8

164 23 1
                                    

Eve duduk meringkuk di samping lemari sembari memeluk lututnya. Semalam eve sudah dinasehati oleh abel dan joy agar eve menerima bayi dikandungan nya tersebut.

Tapi eve juga takut, dia saja tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Dan apa kata orang orang nanti saat tau kondisi eve sekarang pasti dia akan dibully habis habisan.

Dan bagaimana tanggapan anaknya nanti kalau yang melahirkannya adalah laki laki bukan wanita. Dan eve juga tidak tau jelas siapa pria malam itu, dia hanya tau nama dan wajahnya samar samar saja.

"hiks k-kenapa hiks aaaa", eve memukul kepala kedinginan.

"mama hiks eve ga kuat hiks", adunya, tubuhnya sudah bergetar dan sudah terisak dengan tangisnya.

"eve buka pintunya", teriak seseorang dari luar sembari mengedor gedor pintu karena eve menguncinya dari dalam.

"EVE BUKA PINTU-NYA ATAU GW DOBRAK", teriakan lantang itu membuat tubuh eve semakin bergetar takut.

Eve bangkit dari duduknya berjalan perlahan menuju pintu. Tangannya sangat gemetar untuk memegangi knop pintu.

Clek

Pintu terbuka menampilkan direl dan bryen yang menatap tajam ke arahnya.
Refleks eve mundur ke belakang dia memeluk perutnya dan terus mundur.

"udah ikut aja jangan bikin gw marah", bryen menarik paksa tangan eve.

"ga mau hiks ga hiks hiks", berontak eve.

"eve jangan banyak tingkah ayo, sebelum papa lakuin kekerasan mending turun dulu",bujuk direl tapi eve menggeleng lemah.

"j-jangan hiks jangan bunuh anak eve hiks jangan",eve menggeleng ribut.

"udah gw gendong aja biar cepat", bryen menggendong eve ala karung beras sampai ke bawah.Bryen membanting tubuh eve kesofa cukup keras.

"hiks sakit hiks", cicitnya terus memegangi perutnya.

"yaampun anak ini baru dua bulan aku pergi tapi dia sudah membuat masalah sebesar ini", kompar sang nenek,melina.

"saya mau kamu gugurin anak haram itu",tegas David.

Eve menggeleng ribut dia terus meringkuk memegangi perutnya."hiks ga m-au hiks ini anak eve hiks ga m-au",

"saya tidak meminta pendapat kamu saya mau kamu gugurin kandungan kamu paham", David menampar eve cukup keras.

Abel dan joy sudah menangis mereka langsung memohon pada David agar tidak menggugurkan kandungan eve.

"mas dia masih kecil mas, bahaya buat aborsi hiks", mohon Abel.

"iya pa hiks, kalau papa malu joy mau kok pergi bawa eve hiks tapi joy mohon pa hiks", joy juga menangis sesenggukan.

David membuang muka, dia tidak tega melihat wajah sedih dua orang ini. Apalagi untuk eve, dia sebenarnya juga tidak mau mengurusi apapun tentang eve tapi sekarang dia harus melakukannya agar nama baik keluarganya tidak tercemar.

"ma mama paha eve berdarah", teriak bryen yang membuat semua orang melihat pada paha eve yang mengalir darah segar.

Eve memakai celana pendek makanya pahanya terlihat. Dia juga sudah pingsan wajahnya berubah menjadi pucat. Abel segera memeriksa keadaan eve yang memang sedang gawat buru buru dia berlari ke kamar dan membawa sebuah koper kecil berisi alat alat medis.

Abel mengeluarkan tabung oksigen kecil dan memasangkan selang pada eve. Abel memakai sarung tangan dan menyuntikkan sesuatu pada eve. Joy membantu menyiapkan handuk dan baskom berisi air untuk membersihkan paha eve. Bryen dan direl tertegun sejenak, melihat apa saja yang dilakukan oleh dua perempuan itu.

Setelah beberapa saat pendarahan eve berhenti, abel juga sudah memasangkan infus pada eve untuk menyalurkan cairan ke tubuh eve.

"mas kamu lihatkan, kandungan pada laki laki lebih rentan mas salah salah nyawa dia juga hilang mas, aborsi itu bahaya jadi aku mohon sama kamu mas", lirih abel memeluk kaki suaminya.

"lalu nanti siapa yang akan bertanggung jawab hah, anak itu sudah cukup bikin pusing sekarang ditambah lagi dengan janin dikandungan nya itu aib besar bagi keluarga kita", gerutu melina .

"dia yang bakal tanggung jawab", daren menendang seseorang sampai tersungkur ke lantai.

Semua orang kaget melihat siapa yang baru saja ditendang oleh daren. Wajah orang itu sudah babak belur cukup parah sampai sudut bibirnya luka dan ada darah yang sudah mengering.

"alamka... maksud kamu ren?", tanya direl bingung.

"dia orangnya, dia orang yang udah lecehin eve", tunjuk daren.

"Oh jadi elu ya, bastard pantesan lu ga ada malam itu ternyata asik lecehin adek gw hah", teriak joy ingin memukul alamka tapi ditahan oleh direl.

Alamka berusaha bangkit dengan susah payah." maaf tapi gw bener bener ga tau itu adek lo ren , dia sendiri yang ngetuk pintu kamar waktu gw masih dipengaruhi obat", jujurnya.

"tapi kamu juga harus tanggung jawab, anak saya hamil gara gara kamu saya ga mau tau pokoknya bawa orang tua kamu kesini besok", tegas Abel.

Alamka tidak menjawab, dia memalingkan wajahnya tak sempat berpikir. Dia juga harus merancang rencana bagaimana berbicara dengan orang tuanya nanti.

~🥀~

Alamka kembali ke rumahnya dengan perasaan kesal. Ia membanting tubuhnya kesofa sembari mengacak rambutnya frustasi.

Wanita dewasa yang melihat itu langsung menghampiri sang putra yang mungkin dalam masalah. Wanita itu duduk disampin sang anak.

"sayang kamu kenapa?", tanya wanita itu lembut.

"bunda..... bunda ingatkan malam ulang tahun mick bulan lalu", ia memeluk pinggang sang bunda membenamkan wajahnya di perut wanita itu.

"iya sayang memang nya kenapa hmm cerita sini", bunda mengusap surai sang anak lembut, Anya.

"bunda malam itu ada yang ngasih aku obat perangsang nda taukan, aku nidurin orang itu cowo temannya mick, adiknya teman aku dan sekarang dia hamil nda aku ga tau itu benar atau ga nda tapi Al masih normal nda", keluhnya.

Anya menghembuskan nafas gusar, mendengar kepiluan sang anak. Memang bukan salahnya sepenuhnya karena ada orang yang berusaha menjebak nya, tapi anya juga kecewa mendengar penuturan dari anak itu.

"udah bangun dulu kita obatin lukanya dulu ya, nanti kita cari solusi waktu ayah pulang", usul Anya.

"tapi ma mereka mau ketemu kalian besok al harus gimana nda, maafin al nda udah bikin ayah sama bunda kecewa sama Al", anya menghembuskan nafas gusar tak suka atas ucapan sang anak.

"nanti kita pikirin lagi sekarang ayo bunda bersihin luka nya tapi kamu juga harus tanggung jawab apa lagi dia masih kecil Al, coba kamu bayangin kalau mick yang ada di posisi anak itu gimana ekspresi kamu", anya terus mengusap rambut sang putra dengan lembut.

Alamka terdiam, ia juga sangat menyayangi sang adik. Dia pasti akan sangat marah jika ada yang berbuat demikian tapi dia masih normal tidak menyukai pria. Lagian alamka masih punya pacar, alamka juga sudah berjanji akan menikahi pacarnya itu.

TBC

Tanggung jawab ngga anak orang udah lu buntingin itu weh.

Jan lupa vote follow komen ya zeyank zeyankku cintaku cukup segini dulu

Happy reading guys
Lope yu segoni

meaning of black rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang