I• {new school}

465 40 0
                                    

Kring.... Kring....

Suara jam alarm berdenting keras, membuat seorang gadis yang sangat lelap menjadi terusik karenanya.

"Ugh...." Lenguhan panjang gadis itu, yang perlahan ia mengerjapkan matanya.

Matanya pun terbuka dengan sempurna, segera ia bangun dari kasurnya. Dan berjalan menuju ke arah kamar mandi kamar nya.

Beberapa menit setelah nya, gadis itu keluar dengan memakai handuk yang melilit di tubuhnya.

Ia pun berjalan ke arah almari yang dekat dengan ranjangnya, ia memilih baju untuk hari ini dan memakai nya dengan rapi.

Dirasa sudah rapi, gadis itu mengaca sebentar. Ia sedikit memperbaiki dasi yang cukup terlihat acak, dan memperbaiki kacamata yang terlihat sedikit miring.

Almameter hijau yang dikenakan nya, rambut panjang yang tergerai, kacamata hitam kebesaran miliknya. Membuat kesan seperti anak culun, namun biasa.

'D. Agita .S.C.' Nama yang tercetak jelas di almameternya.

Gita pun sudah puas dengan penampilan nya yang sekarang, jadi Gita berjalan keluar kamarnya.



Skip!









Gita hari ini berangkat menaiki bus, setelah sampai di halte tujuan. Gita harus berjalan sedikit untuk ke sekolah nya yang baru.

Beberapa lama kemudian, akhirnya Gita sampai di sekolahnya. Terlihat sekolahnya begitu mewah dan megah, namun Gita tidak kagum maupun terkejut. Justru ekspresi nya datar dan acuh, karena itulah khas dari seorang Gita.

Saat Gita melangkah kan kakinya masuk ke dalam gerbang sekolah, para siswa dan siswi sekolah itu menatap Gita dengan tatapan rumit, kagum, tidak suka, cinta, dan banyak hal lain lagi. Gita hanya diam dan acuh, ia tidak akan menghabiskan tenaga nya untuk hal murahan, jadi Gita hanya menskip nya saja.

Lalu Gita berjalan menuju ke ruang kepala sekolah, disana ia harus mengetahui kelasnya setidaknya.

Di tengah jalan, Gita teringat bahwa ia baru dan tidak mungkin tau ruang kepala sekolah. Jadi ia memberanikan diri untuk bertanya, meskipun di hati ya enggan untuk berbicara.

"Permisi" ucap Gita menahan salah satu siswi dengan memegangi pundak siswi itu. Siswi itu pun berbalik, dan melihat orang yang menghentikan nya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya siswi itu dengan suara lembut, halus nan elok.

Membuat Gita sedikit terpukau, namun sebisa mungkin ia harus mengakhiri hal ini.

"Ruang kepala sekolah.. dimana?" Tanya nya dengan nada datar.

Siswi itu pun mengangguk mengerti lalu tersenyum lebar, membuat Gita lagi lagi terpesona.

"Mari aku anterin, sekalian aku mau kesana" ucap nya dengan tulus, membuat Gita mengangguk.

Lalu mereka berdua pun menuju ke ruang kepala sekolah, dengan Gita yang mengikuti siswi itu dari belakang.

Beberapa langkah yang ditempuh, mereka pun sampai di depan ruangan nya.

Tok! Tok! Tok!

Siswi itu mengetuk pintu ruangan nya sebanyak tiga kali, ini juga bagian dari etika.

"Saya indah Bu.. ada keperluan" lanjut ucap indah setelah mengetuk pintu ruangan kepsek.

"Masuk!" Teriak seorang wanita, yang tak lain kepala sekolah dari dalam ruangan.

Indah pun masuk, diikuti dengan Gita yang seperti anak ayam di belakang tubuh indah.

"Duduk dulu" kepsek mempersilahkan indah dan Gita untuk duduk. Gita dan indah pun menurut, lagian cuman duduk aja ribet.

I am Smart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang