang"

.
.
.
.

Diearga menelpon ambulance yang akan mengangkut Winata menuju rumah sakit, tetapi Diearga tidak memberikan alamat rumah nya yang asli, karna dia adalah seorang agen rahasia

Tunggu punya tunggu, ambulance pun datang ke tempat palsu yang itu bernotaben sebagai rumah keduanya Diearga

"Segera bawa dia ke RS pak" ucap Diearga panik

"I- iya pak siap"

"Saya akan menggiring mobil dari belakang yah, jangan sampai temen saya kenapa²" ucap Diearga

Ambulance pun melaju kencang di jalan raya, kini Diearga tengah panik dengan keadaan nya Winata yang kunjung Tidak membaik sedari tadi

"Winata, maafkan aku win" ucapnya saraya menunduk

"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku perbuat" ucap Diearga

Diearga dengan sigap nya, dia mengambil jalan pintas agar dia bisa sampai lebih dulu dari ambulance nya

Mobil sport milik Diearga pun kini melaju kencang di jalan yang bisa di bilang agak sepi, dan dia bisa sampai ke rumah sakit dengan sangat cepat

Sesampainya di rumah sakit, dia meminta perawatan untuk menyediakan ruangan VVIP untuk Winata yang sebentar lagi akan sampai di sana

"Maaf pak, kamar VVIP nya telah habis, kalau bapak ingin memesan kamar yang lebih malah bisa, kami menyediakan kamar luxury room" ucap perawat yang ada di sana

"Berapapun harganya saya sanggup, segera persiapkan semuanya, sebentar lagi ambulance nya datang" ucap Diearga

"Baik pak"

Ambulance Winata pun telah sampai, Winata yang terbaring kini segera di bawa ke ruangan pasien luxury room, Diearga yang sedari tadi datang kini ikut mengantarkan Winata ke sana

Sesampainya di ruangan, Diearga pun menggenggam tangan Winata yang kini telah tidak sadarkan diri....

"Winata bertahan" ucap nya

"Detak jantung pasien melemah, kita butuh alat kejut" ucap dokter

"WINATA!!!!" Ucap Diearga yang panik akan semuanya, dia kembali menggenggam tangan Winata dengan erat

Uhukkk

"Pasien aman, detak jantung kembali stabil"

Dengan lirih nya, Diearga pun tersenyum bahagia atas apa yang terjadi, dia bersyukur nyawa Winata masih bisa di selamatkan

Kulit Winata yang awalnya pucat, kini kembali membaik setelah pengobatan tersebut

"Aku akan menjagamu Winata, jangan khawatir akan diriku di sini" ucap Diearga yang tulus hati

"Pasien akan sadarkan diriku besok hari, jadi saya harap anda akan bisa menemani nya di sini sampai dia siuman" ucap dokter kepada Diearga

"Baik dok, saya akan menjaga nya di sini" ucap Diearga

Dokter pun keluar dari ruangan nya Winata, dan sekarang Diearga mulai menyiapkan selimut untuk nya yang akan menginap malam ini di sini

"Winata, semuanya akan baik² saja"

.
.
.
.

"Permisi, dengan bapa Diearga"

"Emm iya saya, kenapa yah sus?" Ucap Diearga

TAKE MY HANDS [ WOOSAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang